PERSADA STUDI KLUB: DISPOSISI DAN PENCAPAIANNYA DALAM ARENA SASTRA NASIONAL
SAEFUL ANWAR, Dr. Aprinus Salam., M.Hum.
2013 | Tesis | S2 SastraPersada Studi Klub (PSK) merupakan komunitas penulisan di Yogyakarta pada kurun 1969--1977. Penelitian ini mengkaji PSK dari segi aktivitas para anggotanya, seperti Umbu Landu Paranggi, Ragil Suwarna Pragolapati, Iman Budhi Santosa, Linus Suryadi AG, Emha Ainun Nadjib, dan Korrie Layun Rampan, baik selama masih eksis maupun ketika telah bubar. Asumsi dasar penelitian ini adalah PSK tidak akan menjadi sebuah komunitas yang memiliki nama besar hanya dengan mengandalkan karya-karya para anggotanya, tetapi lebih karena pergerakan para anggotanya. Penelitian ini mendasarkan analisis pada teori sosiologi sastra Pierre Bourdieu dengan memakai sejumlah konsep seperti habitus, arena, modal, strategi, trajektori, dan konsep-konsep lainnya dalam menguraikan arena produksi kultural. Dari penelitian didapatkan fakta bahwa eksistensi PSK menempati posisi yang terdominasi oleh kekuasaan Orde Baru. Posisinya yang terdominasi membuat komunitas ini melakukan resistensi. Namun, resistensi ini tidaklah murni ditujukan pada pemerintahan, melainkan untuk menumpuk modal simbolis dalam persaingan di arena sastra nasional. Dalam persaingan di arena sastra nasional, PSK cenderung menempuh disposisi sebagai penurut dan pengikut. Di satu sisi, konsepsi estetika sastra mereka menurut pada konsep neo-romantisisme yang telah mapan di pusat dengan sajak-sajak bergaya lirik. Di sisi lain, PSK menjadi pengikut atas eksperimeneksperimen yang dilakukan dalam persajakan. Penempatan dalam kedua sisi ini mereka lakukan hanya demi memperebutkan predikat sebagai penulis. Ketika predikat penulis sudah mereka dapatkan terjadi pertukaran modal simbolis antar-anggota PSK dalam mingguan Pelopor Yogya. Pertukaran modal simbolis ini berlanjut ketika komunitas ini telah bubar. Terus berlangsungnya pertukaran modal simbolis ini mengakibatkan sejumlah anggota mulai mencapai posisi tinggi dalam arena sastra nasional sebagai sastrawan tingkat nasional dan menciptakan posisi baru dalam arena sastra nasional, yakni adanya pengasuh para sastrawan yang dijalankan oleh sejumlah anggota pendiri PSK. Dengan posisi yang sekarang sudah dicapainya, sejumlah anggota PSK mulai dapat mengkonversi modal-modal simbolis yang dimilikinya menjadi modal ekonomi.
Persada Studi Klub (PSK) is a writing community based on Yogyakarta during 1967--1977. This research try to assess PSK from the activities aspect of its members with the likes of Iman Budhi Santosa, Linus Suryadi AG, Emha Ainun Nadjib, and Korrie Layun Rampan, within its active period and after the club’s dismissal. The basic assumption of the research is that PSK would have never become a community with such a great reputation if it had only depended on the members’ works; it was more to the movements made by them. This research based on the sociological theory of Pierre Bourdieu with several concepts such as habitus, field, capital, strategy, trajectory, and other concepts in elaborating the cultural production field. From the research, being found that the existence of PSK was dominated by the power of New Order in Indonesia. Beneath the domination, this community was making resistances back then. Nevertheless, this resistance was not purely addressed to the government; it was made to pile up the symbolic capital in the competition of national literary field. In the competition of national literary field, PSK tent to dispose as a follower and participator. In certain side, their literature aesthetics concept refers to neo-romanticism which is center-settled with lyrical rhymes. In other hand, PSK also set on experiments which are done in poetry and rhymes. The both dispositions were made only to contend the title as writers. When the writers title has been gained, there was symbolic capital exchange between its members in the Pelopor Yogya weekly. This exchange continued after the community was disbanded. This continuous exchange made several members started to achieve higher position and create new position in national literary field. With the latest position in which has been achieved, several PSK’s members start to be able to convert their the symbolic capitals become economic capitals.
Kata Kunci : Persada Studi Klub-sosiologi sastra Pierre Bourdieu-disposisi dan pencapaian-arena sastra nasional.