PERBANDINGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA SINDROMA KORONER AKUT DENGAN TERAPI HEPARIN DAN FONDAPARINUX

KUSUMAWARDHANI ANDANASARI, Ika Puspita Sari, M.Si., Ph.D., Apt.

2013 | Tesis | S2 Ilmu Farmasi

Terapi antikoagulan (fondaparinux atau heparin) digunakan untuk mencegah meluasnya thrombus dan mencegah kematian pada Sindroma Koroner Akut (SKA). Dari segi efektivitas telah banyak dilaporkan bahwa fondaparinux lebih superior dibandingkan heparin. Heparin adal obat dengan indeks terapi sempit sehingga memiliki efek samping yang lebih besar dan berkepanjangan yang dapat mempengaruhi outcome klinik dan kualitas hidupnya. Pendekatan terapi saat ini tidak lagi berorientasi terhadap outcome klinik saja namun lebih pada kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup pada penderita SKA dengan terapi heparin dan fondaparinux. Penelitian ini berupa studi kohort yang dilakukan di RSUP. DR. Sardjito Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan secara konsekutif pada penderita SKA dengan usia di bawah 80 tahun yang mendapatkan terapi heparin atau fondaparinux. Kuesioner yang digunakan adalah MacNew. Data yang digunakan adalah berupa baseline dan pengamatan 1 bulan setelah terapi. Data yang dianalisa berupa perubahan nilai kualitas hidup. Pada penelitian ini terdapat 54 penderita SKA, 3 orang dikeluarkan karena meninggal. Terdapat 24 penderita pada kelompok fondaparinux dan 27 pada kelompok heparin, keduanya didominasi oleh penderita laki-laki, dengan faktor resiko merokok, diabetes, hipertensi, dan penderita dengan manifestasi STEMI. Perubahan nilai rata-rata kualitas hidup pada kelompok heparin 1,4 ± 0,22 sedangkan pada kelompok fondaparinux sebesar 1,7 ± 0,33. Terdapat perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok tersebut (p=0,000). Sub analisa pada penderita STEMI menunjukkan pada kelompok fondaparinux (1,8 ± 0,38) memiliki kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan kelompok heparin (1,4 ± 0,15) dengan nilai p=0,003. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan kualitas hidup pada kelompok fondaparinux dan heparin. Kualitas hidup pada kelompok fondaparinux lebih baik dari pada kelompok heparin.

Anticoagulant therapy (heparin or fondaparinux) is applied to prevent the the extendibility of the thrombus and to avoid death in acute coronary syndrome (ACS). From other research fondaparinux has better efficacy and more safety than heparin. Heparin is the one of a narrow drug therapeutic level, it has more side effect that can improve morbidity and decreasing their quality of life. The therapy approach is not only focused on clinical outcomes but also the quality of life. This research aims to find out the differences of the quality of life in ACS patients treated with heparin and fondaparinux. This research is a cohort study done in DR. Sardjito Hospital (Yogyakarta). The sampling is consecutively done to the ACS patient with age between 35-80 years old who got heparin or fondaparinux therapy. MacNew questionnaire is applied in this research. The data used in the research is a baseline and observation done 1 month after therapy. Data that was analyzed was the changes of the score of quality of life. This research analyzed 54 patients of ACS, 3 people were dropout because 2 people death in the heparin groups and 1 people had changed the anticoagulant therapy. There are 24 on fondaparinux group and 27 on heparin group, both groups are dominated by male patients with risk factors of smoking, diabetes, hypertension, and patients with STEMI. Change the average score of the quality of life of the heparin about 1,4 ±0,22, meanwhile fondaparinux group about 1,7 ±0,33. Significant difference is found between two groups (p = 0,000). The patients with STEMI on fondaparinux group (1,8 ± 0,38) has better score quality of life than heparin group (1,4 ± 0,15) with the significantly level about p=0,003. The conclusion of this research is there are differences of quality of life to fondaparinux and heparin group. The quality of life on fondaparinux group is better than heparin group.

Kata Kunci : Kualitas hidup, sindroma koroner akut, perbandingan heparin dan fondaparinux.