ASEAN-AUSTRALIA-NEW ZEALAND FREE TRADE AGREEMENT (AANZFTA): UPAYA PENINGKATAN PENDEKATAN REGIONAL AUSTRALIA TERHADAP ASEAN

HANGGA FATHANA, Dr. Nur Rachmat Yuliantoro, MA (IR).

2013 | Tesis | S2 Ilmu Politik/Hubungan Internasional

Politik perdagangan Australia dalam dua dekade terakhir menunjukkan dinamika yang mengarah pada perjanjian perdagangan bilateral dan prioritas terhadap pertimbangan ekonomi. Di tengah kondisi tersebut, Australia menginisiasi ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA) sebagai perjanjian perdagangan regional, dimana berbagai analisis menunjukkan bahwa perjanjian ini tidak mampu membawa keuntungan ekonomi maksimal bagi Australia, dibanding perjanjian dagang bilateral. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis berbagai faktor dan proses yang mendorong Australia menginisiasi AANZFTA. Tiga faktor utama yang diajukan dalam tesis ini adalah faktor politik dalam negeri, faktor kekuatan ekonomi dan militer, serta faktor konteks internasional yang ketiganya saling berpengaruh. Melalui pendekatan ketiga faktor tersebut, tesis ini menyimpulkan bahwa AANZFTA merupakan bagian dari upaya Australia dalam melakukan pendekatan regional, sehingga kalkulasi ekonomi bukan menjadi pertimbangan tunggal yang mendorong inisiatif pemerintah Australia atas perjanjian tersebut.

In the last two decades, Australia's trade policy shows the dynamics that lead to bilateral trade agreements and priority to economic considerations. In the midst of these conditions, Australia initiated the ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA) as a regional trade agreement, in which various analysis indicates that this agreement is not effective in carrying maximum economic benefits for Australia, compared to bilateral trade agreements. This thesis aims to analyze various driving factors and processes behind Australia’s initiative for AANZFTA. Three main factors have been identified in this thesis, these include domestic political factors, economic and military forces, and international context, through which each factor is interconnected to others. Through this approach, this thesis concludes that the AANZFTA is part of Australia's endeavors in conducting regional engagement, thus economic calculation is not regarded as a single consideration that drives the Australian government initiative on the agreement.

Kata Kunci : politik perdagangan, Australia, ASEAN, regionalisme, politik luar negeri