HUBUNGAN KEPUASAN TERAPI DIABETES DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN USIA LANJUT RAWAT JALAN DI RSUP DR KARIADI SEMARANG

DHIGNA LUTHFIYANI CITRA PRADANA, Dr. Tri Murti Andayani, Sp.FRS.,Apt

2013 | Tesis | S2 Ilmu Farmasi

WHO memprediksi jumlah pasien diabetes di Indonesia tahun 2030 meningkat 61% dan pasien usia lanjut meningkat 4%. Pada pasien usia lanjut dengan diabetes melitus cenderung mudah mengalami komplikasi sehingga diperlukan data normatif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan pengukuran kepuasan terapi diabetes dan kualitas hidup pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara kepuasan terapi diabetes dengan kualitas hidup pasien usia lanjut rawat jalan di RSUP dr Kariadi Semarang. Desain penelitian adalah studi potong lintang. Penelitian dilakukan terhadap 106 pasien usia lanjut rawat jalan dengan diabetes melitus tipe 2 di Paviliun Lanjut Usia RSUP dr Kariadi Semarang selama September-November 2012. Diabetes Medication Satisfaction Tool Scale (DMSAT) digunakan untuk mengukur kepuasan terapi dan Euro Quality of Life 5D digunakan untuk mengukur kualitas hidup pasien. Hasil utama ukuran adalah kepuasan terapi, kualitas hidup pasien dan hubungan antara kepuasan terapi dengan kualitas hidup pasien usia lanjut diabetes melitus tipe 2. Analisis statistik menggunakan pearson correlation test. Skor rerata kepuasan terapi diabetes pasien secara keseluruhan berada dalam kategori cukup puas (5,42 ± 0,12) dan rerata kualitas hidup EQ VAS pasien 72,92 ± 10,14. Kualitas hidup pasien yang menggunakan EQ 5D menunjukkan ada banyak masalah pada domain mobilitas 1,9%, perawatan diri 2,8%, aktivitas keseharian 2,8%, depresi 0,9%. Terdapat perbedaan signifikan antara usia, tingkat pendidikan dan skor indeks komorbiditas charlson pada pasien dengan kualitas hidupnya. Berdasarkan hasil uji pearson, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kepuasan terapi dan kualitas hidup pasien (P > 0,05).

WHO predicts the number of diabetic patients in Indonesia in 2030 increased by 61% and elderly patients increased 4%. In elderly patients with diabetes mellitus are prone to complication disease that normative data are needed to improve the quality of life for elderly patients with measuring diabetes treatment satisfaction and quality of life. The purpose of this study was to determine the correlation of diabetes treatment satisfaction and quality of life in outpatient elderly at RSUP dr Kariadi Semarang. The study design was a cross sectional study. The study was conducted on 106 outpatient elderly with type 2 diabetes mellitus at the Paviliun Lanjut Usia RSUP dr Kariadi Semarang during September-November 2012. Diabetes Medication Satisfaction Tool Scale (DMSAT) was used to measure treatment satisfaction and the Euro Quality of Life 5D is used to measure the quality of life of patients. The primary outcome measure was treatment satisfaction, quality of life and correlation of treatment satisfaction and quality of life of elderly patients with diabetes mellitus type 2. Statistical analysis using pearson correlation test. Overall diabetes treatment satisfaction mean score patient was include quite satisfied category (5.42 ± 0.12) and the EQ VAS quality of life mean 72.92 ± 10.14. On the quality of life measure with EQ-5D have extreme problems on mobility domain 1.9% patients, self-care 2.8%, usual activities 2.8%, depression 0.9%. There are significant differences between age, education level, and Charlson comorbidity index scores in patients with quality of life. Based on the Pearson test, there is no significant correlation between treatment satisfaction and quality of life of patients (P > 0.05).

Kata Kunci : Kepuasan Terapi Diabetes, Diabetes Melitus, Kualitas Hidup