ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UNTUK KAWASAN EKOWISATA PULAU PRAMUKA, KEPULAUAN SERIBU, DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINI FETI ANGGRAINI, Dr. Djati Mardiatno, M.Si
2013 | Tesis | S2 GeografiPulau Pramuka merupakan Ibukota Kabupaten Kepulauan Seribu dengan estetika alam yang tinggi, dan pada tahun 2002 kegiatan pariwisata mulai berkembang yang ditunjukkan dengan peningkatan jumlah wisatawan dan pembangunan fasilitas pariwisata. Setiap pembangunan menyebabkan makin berkurangnya kualitas dan daya dukung lingkungan salah satunya adalah terjadinya degradasi lingkungan pesisir. Pariwisata yang dikembangkan di Pulau Pramuka termasuk ke dalam ekowisata, yaitu wisata yang meliputi unsur pendidikan, ekologi, konservasi dan unsur ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui tren wisatawan untuk 10 tahun kedepan (Tahun 2022) dan tren favorit objek wisata serta interaksi spasial yang terdapat di wilayah pesisir Pulau Pramuka; (2) Mengetahui daya dukung Pulau Pramuka dan menentukan jumlah maksimal pengunjung yang dapat diterima Pulau Pramuka untuk pengembangan pariwisata; (3) Merumuskan strategi arahan pengelolaan dan pengembangan kawasan pariwisata Pulau Pramuka berdasarkan potensi dan daya dukung lingkungannya. Penelitian ini diharapkan menjadi evaluasi daya dukung yang dapat memberikan informasi yang diperlukan dalam menilai tingkat daya dukung dalam mendukung segala aktifitas manusia yang ada di wilayah pesisir agar pemanfaatannya masih dalam batas normal dan menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode survey dan model analisis deskriptif. Observasi dilakukan dengan Rapid Assesment Process sedangkan interaksi spasial berdasarkan gravitasi daya tarik pulau. Penentuan sampel dengan menggunakan metode Accidental Sampling dan perhitungan kecenderungan wisatawan menggunakan metode analisis matematis geometris. Pendekatan terhadap wisatawan, masyarakat dan pemangku kebijakan dilakukan untuk analisis persepsi dan rekomendasi yang bersumber dari data kuesioner, wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan wisatawan Pulau Pramuka dengan laju pertumbuhan wisatawan 37,09% menunjukkan pada tahun 2022 jumlah wisatawan mencapai 1.398.190 orang/tahun dan belum melampau daya dukung kawasan. Kecenderungan minat wisatawan adalah wisata bahari berupa diving dan snorkeling berdasarkan persepsi wisatawan terhadap ekowisata di Pulau Pramuka adalah positif dan mendukung begitu juga dengan masyarakat. Daya Dukung Kawasan untuk wisata pantai menunjukkan Pulau Pramuka dapat menampung 7334 orang/hari. Sedangkan berdasarkan daya dukung ekologi dengan luasan keseluruhan Pulau Pramuka seluas 16 ha maka harus terdapat area dengan luas 4,88 ha tidak boleh difungsikan sebagai area aktivitas wisata. Daya dukung air menunjukkan defisit dan telah melampaui daya dukung air tawar di Pulau Pramuka. Rekomendasi yang dapat dilakukan antara lain pengembangan wisata minat khusus, fungsionalitas kembali teknologi penyulingan air, pembuatan sumur resapan, pemberlakukan sistem tiket masuk, pembuatan Sistem Informasi Pariwisata dan pengembangan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus.
Pramuka Island is the capital of Kepulauan Seribu Regency which has high aesthetic nature. Pramuka Island began to develop as tourism area in 2002 which is indicated by increasing number of tourist and development of tourism facilities. Increased development reduced environment quality and environment carrying capacity, one of them is degradation of coastal environment. Pramuka Island was developed as ecotourism which includes education, ecology, conservation and economic elements. Objectives of this research are: 1) Identify tourist trend in the next 10 years (2022), trend of favorite tourism object and spatial interaction in Pramuka Island; 2) Identify carrying capacity of Pramuka Island and determine maximum number of tourist who can be accommodated for tourism development; and 3) Formulate management strategy and development in Pramuka Island based on its potential and carrying capacity. This research used survey and descriptive analysis method. Field observation was conducted by Rapid Assessment Process, whereas spatial interaction analysis was determined base on gravitational attraction. Sampling method used accidental sampling method. Geometric mathematics analysis method was applied to determine trend of tourist. Approach towards tourists, community and policy makers purposed to make perception and recommendation based on questionnaire data, interview and literature review. Results of this research showed that growth rate of tourism in Pramuka Island is 37,09 % and number of tourists in 2022 will reach 1.398.190 person/year. It is not exceed the carrying capacity of the area. Trend of favorite tourism objects are diving and snorkeling. People in Pramuka Island support ecotourism development. Pramuka Island can accommodate 7.334 person/day based on tourism carrying capacity on this site. Pramuka Island’s wide is 16 ha, based on ecological carrying capacity there must be 4,88 ha area prohibited to use as tourism area. Water deficit occurred in Pramuka Island because freshwater extraction is exceeding hydrological carrying capacity. Recommendation which can be applied for tourism activities in Pramuka Island are special interest tourism development, reusing water desalination technology, applying admission system, provide Tourism Information System and development of Special Economic Zone.
Kata Kunci : Daya Dukung lingkungan, Ekowisata, Interaksi Spasial Pulau Pramuka, Kecenderungan wisatawan.