ANALISIS KERUSAKAN STRUKTUR PERKERASAN JALAN DI ATAS TANAH EKSPANSIF (Studi Kasus: Jalan Purwodadi - Geyer)
FAIZUL CHASANAH, Dr. Ir. Hary Christady Hardiyatmo, M.Eng, DEA.,
2013 | Tesis | S2 Mag. S. & T.TransportasiKerusakan jalan yang terjadi secara continue pada ruas jalan Purwodadi – Geyer belum ditemukan penanganan yang tepat. Penyebab kerusakan diprediksikan akibat kondisi tanah dasar yang ekspansif. Tanah dasar (subgrade) mempunyai peran penting terhadap struktur perkerasan jalan di atasnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kerusakan jalan pada perkerasan lentur Km 66+650 sampai Km 87+180, menganalisis pengaruh potensi dan tekanan pengembangan tanah dasar di bawahnya, serta menganalisis tebal overlay pada flexible pavement dan Rigid pavementyang telah dilakukan oleh pemerintah pada tahun 2012. Analisis dilakukan dengan evaluasi kerusakan jalan berdasarkan data sekunder dari Dinas Bina Marga Semarang dan data survei ke lapangan. Penelitian ini dimulai dengan pengambilan sampel tanah kemudian melakukan pengujian di laboratorium dan mengklasifikasikan tanah dasar berdasarkan sistem Unified dan AASHTO. Untuk analisis potensi pengembangan digunakan metode pengukuran (indirect method) menurut Seed (1962) dan metode pengklasifikasian (indirect method) menurut Chen (1975) sedangkan analisis tebal perkerasan digunakan metode AASHTO (1993) dan Bina Marga. Hasil penelitian menunjukkan kondisi existing jalan sebelum overlay mengalami rusak berat pada sepuluh titik lokasi dan rusak sedang pada satu titik lokasi. Tipe kerusakan pada ruas jalan yang mengalami rusak ringan antara lain Surface texture deficiencies, Potholes, Edge defect, Longitudinal cracking, Block cracking, dan Rutting. Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium menunjukkan derajat ekspansif tanah dasar cukup kritis dan tekanan pengembangannya sangat tinggi sehingga dapat mengakibatkan kerusakan jalan yang berat. Analisis metode AASTHO (1993) pada flexible pavement menghasilkan tebal overlay yang diperlukan sebesar 25,5 cm dan metode Bina Marga pada rigid pavement menghasilkan tebal overlay yang diperlukan sebesar 23,5 cm. Oleh karena itu, jika dibandingkan dengan tebal overlay di lapangan dan pengaruh tanah dasar ekspansif yang tinggi dapat disimpulkan bahwa jalan Purwodadi – Geyer ini tidak akan mampu melayani lalulintas sesuai umur rencana sepuluh tahun kedepan.
Road damage which continues to occur on the road from Purwodadi to Geyer has not found the right treatment. The cause of the damage was allegedly caused by expansive soil conditions. Sub grade has an important role to the pavement structure on it. This research was conducted to evaluate the damage to the flexible pavement from km 66 +650 to km 87 +180, to analyze the influence of expansive pressure and potential of sub grade soil and to analyze pavement thickness of flexible pavement and rigid pavement that has been done by the government in 2012. The analysis done with evaluate of the road damage was based on secondary data from Dinas Bina Marga Purwodadi and the direct survey results on the field. The early research with put sample and then experiment it in laboratory and the soil classification was determined using the Unified system and AASHTO. The analysis of the potential expansive soil in this study used measurement method (indirect method) by Seed (1962) and the classification method (indirect method) by Chen (1975) while to analysis the pavement thickness was designed using the AASHTO (1993) and Bina Marga. The result of research show the existing condition have ten locations with severely damaged and one location with moderately damaged before the. The other roads with minor damage varied according to the types of damage such as surface texture deficiencies, potholes, edge defect, longitudinal cracking, block cracking and rutting. Based on the laboratory tests results, the soil condition has a critical expansive degree and high expansive pressure. These caused severe damage to the road. The analysis using AASTHO (1993) method generated additional pavement thickness of 25.5 cm which was required on flexible pavement while the analysis using Highways method produced the required pavement thickness of 23.5 cm on rigid pavement. Therefore, it can be concluded that the Purwodadi - Geyer road was not able to serve the traffic based on service life of ten years.
Kata Kunci : kerusakan jalan, tanah ekspansif, tebal perkerasan, penanganan.