PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PIRASETAM DAN SITIKOLIN PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI BANGSAL RAWAT INAP RSUD UNDATA PALU

ELVIA A.Y ALHUSNI, Prof. Zullies Ikawati, Ph.D., Apt.

2013 | Tesis | S2 Ilmu Farmasi

Stroke adalah penyakit serebrovaskuler yang menyebabkan kerusakan neurologis. Terapi untuk memulihkan fungsi neurologis salah satunya dengan neuproprotektan. Obat neuroprotektan seperti pirasetam dan sitikolin yang sering digunakan pada pasien stroke iskemik ternyata masih kontroversial dan menjadi perdebatan berdasarkan penelitian ilmiah. Sedangkan di RSUD Undata Palu, obat neuroprotektan pirasetam dan sitikolin sangat banyak digunakan pada pasien stroke iskemik baik dalam bentuk tungggal maupun kombinasi keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pirasetam dan sitikolin dengan menggunakan The National Institute of Health Stroke Scale (NIHSS) pada pasien stroke iskemik di bangsal rawat inap RSUD Undata Palu periode Oktober 2012 sampai Januari 2013. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan RCTParallel design (Randomized Controlled Clinical Trial) secara single blind trials, dengan mengumpulkan data secara prospektif, pasien dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu 30 orang pasien dengan terapi pirasetam dan 30 orang pasien dengan terapi sitikolin. Pengelompokan data berdasarkan tabel angka random, kemudian dianalisis bagaimana respon klinis pasien stroke iskemik menggunakan skala NIHSS selama 2 minggu. Pengukuran efektivitas dilakukan pada hari ke 14 setelah terapi neuroprotektan diberikan. Hasil analisis Wilcoxon terapi pirasetam pada pasien stroke iskemik sebelum dan sesudah terapi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan outcome neurologis pemberian terapi pirasetam terhadap skala NIHSS dengan signifikasi (0,000<0,05). Demikian pula dan pada sitikolin sebelum dan sesudah terapi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan outcome neurologis pemberian terapi sitikolin terhadap skala NIHSS dengan signifikasi (0,000<0,05). Efektivitas terapi pirasetam dan sitikolin berdasarkan analisis Mann-Whitney pada pasien stroke iskemik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara terapi pirasetam dan sitikolin pada pasien stroke iskemik dengan parameter NIHSS yaitu 1,37 ± 0,486.

Stroke is a cerebrovascular disease that causes neurologic damage. One of therapies to repair neurologic function is neuroprotectant. Neuroprotectant drugs such as piracetam and citicoline usually used by ischemic stroke patients are still controversial and raise arguments against scientific research. Meanwhile at Undata Hospital Palu piracetam and citicoline are mostly used by ischemic stroke patients either individually or both combined. The objective of the study was to identify effectiveness of piracetam and citicoline using The National Institute of Health Stroke Scale (NIHSS) in ischemic stroke patients at inpatient ward of Undata Hospital Palu during October 2012 to January 2013. The study was experimental with RCT-Parallel design (Randomized Controlled Clinical Trial) using single blind trials. Data were collected prospectively; patients were divided into two groups, 30 people with piracetam therapy and 30 people with citicoline. Data classification was based on table of random figure, then analyzed on clinical reponse of ischemic stroke patients using NIHSS within 2 weeks. Assessment on effectiveness was made in day 14 after the supplementation of neuroprotectant therapy. The result of Wilcoxon showed that piracetam therapy in ischemic stroke patients before and after therapy had different neurologic outcome with NIHSS at significance (0.000<0.05). Use of citicoline before and after therapy also showed different neurologic outcome with NIHSS at significance (0.000<0.05). Efektiveness of piracetam and citicoline based on Mann-Whitney analysis showed no difference in ischemic stroke patients with NIHSS parameters, ie 1.37 ± 0.486.

Kata Kunci : Stroke Iskemik, Pirasetam, Sitikolin, NIHSS