Laporkan Masalah

UNIVERSALITAS ISLAM YUSUF QARDHAWI FILSAFAT POLITIK DAN RELEVANSINYA TERHADAP BHINNEKA TUNGGAL IKA

Mu'minatus Fitriati Firdaus, Dr. M. Mukhtasar Syamsuddin

2013 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Perpecahan, konflik dan perbedaan pemikiran tentang politik Islam memang tidak pernah usai. Berkembangnya sekulerisasi dan liberalisasi Barat secara tidak langsung mempengaruhi pola pikir politikus muslim yang membatasi agama dari ranah spiritual. Qardhāwī sebagai aktivis dan politikus Islam abad kontemporer mendorong umat Islam untuk bersikap moderat dalam menanggapi problematika hidup dengan tetap bersandar pada syari’ah dan akal. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dan menjelaskan implikasi universalitas Islam yang menjadi dasar konsepsi politik Islam menurut Qardhāwī ditinjau dari filsafat politik, dan memahami relevansinya terhadap Bhinneka Tunggal Ika melalui beberapa aspek politiknya khususnya dalam membangun konsep spiritual, kesatuan dan toleransi bagi persatuan Indonesia diantara pluralitas masyarakat Indonesia baik agama, suku dan budaya. Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan (library research), dengan menggunakan objek formal tinjauan filsafat politik, sedangkan objek materialnya mencakup universalitas Islam dan relevansinya terhadap Bhinneka Tunggal Ika. Penelitian ini, menggunakan metode interpretasi dan heuristik yang digunakan untuk menganalisis makna universalitas Islam dalam tinjauan politik menurut Qardhāwī serta memberikan inovasi baru dengan mengkaitkan gagasan universalitas Islam ditinjau dari filsafat politik serta konstribusinya terhadap kehidupan sosio-politik Indonesia. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa dunia politik Islam dewasa ini mengalami dekadensi moral dan pengikisan identitas Islam diakibatkan oleh kurang pemahaman umat Islam terhadap universalitas Islam bahwa ajaran Islam mencakup seluruh aspek kehidupan. Dengan menjalankan universalitas Islam sebagai konsep politik Islam yang mencakup ranah spiritual, kedaulatan, kepemimpinan, hubungan demokrasi dan syura, kesatuan dan toleransi serta ekonomi menjadi pijakan utama dalam memajukan politik Islam. Sedangkan, manifestasi universalitas Islam dalam kehidupan politik umat muslim Indonesia dapat diwujudkan dengan ikutserta menjaga persatuan dalam keberagaman (united on diversity) sebagai solusi yang paling tepat untuk menciptakan situasi sosiopolitik yang damai dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral.

Divisions, conflicts and differences of Islamic political thought was uncompleted. The growth of secularization and liberalization in Western, indirectly were affected the mindset of muslim politician who has restricted religious from the spiritual realm. Qardhāwī as an activist and Islamic politician in contemporary century has encouraged muslims to be moderate in problems responsing of life rests based on Shari'ah and reason. This research aimed to answer and to explain implication of the Islamic universality which became the basis of Islamic political concept according to Qardhāwī in term of political philosophy, and to understand it’s relevance toward the unity in diversity through some political aspects, especially in establishing the concept of spiritual, unity and tolerance for Indonesian unity among the plurality of Indonesian society eventhough religion, ethnic and culture. This research is library research, the formal object was reviewed of political philosophy, while material object was included the Islamic universality and it’s relevance to Bhinneka Tunggal Ika. In this research, the method of interpretation and heuristic are used to analyze the meaning of the Islamic universality in the political review by Qardhāwī as well as provide a new innovation by linking the idea of the Islamic universality in term of political philosophy which is contribute the socio-political life of Indonesia. The results from this research was described the Islamic political realm today which is faced of moral decadence and erosion of Islamic identity due to a lack muslim understanding of the Islamic universality coz indirectly Islamic preception has covered all aspects of life. To run the Islamic universality as well as political concept of Islam include spiritual realm, sovereignty, leadership, relationship, democracy and shura, unity and tolerance and economy became a major foothold in evolving Islamic political. Meanwhile, manifestation of the Islamic universality in Indonesian political life can be realized if we participate and maintain the unity in diversity as the most appropriate solution for creating socio-political situations peacefully and righteously based on moral values.

Kata Kunci : Politik Islam, universalitas Islam, Bhinneka Tunggal Ika dan spiritual.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.