Laporkan Masalah

ANALISIS KUALITAS UDARA DAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA MASYARAKAT DI SEKITAR TPA (Studi Kasus di TPAS Piyungan Kabupaten Bantul Yogyakarta)

Yetty Septiani Mustar, Prof. Ir. Sukandarrumidi, M.Sc., Ph.D

2013 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Saat inipencemaran udara semakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Angka kematian yang diakibatkan outdoor air pollution tahun 2008 pada wilayah Asia Tenggara, negara Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah India dan Bangladesh. Dari data tersebut menunjukkan bahwa angka kematian karena outdoor air pollution untuk semua kalangan usia yaitu 25.315 jiwa. Kasus kematian akibat outdoor air pollution ini dikarenakan adanya gangguan pada sistem pernapasan yaitu 88,3% diakibatkan cardiopulmonary disease, 11% lung cancer dan 0,7%respiratory infection.Sumber pencemar udara selain berasal dari berbagai kegiatan alam, seperti kebakaran hutan, gunung meletus, gas alam beracun, kegiatan industri, transportasi, perkantoran, perumahan maupun hasil dari berbagai aktivitas manusia itu sendiri yang berupa sampah. Tujuan: Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hubungan kualitas udara dan gangguan fungsi paru pada masyarakat yang tinggal di sekitar TPAS Piyungan Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Metode penelitian: Jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah observasional dengan menggunakan rancangan “cross-sectional” yang bertujuan untuk menganalisis kualitas udara (SO2, NO2, O3,CO, H2S, NH3, PM2,5) dan gangguan fungsi paru pada masyarakat yang tinggal di sekitar TPAS Piyungan Kabupaten Bantul Yogyakarta. Cara pengambilan sampelnya dengan menggunakan metode purposive random sampling. Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengukuran kualitas udara di sekitar TPAS Piyungan telah tercemar Hidrogen disulfida (H2S) di titik 1 (0,0124 ppm) dan titik 4 (0,0133 ppm). Subjek penelitian 54% berjenis kelamin perempuan, 64% berusia lebih dari 30 tahun, 62% berlatar belakang pendidikan SD. Analisis bivariabel didapatkan bahwa variabel kualitas udara (p = 0,00; RP: 4,12), umur (p = 0,00; RP: 2,25), kebiasaan merokok (p = 0,00; RP: 2,24), lama tinggal (p = 0,04; RP: 4,57) dan status gizi (p = 0,00; RP:2,26) mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian gangguan fungsi paru. Analisis multivariabel didapatkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap gangguan fungsi paru pada masyarakat yang tinggal di sekitar TPAS Piyungan setelah di adjusted dengan variabel lainnya secara berurutan yaitu kebiasaan merokok (p = 0,03; 95% CI = 1,21 – 67,00), kualitas udara (p = 0,04; 95% CI = 1,06 – 33,46), lama tinggal (p = 0,07; 95% CI = 0,81 – 116,14) dan status gizi (p = 0,10; 95% CI = 0,76 – 20,65). Kesimpulan:Terjadi polusi udara di TPAS Piyungan Kabupaten Bantul Yogyakarta dan terjadi gangguan fungsi paru pada masyarakat yang tinggal di sekitar TPAS Piyungan.

Background: Nowadays, air pollution showed very poor condition. The death rate caused by outdoor air pollution in 2008 in Southeast Asia actually, Indonesian country has rank third after India and Bangladesh. These data showed that the number of deaths due to outdoor air pollution to all ages, namely 25.315 inhabitants. Cases of deaths due to outdoor air pollution is due to the disruption of the respiratory system that is 88.3% due to cardiopulmonary disease, 11% of lung cancer and 0.7% due to respiratory infection. Sources of air pollutants could come from a variety of outdoor activities, such as forest burned, volcanic eruptions, toxic gas, industrial activities, transportation, offices, housing and a result of various human activities themselves in the form of waste. Objective: The general objective of this study was to describe the relationship between air quality and disturbanced of lung function in people living around TPAS Piyungan Bantul district, Yogyakarta. Methods: Type of research design to be used is observational design using \"crosssectional\" which aims at analyzing the air quality (SO2, NO2, O3, CO, H2S, NH3, PM2,5) and impaired of lung function among people living in TPAS Piyungan Bantul district of Yogyakarta. Method to capture sample is by using purposive random sampling method. The results of study: the results of study showed that the air quality measurement results show that the air around TPAS Piyungan has been contaminated by hydrogen disulfide (H2S) at point 1 (0.0124 ppm) and point 4 (0.0133 ppm). 54% of the study subjects were women, 64% aged over 30 years, 62% of elementary education background. Bivariable analysis found that the air quality variable (p = 0.00; RP: 4.12), age (p = 0.00; RP: 2.25), smoking (p = 0.00; RP: 2.24 ), length of stay (p = 0.04; RP: 4.57) and nutritional status (p = 0.00; RP: 2.26) had a significant relationship with the incidence of disturbances lung function. Multivariable analysis found that variables that have a significant effect on lung function disorders among the communities living around the TPAS Piyungan after other variables are adjusted by smoking habits (p = 0.03, 95% CI = 1.21 to 67.00), air quality (p = 0.04, 95% CI = 1.06 to 33.46), length of stay (p = 0.07, 95% CI = 0.81 to 116.14) and nutritional status (p = 0.10, 95% CI = 0.76 to 20.65). Conclusion: Air pollution has occured at TPAS Piyungan Bantul Yogyakarta and impairment of lung functionamong people in the community living around the TPAS Piyungan.

Kata Kunci : kualitas udara, gangguan fungsi paru


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.