Laporkan Masalah

KEBENARAN ILMIAH DALAM PEMIKIRAN THOMAS S. KUHN DAN KARL R. POPPER: SUATU KAJIAN HERMENEUTIKA DAN KONTRIBUSINYA BAGI MASA DEPAN ILMU

Fuad, S.Ag.,M.Hum., Prof. Dr. H. Koento Wibisono

2013 | Disertasi | S3 Ilmu Filsafat

Penelitian disertasi ini adalah penelitian kualitatif bidang Ilmu Filsafat, yang mengkaji pemikiran Kuhn dan Popper tentang kebenaran ilmiah. Kuhn dan Popper merupakan filsuf yang paling berpengaruh dalam kajian tentang ilmu pada masa sekarang. Pemikiran Kuhn dan Popper juga mencuat dalam perdebatan penting, yang berimplikasi dengan kajian Hermeneutika masa kini dan tidak terlepas dari pemahaman tentang masa depan ilmu. Tujuan utama penelitian disertasi ini adalah menyajikan Hermeneutika Kuhn dan Popper sebagai alternatif pemahaman baru dan relevansinya dengan pengembangan ilmu untuk masa depan. Penelitian disertasi ini merupakan penelitian kepustakaan, yang berlangsung melalui tahap-tahap: inventarisasi, klasifikasi, dan analisis data. Data dianalisis dengan mempergunakan: 1) metode interpretasi, untuk memahami pemikiran Kuhn dan Popper; 2) metode komparatif, untuk membandingkan Hermeneutika Kuhn dan Popper; dan 3) metode heuristik, untuk menggali kontribusi Hermeneutika Kuhn dan Popper bagi masa depan ilmu. Hasil penelitian disertasi ini dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut. 1) Pemikiran Kuhn tentang kebenaran ilmiah tercermin dari normal science (periode kemajuan ilmiah) dan Popper dari verisimilitude (sesuatu yang mirip kebenaran sejati); 2) Perdebatan Kuhn dan Popper karena penolakan Popper terhadap normal science yang diajukan Kuhn, dan penolakan Kuhn terhadap gagasan Popper tentang keniscayaan prinsip falsifiabilitas; 3) Pemikiran Kuhn dan Popper berimplikasi dengan Hermeneutika karena Kuhn dan Popper hanya berupaya memahami “makna” kebenaran ilmiah; 4) Hermeneutika Kuhn bercorak fenomenologis karena hanya memahami kebenaran (ilmiah) berdasarkan fenomena kemajuan ilmiah, sedangkan Hermeneutika Popper bercorak ontologis karena meyakini adanya kebenaran absolut (metailmiah); 5) Persamaan esensial Hermeneutika Kuhn dan Popper karena mengakui kebenaran ilmiah yang bersifat “relatif-ideal” (tetap selamanya relatif) atau tidak akan pernah absolut; 6) Perbedaan fundamental Hermeneutika Kuhn dan Popper karena Kuhn bertitiktolak dari dimensi deskriptif, sedangkan Popper bertitik-tolak dari dimensi normatif; 7) Hermeneutika Kuhn dan Popper dapat dikontribusikan sebagai landasan filosofis pengembangan ilmu, yaitu: wilayah penyelidikan ilmiah (landasan ontologis), dialektika kemajuan ilmiah (landasan epistemologis), dan menuju kebenaran absolut-transendental (landasan aksiologis); 8) Hermeneutika Kuhn dan Popper juga dapat dikontribusikan bagi upaya reintegrasi ilmu dan filsafat, terkait korelasi dan interkoneksi dimensi empiris dan metafisik, yang sekaligus dapat dijadikan dasar untuk memahami demarkasi ilmu (sistem pengetahuan empiris) dan filsafat (sistem pengetahuan metafisik); 9) Hermeneutika Kuhn dan Popper juga dapat dikontribusikan untuk mewujudkan integrasi Ilmu-ilmu Kealaman dan Ilmu-ilmu Kemanusiaan (dan Sosial) di Indonesia, dalam rangka pengembangan IPTEK yang relevan dengan nilai-nilai etika Pancasila.

This dissertation is a qualitative research in Philosophy. It searches the Kuhn and Popper’s thought about scientific truth. Kuhn and Popper are the extremely influential philosophers of science in the recent time. Their thought appears on a debate which is implied with the hermeneutics study and related to the understanding of the future of science. The aim of this research is to describe the Kuhn and Popper’s hermeneutics as a contemporary discourse which is relevant to the future of scientific development. The dissertation is a library research which is conducted through collecting, classifying, and analizing the data. The data is analized by using: 1) the interpretation method, to interprete the Kuhn and Popper’s thought; 2) the comparative method, to compare both of their hermeneutics; and 3) the heuristic method, to disclouse their hermeneutics contribution to the future of science. The result of this research can be briefly described as follows: 1) the scientific truth can be identified on the Kuhn’s normal science as a period of scientific progress, and on the Popper’s verisimilitude (the truthlikeness); 2) the Kuhn and Popper debate base on Popper’s rejection on the Kuhn’s normal science and Kuhn’s disagreement with the Popper’s view of the falsifiability principle necessity; 3) the Kuhn and Popper’s view is implied with the hermeneutics study since they task is interpreting the meaning of scientific truth; 4) the Kuhn’s thought is a phenomenological hermeneutics due to his understanding to the scientific truth according to the phenomenon of scientific progress, and otherwise the Popper’s is an ontological hermeneutics which acknowledges the absolute truth beyond the scientific explanation; 5) the essential similarity of Kuhn and Popper’s hermeneutics is justifying the scientific truth as a relative-ideal one (never be the absolute one), and the fundamental difference of both of them caused by Kuhn’s hermeneutics based on a descriptive approach and Popper’s by the normative one; 6) the Kuhn and Popper’s hermeneutics can be contributed to be a philosophical foundation of science, namely: the scientific investigation area (ontological foundation), the dialectic of scientific progress (epistemological foundation), and toward the absolute-transcendental truth (axiological foundation); 7) the hermeneutics can also be contributed to reintegrate science and philosophy, as a correlation and interconnection entity of empirical and metaphysical dimension, and can spontanously be an understanding frame of the demarcation of science (a system of empirical knowledge) and philosophy (a system of metaphysical one); 8) the hermeneutics can also be contributed to implement the integration of Natural Sciences and Humanities (and Social Sciences) in Indonesia, as an IPTEK development strategy which is relevant to the ethical values of the Pancasila’s.

Kata Kunci : kebenaran relatif-ideal; dialektika kemajuan ilmiah; kebenaran absolut-transendental.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.