Laporkan Masalah

KEBERADAAN NYANYIAN GEREJA DI GEREJA PROTESTAN MALUKU SEJAK ABAD KE-18 HINGGA AWAL ABAD KE-21

AGUSTINUS C.W.GAPERSZ, Prof. Dr. H. Timbul Haryono, M.Sc.

2013 | Disertasi | S3 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

Penelitian yang diberi judul Keberadaan Nyanyian Gereja di Gereja Protestan Maluku Sejak Abad ke-18 Hingga Awal Abad Ke21 dilakukandenganbeberapatujuan, yaitu: (1) Mendeskripsikan keberadaan dan penyebaran ajaran Kristen oleh Zending Belanda dan pengaruhnya pada perkembangan nyanyian gereja di Maluku secara umum dan di Gereja Protestan Maluku (GPM) pada khususnya; (2) Menganalisis kontekstualisasi nyanyian gereja di GPM, baik dari bahasa, gaya menyanyi maupun alatmusik pengiringnya; dan (3) Mengetahui orientasi musikal nyanyian gereja yang diciptakan oleh komposer lokal di GPM. Penelitian ini dilakukan menggunakan teori budaya tentang penyebaran Rogers, konsep kontekstualisasi Stephen B. Bevans, dan teori tentang musik gereja Femi Adedeji. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan musikologi, yang didukung oleh pendekatan multi disiplin seperti pendekatan historis, budaya, sosiologis, dan estetika musik gereja. Notasi yang dianalisis adalah nyanyian mazmur sebelum diterjemahkan, kemudian sesudah diterjemahkan, nyanyian jemaat GPM, dan nyanyian gereja terbitan Yamuger. Temuan penelitian ini adalah: (1) Bentuk-bentuk nyanyian gereja yang disebarkan oleh Misionaris Belanda di Maluku, dalam lingkungan GPM mengalami perkembangan yang sangat signifikan dan mempunyai kekuatan untuk mendominasi perayaan ibadah;(2) Kontekstualisasi musik gereja di GPM ternyata dapat terjadi sebagai akibat dari perkembangan GPM dalam konteks perubahan masyarakat sebagai akibat dari pertumbuhan pengetahuan dan kebijakan GPM; (3) Ternyata orientasi secara musikal karya cipta dari komponis lokal di Maluku seluruhnya mengusung konsep kontekstualisasi baik secara lokal maupun nasional.Berdasarkan hasil temuan, dapat disimpulkanbahwanyanyian gereja yang disebarkan oleh misionaris Belanda mempunyai kekuatan untuk memperkaya perayaan ibadah dalam lingkungan GPM. Nyanyian gereja di GPM mengalami proses kontekstualisasi sebagai akibat dari pemahaman dan perspektif GPM tentang begitu pentingnya nilainilai budaya lokal di tengah-tengah dominasi budaya Barat.

The purpose of this study with title of The Existence of Christian Hymn in the Protestant Church of Moluccas (PCM) From 18th Century to the Beginning of 21st Century was conducted with the following purposes: (1) to find out the forms of Christian hymn disseminated by the Dutch missionaries and its dissemination in Moluccas; (2) to understand the contextualization of Christian hymns in the lingual forms used, singing styles, and accompanying musics; and (3) to find out the musical orientation of Christian hymn works contained in the collection of hymn books in PCM and Christian hymns books published at a national level. The study was conducted by using the cultural theories of diffusion/dissemination by Rogers, a concept of coontextualization by Stephen B.Bevans, and the theory of Church music by Femi Adedeji. The study was done by musicological approaches, which were supported by multidisciplinary ones such as historical, cultural, sociological, and Church music approaches. The notations analyzed were several mazmur hymns before and after the translation, the congregational hymns of PCM, and Christian hymns published by the Church Music Foundation (Yamuger). The findings of the study included: (1) The forms of Christian hymns disseminated by the Dutch Missionaries in Moluccas, in this case in PCM, have undergone a significant development and had power to be so dominant in religious service celebration;(2) The contextualization of Church music in PCM could actually take place as a result of the development of PCM in the context of social change due to the growth of PCM’s knowledge and policy;(3) The musical orientation of works by local componists in Moluccas entirely promoted a concept of contextualization both at local and national levels. From result of the study, it can be concluded that Christian hymns disseminated by the Dutch missionaries have actually had a power to enrich religious service celebration in PCM. Christian hymns in PCM undergone a contextualization as a result of the understanding and perspective of PCM on the importance of local cultural values amids the domination of Western culture.

Kata Kunci : Kontekstualisasi, Nyanyian Gereja, Gereja Protestan Maluku.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.