PENENTUAN NILAI TETUA DALAM PERSILANGAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DENGAN PENDEKATAN REGRESI

HARIMURTI BUNTARAN, Dr. Ir. Nasrullah, M.Sc.

2013 | Skripsi | PEMULIAAN TANAMAN

Persilangan D×P dan atau D×T dalam pemuliaan kelapa sawit digunakan untuk membentuk keturunan dalam rangka menghasilkan varietas-varietas unggul sesuai tujuan pemuliaan. Tetua yang keturunannya banyak yang baik merupakan tetua yang tinggi nilainya. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi nilai tetua melalui keragaan keturunan yang dibuat Pusat Penelitian Kelapa Sawit di enam kebun pengujian PTP Nusantara III, dan mendapatkan tetua kelapa sawit yang memiliki kontribusi paling baik pada karakter jumlah tandan dan tandan buah segar (TBS). Pengamatan produksi di enam kebun tersebut paling sedikit selama 5 tahun dan paling lama 14 tahun. Dipilih 82 nomor persilangan yang memiliki leluhur bersama (common ancestor). Rerata TBS dan jumlah tandan diregresikan ke nilai kontribusi tetua masing-masing nomor persilangan sehingga diperoleh koefisien regresi masing-masing tetua yang menggambarkan nilai tetua. Dua tetua dengan koefisien regresi yang nilainya sama berarti kedua tetua bisa saling menggantikan dalam suatu persilangan. Koefisien regresi tertinggi untuk karakter jumlah tandan dan TBS adalah RS3T dan MA284D yang berarti kontribusi kedua nomor tersebut tinggi (superior) dan bisa dijadikan bahan untuk kepentingan pemuliaan tanaman. Terdapat lima kelompok tetua berdasarkan kontribusi genetiknya baik untuk karakter jumlah tandan dan TBS. Kelompok pertama RS3T. Kelompok kedua LM2T, LM9T, dan MA284D. Kelompok ketiga BJ7D, LM239T, MA845T, DA8D, dan MA213D. Kelompok keempat DS25D, DS29D, MA275D, MA367D, dan PA131D. Kelompok kelima adalah GB30D dan TI221D.

D×D and or D×T crosses in oil palm breeding are used to form progeny in order to produce superior varieties that favourable for breeding purposes. Parents that produce a lot of superior progenies are highly valuable. The objective of this study was to evaluate the parental value through progenies of their crosses worked by Indonesian Oil Palm Research Institute (IOPRI) at six testing estates of PTP Nusantara III, and to single out parents that have the best contribution in terms of bunch number and fresh fruit bunches (FFB). Records varied from 5 to 14 years. 82 crosses were selected number as they have common ancestor. The mean number of bunches and FFB were regressed on genetic contribution of their parents so obtained regression coefficient. The regression coefficient reflects the parental value. Two parents having similar regression coefficient means both can mutually interchangeable in a cross. The highest regression coefficient for bunch number and FFB are RS3T and MA284D. With respect to those characters they are valuable parents in plant breeding programme. There are five groups based on the genetic contribution of parents for bunch number and FFB. The first group is RS3T. The second group is LM2T, LM9T, and MA284D. The third group is BJ7D, LM239T, MA845T, DA8D, and MA213D. The fourth group DS25D, DS29D, MA275D, MA367D, and PA131D. The fifth group is GB30D and TI221D.

Kata Kunci : kelapa sawit, nilai tetua, regresi liner berganda