Laporkan Masalah

PENGARUH PEMBANGUNAN JALAN TERHADAP PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PADA KAWASAN HUTAN KONSERVASI PULAU KECIL DI TAMAN BURU PULAU REMPANG, BATAM

Budi Susetyo, Ir. Kawik Sugiana, M. Eng, Ph. D

2013 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah

Pulau Rempang merupakan bagian dari gugusan pulau-pulau kecil yang menjadi bagian dari wilayah kawasan berikat Daerah Industri Pulau Batam dan sekaligus menjadi kawasan hutan konservasi taman buru. Pembangunan jaringan jalan dan jembatan yang menghubungkan Pulau Rempang dengan pusat kegiatan di Pulau Batam dan daerah hinterland sekitarnya meningkatkan aksesibilitas ke dalam kawasan hutan dan menyebabkan perubahan lahan hutan menjadi berbagai bentuk lahan pertanian, pemukiman, fasilitas umum, pemerintahan, perdagangan dan jasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembangunan jalan terhadap perubahan penggunaan lahan, karakteristik dan kronologis perubahan penggunaan lahan serta dampak terhadap lingkungan dan masyarakat Pulau Rempang yang memiliki keunikan ekosistem hutan konservasi pulau kecil. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian gabungan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan melakukan analisis regresi linier antara variabel bebas road density (kerapatan jalan) dengan variabel terikat perubahan penggunaan lahan (lahan pertanian, lahan hutan, lahan terbuka dan lahan terbangun) selama tahun 1989 s/d 2012. Analisis kualitatif dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara secara mendalam terhadap 35 informan yang dipilih secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kerapatan jalan berpengaruh nyata terhadap perubahan luas lahan hutan dataran rendah, lahan pertanian dan lahan terbangun, namun tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan luas lahan terbuka. Perubahan penggunaan lahan pada periode sebelum pembangunan jalan dan jembatan selesai di tahun 1998, lebih banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor : (1) Kemiskinan, kurangnya kesempatan kerja di tempat asal serta keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan, mendorong masyarakat melakukan perambahan dan membuka lahan hutan untuk pertanian dan pemukiman, (2) Lemahnya penegakan hukum terhadap perubahan penggunaan lahan yang terjadi. Pada periode setelah tahun 1998, perubahan penggunaan lahan semakin berkembang seiring dengan upaya pengembangan dan pembangunan Pulau Rempang sebagai kawasan cadangan lahan industri, perdagangan, pemukiman dan pemerintahan, serta lemahnya penegakan hukum kehutanan terkait statusnya sebagai kawasan hutan konservasi. Pembangunan jaringan jalan memberikan dampak secara langsung berupa kerusakan kawasan hutan konservasi, dan dampak tidak langsung berupa penebangan dan penambangan pasir secara liar, ekstraksi sumber daya alam, perubahan budaya lokal, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan konflik penggunaan/kepemilikan lahan. Rekomendasi yang diusulkan adalah perlunya evaluasi kembali status kawasan hutan konservasi Taman Buru Pulau Rempang dan menata kembali kawasan hutan yang tersisa dengan disertai penegakan hukum dan pengendalian pembangunan di Pulau Rempang secara lebih ketat.

Rempang Island is small island that is part of the bonded zone of Batam Industrial Area and as well as a hunting park forest conservation. Construction of roads and bridges connecting the island to the center of industrial and government activities on the island of Batam and the surrounding hinterland areas, increase accessibility to the forest and causing changes in forest land into various forms of agricultural land, residential, public facilities, government, commerce and services. The purpose of this study is to determine the effect of road construction on land use change, the characteristics and chronological changes of land use and the impact on the environment and society of Rempang Island which has a uniqueness as small island forest ecosystem. The research method used is mixed methods with quantitative and qualitative approaches. Quantitative analysis was done by linear regression analysis between the independent variable road density, and the dependent variables land-use changes (agricultural land, forest land, open land and built land) during the 1989 to 2012. Qualitative analysis was done by observation and in-depth interviews of the 35 informants were selected purposively. The results showed that the increase in road density significantly affected changes in lowland forest, agricultural land and built land, but did not significantly affect changes in open land. Changes in land use in the period before the construction of roads and bridges completed in 1998, was more influenced by the following factors: (1) poverty, lack of employment opportunities in the place of origin as well as the desire to improve the well-being, encouraging people doing encroachment and forest clearance for agriculture and settlement, (2) lack of law enforcement against land-use change. In the period after 1998, land-use changes has been growing along with the development and construction of Rempang Island as an area of land reserves for industrial, commercial, residential and government, as well as along with lack of law enforcement, related to its status as forest conservation area. Construction of road networks in the form of a direct impact, damage forest conservation, and indirect impacts such as logging and illegal sand mining, extraction of natural resources, changes in local culture, communities and conflict use or land ownership. The proposed recommendation is the need to re-evaluate the status of Rempang Island Hunting Park, rearranges the remaining forests, accompanied by stricter law enforcement and control of development on the island.

Kata Kunci : Pembangunan Jalan, Penggunaan Lahan, Hutan Konservasi, Pulau Kecil


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.