SISTEM SAPAAN BAHASA SUNDA
Cucu Suminar, Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, M.A.,
2013 | Tesis | S2 LinguistikPenelitian mengenai sistem sapaan bahasa Sunda bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, mengelompokkan berdasarkan maknanya, menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan dipakainya jenis sapaan yang berbeda, menjelaskan fungsi, dan mendeskripsikan kaidah-kaidah penggunaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode simak dan teknik catat. Dalam analisis data, digunakan metode padan intralingual dan padan ekstralingual. Berdasarkan bentuknya sapaan dalam bahasa Sunda dapat digolongkan berdasarkan ciri morfologis dan ciri sintaksis. Berdasarkan makna atau ciri semantik, sapaan bahasa Sunda meliputi sapaan yang berkaitan dengan nama diri, pronomina persona, kekerabatan, jabatan atau profesi, religius atau keagamaan, persahabatan, mesra, dan rasa hormat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan bentuk sapaan dalam bahasa Sunda, yaitu situasi, kekerabatan, keintiman atau keakraban, umur, jenis kelamin, status perkawinan, dan orientasi etnik. Penggunaan sapaan dalam bahasa Sunda, bila dilihat dari fungsinya dapat digolongkan menjadi penanda hubungan sosial, menunjukkan rasa sayang, menunjukkan rasa marah, meminta perhatian, mendidik, dan menghormat. Kaidah penggunaan sapaan meliputi kaidah alternasi dan kaidah kookurensi. Kaidah alternasi berhubungan dengan sejumlah alternatif-alternatif seperti situasi yang meliputi usia mitra tutur anak-anak, remaja atau dewasa, jenis kelamin, sudah menikah atau belum menikah, gelar, pangkat, jabatan, dan status sosial mitra tutur. Kaidah kookurensi menjelaskan penggunaan satu bentuk sapaan yang dapat diikuti oleh bentuk sapaan lainnya.
The research of Sundanese address system is aimed at describing the form, classifying term of address based on its meaning, explaining factors that influence the use of various types of address, explaining the function of address, and describing the rule of the use of address. The method used in this research is listening method and noting technique. In analyzing data, intralingual and extralingual corresponding are used. Based on its form Sundanese address can be classified based on its morphological feature and syntactic feature. Referring to its meaning or its semantic feature, Sundanese address includes address related to proper name, personal pronoun, kinship, occupation or profession, religion, friendship, rapport, and honor. There are several factors influencing the choice of address form in Sundanese, namely situation, intimacy or rapport, age, sex, marital status, and ethnical orientation. Viewed from its function, Sundanese address can be classified into marking social relation, showing affection, showing anger, asking attention, educated, and honor. The rule of address use covers alternation rule and coocurence rule. The alternation rule relates to a number of alternatives such as situation which includes the age of child speech partner, teenage speech act, or adult, sex, married or single, title, and social status of speech partner. The coocurence rule explains the use of one form of address that can be followed by other address form.
Kata Kunci : sapaan, bahasa Sunda