DETEKSI KETERBAWAAN VIRUS PADA BENIH KACANG PANJANG
WULAN SEPTININGTYAS KURNIAJATI, Dr. Ir. Sri Sulandari, S.U.
2013 | Skripsi | ILMU HAMA & PENYAKIT TUMBUHANKesehatan benih merupakan salah satu faktor utama dalam budidaya kacang panjang (Vigna sinensis L.), seharusnya dalam budidaya tanaman tersebut mutu benih sangat berperan penting dalam produksi. BCMV (Bean common mosaic virus) merupakan penyakit penting yang ditularkan melalui benih. Selain BCMV pada kacang panjang, saat ini banyak dilaporkan penyakit kuning yang telah tersebar luas dan sangat merugikan, maka perlu dilakukan tindakan pengendalian terhadap kedua penyakit tersebut. Salah satu cara pencegahan timbulnya penyakit yang disebabkan oleh virus adalah melalui penggunaan benih sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesehatan benih kacang panjang komersial, keterbawaan virus pada biji dari tanaman sakit, dan mengetahui jenis virus yang menginfeksi kacang panjang. Metode yang digunakan yaitu pengamatan benih secara visual, pengujian secara growing-on test, deteksi molekular, analisis protein dan pengamatan morfologi virus dengan mikroskop elektron. Benih yang digunakan adalah varietas New Jaliteng, Java Plus, Mahkota 01, Hijau Super, Brigade dan benih koleksi Laboratorium Virologi Tumbuhan Universitas Gadjah Mada. Hasil pengamatan benih secara visual menunjukkan bahwa dalam satu kemasan benih komersial ukuran bijinya tidak seragam dan malformasi. Benih koleksi laboratorium yang berasal dari tanaman bergejala kuning menunjukkan bahwa bijinya mengalami kisut dan malformasi. Pada pengujian secara growing-on test ditemukan daun bergejala mosaik, menguning, kerdil, keriting dan malformasi, tetapi deteksi secara molekular dan analisis protein terhadap BCMV dan Begomovirus tidak menunjukkan pita DNA maupun pita protein yang mengindikasikan adanya serangan virus. Benih kacang panjang yang diuji dan menunjukkan gejala pada uji growing-on test terbukti tidak membawa BCMV dan Begomovirus. Penelitian ini juga membuktikan bahwa Begomovirus yang menyerang kacang panjang tidak tertular melalui biji yang dihasilkan.
Seed health is one of the main factors on long bean’s (Vigna sinensis L.) cultivation, so seed quality should have important role on the production. BCMV (Bean common mosaic virus) is an important disease that transmitted by seed. Besides BCMV on the long bean, nowadays yellow disease has been spread widely and very harm, so the preventif actions is needed. One of the preventif actions of virus disease is through healthy seed. The aims of this research were to know the health of commercial long bean seed, the occurence of virus on seed from diseased plant, and the type of virus which infected long bean. The methods used on this research were by visual observation of seed, growing-on test, molecular detection, protein analysis and observation of virus morphology using electron microscope. Seed cultivars used in this research were New Jaliteng, Java Plus, Mahkota 01, Hijau Super, Brigade and collection seed from Plant Virology Laboratory of Gadjah Mada University. The result revealed that seed from a pack of commercial seed showed malformation and didn’t have uniformity in size. The collection seed from plant with yellow symptoms showed malformation and wrinkled symptoms. The result on growing-on test method showed leaves with mosaic, yellowing, stunted, curly and malformation symptoms, but molecular detection and protein analysis of BCMV and Begomovirus didn’t show the DNA band or protein band which indicated virus attack. Long bean seed which was tested and showed symptoms on growing-on test revealed that it didn’t bring neither BCMV or Begomovirus. This research also proved that Begomovirus on long bean wasn’t transmitted by produced seed.
Kata Kunci : uji kesehatan benih, kacang panjang, BCMV, Begomovirus