PENGARUH KONSENTRASI CAMPURAN EKSTRAK REBUSAN KULIT KAYU TINGI DAN JAMBAL TERHADAP MUTU KULIT KAKAP PUTIH TERSAMAK
SILMA RISLATIN AZKA, Dr. Ir. Latif Sahubawa, M.Si.
2013 | Skripsi | TEKNOLOGI HASIL PERIKANANTujuan penelitian adalah mengetahui kadar tanin dari campuran ekstrak rebusan kulit kayu tingi dan jambal, mutu kulit kakap putih jenis green jobfish (Aprion virescens) tersamak dan perlakuan konsentrasi campuran tingi dan jambal terbaik. Penelitian didesain dengan Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal dengan 5 perlakuan konsentrasi ekstrak tingi dan jambal [5% (a1); 7,5% (a2); 10% (a3); 12,5% (a4) dan 15% (a5)] dan 3 kali ulangan. Parameter mutu kulit yang diamati yaitu : kelemasan (mm), kekuatan tarik (N/cm²), kemuluran (%), kekuatan sobek (N/cm), suhu kerut (°C), ketebalan (mm) dan kadar lemak/minyak (%). Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis varian, dan jika terdapat beda nyata dilanjutkan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada tingkat singnifikansi 95%. Berdasarkan hasil pengujian, kadar tanin yang terkandung dalam ekstrak campuran kulit kayu tingi dan jambal adalah 24,76%. Hasil analisis varian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi bahan penyamak campuran tingi dan jambal berpengaruh nyata pada semua parameter kecuali kekuatan sobek dan kekuatan tarik. Sedangkan mutu kulit kakap putih tersamak terbaik dari masing-masing perlakuan sebagai berikut, kelemasan : 1,91 mm, kekuatan tarik : 1544,12 N/cm2, kemuluran : 25,96%, kekuatan sobek : 703,51 N/cm, suhu kerut : 85,33ºC, ketebalan : 0,68 mm dan kadar lemak : 7,08%. Sedangkan menurut SNI semua perlakuan memenuhi standar parameter kekuatan tarik (kecuali 15,0%), ketebalan, suhu kerut, kekuatan sobek dan kadar lemak, tetapi tidak memenuhi kelemasan dan kemuluran (kecuali 5,0% dan 15,0%). Konsentrasi 12,5% (a4) merupakan perlakuan terbaik karena memiliki nilai parameter tertinggi.
The aim of this research is to find out the amount of tannin from extract mixed decoction of bark tingi and jambal, the quality of tanned white snapper skin species green jobfish (Aprion virescens) and treatment concentration of a mixture of tingi and jambal the best. This research used completely random design single factor with 5 treatments concentration of extract tingi and jambal [5% (a1); 7,5% (a2); 10% (a3); 12,5% (a4) and 15% (a5)] and 3 repetitions. Indicator of quality were consist of softness (mm), tensile strength (N/cm²), elongation at break (%), tear strength (N/cm), shrinkage temperature (°C), thickness (mm) and chemical properties that is fat content (%). The data were analyzed by analysis of variance method and if there are real differences were tested further by Duncan Multiple Range Test (DMRT) at significant of 95%. Based on the test results, the amount of tannins extract of the bark mix tingi and jambal was 24,76%. The results of analysis varian showed that treatment material tanner mixed tingi and jambal significant effect on all parameters except the tear strength and tensile strength. While the best quality of white snapper from each treatment were, softness : 1,91 mm, tensile strength : 1544,12 N/cm2, elongation at break : 25,96%, tear strength : 703,51 N/cm, shrinkage temperature : 85,33ºC, thickness : 0,68 mm, and fat content : 7,08 %. Meanwhile, according to SNI standards all treatment is qualified at parameter tensile strength (except 15,0%), thickness, shrinkage temperature, tear strength and fat content, but not qualified softness and elongation at break (except 5,0% and 15,0%). Concentration 12,5% (a4) is the best treatment because has the highest parameter value.
Kata Kunci : ekstrak tingi dan jambal, kulit kakap putih, mutu, tanin