ANALISIS POLA USAHATANI KAKAO TUMPANGSARI DENGAN TANAMAN TAHUNAN DI KABUPATEN KOLAKA

Kabul Budiman, Dr.Ir. Slamet Hartono,SU.,M.Sc,

2013 | Disertasi | S3 Ekonomi Pertanian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam pemilihan pola tanam, menganalisis kelayakan finansial mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan, mengetahui tingkat efisiensi teknis, alokatif, dan ekonomis, mengetahui distribusi pendapatatan pada berbagai pola usahatani tumpangsari kakao dengan tanaman tahunan Penentuan sampel penelitian ini di Kabupaten Kolaka yang terdiri dari 17 kecamatan diambil dari 3 Kecamatan secara purposive . Setiap kecamatan diwakili 3 desa secara purposive. Tiap kecamatan diambil 9 desa dengan jumlah 270 sampel secara ramdom. Analisis yang digunakan adalah; analisis multinomial Logit, analisis produksi dan pendapatan, regresi berganda metode OLS(Ordinary Least Square), analisis fungsi produksi frontier, analisis efisiensi teknik,ekonomis, dan alokatif secara frontier, dan Gini Ratio. Faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam pemilihan pola tanam pada usahatani kakao tumpangsari secara positif adalah: jumlah anggota keluarga, bimbingan PPL, umur petani, pengalaman petani, keberhasilan petani lain dan posisi lahan. Sedangkan variabel luas lahan garapan tidak berpengaruh pada pemilihan pola KKJ dan KKP terhadap pola KKN, hal ini dapat dilihat dari perbandingan koefisien (β) yang lebih besar dari nilai probabilitasnya. Usahatani kakao tumpangsari kakao+kelapa+nilam menunjukkan bahwa nilai R/C Ratio, B/C ratio, nilai NPV, nilai IRR dan payback periode lebih layak diusahakan dibandingkan dengan pola yang lain. Faktor-faktor produksi : luas lahan garapan, tenaga kerja, pupuk kandang, pupuk urea, pupuk SP36, pupuk KCL, insektisida, pendidikan, dan pengalaman berpengaruh positif terhadap produksi, sedang herbisida, umur petani, jumlah tegakkan tanaman pokok, umur tanaman pokok, keberhasilan petani lain, asal petani, pola tanam, posisi lahan berpengaruh negatif terhadap produksi. Faktor-faktor; keberhasilan petani lain, petani asal Sulawesi, petani asal Jawa, posisi lahan, dan Pol Tanam dan variabel; luas lahan garapan, umur petani, pendidikan petani, pengalaman petani, dan jumlah tanaman pokok berpengaruh positif terhadap pendapatan, sedangkan variabel: upah tenaga kerja, harga pupuk kandang, harga pupuk Sp-36, harga pupuk KCL, harga insektisida, harga herbisida, dan biaya tetap berpengaruh negatif terhadap pendapatan. Usahatani kakao tumpangsari pola kakao+kelapa+nilam nilai efisiensi teknik, alokatif dan ekonomis lebih baik dan layak diusahakan dibandingkan dengan pola yang lain. Ketimpangan distribusi pendapatan pada pola kakao+kelapa+nilam, kakao+kelapa+jambu mete dan kako+kelapa+pisang di daerah penelitian tergolong rendah. Hal ini distribusi pendapatan antar petani dan antar pola mendekati kemerataan sehingga jurang antara yang mampu dan yang tidak mampu antar pola tidak terjadi.

This study aimed to analyze the factors that affect farmers in the choice of cropping patterns, analyze the financial feasibility, determine the factors that influence the production, to know the factors that affect revenue, to know the level of technical, allocative, and economic efficiency, to know distribution of income at various patterns of intercropping-cocoa farming with perennials plant. Determination of the sample to be the object of this study was on Kolaka consisting of 17 districts drawn from three purposively District. Each district was represented 3 villages purposively. Each district was taken 9 villages with a random sample number 270. The analysis used were multinomial logit analysis, analysis of production and income, multiple linear regression with OLS (Ordinary Least Square) method, the analysis of frontier production functions, technical, economic and allocative efficiency analysis with frontier, and the Gini Ratio. Result of the research indicated that: Factors affecting farmers in the selection of the cropping pattern with intercropping-cocoa farming in positive were: the number of family members, guidance of field informer (PPL), age of farmers, farmer experiences, successes of other farmers and land positions. Intercropping cocoa farm using KKN indicated that the value of R/C ratio, B/C ratio, NPV, IRR and payback period were more viable than KKJ and KKP patterns. Factors of production including arable land, labor, manure, fertilizer urea, fertilizer SP36, KCL fertilizer, insecticide, education, and experience had a positive effect on production, while herbicide, age of farmers, the number of staple crops, staple plant age, success of other farmers, domestic growers, cropping patterns, land position had a negative effect on production. Factors including another successful farmer, a farmer from Celebes, Javanese farmers, land position, and Pol Planting and variable; area of cropping land, age of farmers, farmer education, farmer experiences, and the amount of principal crops had a positive effect on earnings, while variables including labor, fertilizer prices, fertilizer prices Sp-36, KCL fertilizer prices, the price of insecticide, herbicide rates, and fixed costs negatively had affected on earnings. In technical, allocative and economical efficiency, intercropping-cocoa farm using patterns of KKN was better and more viable compared to KKJ and KKP patterns. Gap in income distribution patterns of KKN, KKJ, and KKP at the study area was low. The distribution of income among farmers and between patterns were closely even, so that gap between the rich and the poor did not occur.

Kata Kunci : Usahatani kakao Tumpangsari, pola tanam, kelayakan, produksi, pendapatan, efisiensi frontier, distribusi pendapatan.