ANALISIS KONFLIK PEMBANGUNAN RUMAH IBADAT DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (STUDI KASUS PEMBANGUNAN MASJID DI KOTA KUPANG DAN KABUPATEN TTU)

REYNOLD URAN, Dr. Nanang Pamuji Mugasejati

2013 | Tesis | S2 Magister Perdamaian & Resolusi Konflik

Konflik adalah sesuatu yang dinamis atau terus berubah. Konflik selalu melewati fase-fase konflik sesuai konsep spiral of unmanaged conflict, mulai dari fase kemunculan, terjadi pemihakan, penguatan posisi, fase muncul sumber daya baru, fase berkembang keluar komunitas, terjadinya penyimpangan persepsi, fase muncul kondisi kritis sampai hasil akhir yang bervariasi. Sebagai konflik, maka konflik pembangunan rumah ibadat juga tentunya melewati fase-fase tersebut. Dari kedua konflik yang dibahas, baik konflik masjid Nur Musafir di Batuplat Kota Kupang maupun Konflik Masjid Jami Al Muhajirin di Kefamenanu TTU Provinsi NTT, juga melewati atau mengalami fase-fase tersebut walaupun tidak semua kejadian pada kedua konflik sama pada tiap fase. Dari fase-fase yang dilewati akhirnya bisa ditemukan beberapa faktor, baik faktor yang berperan menginisiasi (baca:mendasari) konflik dan beberapa faktor yang bisa menyelesaikan masing-masing konflik dimaksud. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu hasil wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat atau mengetahui konflik ini. Selain dari pihak-pihak ini, data primer juga penulis dapatkan dari dokumen-dokumen penting yang dikeluarkan pemerintah yang berkaitan dengan konflik ini, dokumen dari pihak pembangun masjid, dokumen dari karang taruna dan masyarakat. Data sekunder juga penulis gunakan dalam penelitian ini seperti kliping koran lokal ; Pos Kupang dan Timor Express, media online, buku-buku referensi terkait konflik pembangunan rumah ibadat dan beberapa aturan terkait kebebasan beragama dan beribadah seperti UUD 1945, UU No.12 Tahun 2005 tentang Kovenan Internasional Hak-hak Sipil dan Politk dan KB 2 Menteri tahun 2006 yang mengatur tentang pendirian rumah ibadat dan penyelesaian konflik akibatnya. Data yang terkumpul ini kemudian diproses dengan metode analisa deskripsi kualitatif, yang bersifat menjabarkan, menerangkan dan mendeskripsikan secara terperinci mengenai fenomena yang ada dan juga disertai pandangan para pakar terkait kejadian atau fenomena tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya faktor-faktor yang menginisiasi konflik maupun faktor yang kemudian bisa menyelesaikan konflik yang muncul di tiap fase konflik seperti faktor prosedur atau teknis yang berfungsi paradoks untuk kedua konflik, faktor isu yang menyertai konflik yang membuat konflik makin kompleks, faktor aksi masyarakat dalam berkonflik, tipe konflik yang berbeda antara dua konflik, dimensi lokalitas konflik, faktor peran pemerintah daerah dan polisi, FKUB, Media Massa dan bagaimana hasil akhir yang bervariasi dari kedua konflik.

Conflict is something dynamic or constantly changing. Conflict is always through the phases of the conflict according to the concept spiral of unmanaged conflict, ranging from the problem emergence phase, side form, position harden, communication stop, resource are committed, conflict goes outside the community, perception become distorted, sense of crisis emerge, outcomes vary. As the conflict, the conflict is also of course the construction of the houses of worship through these phases. Of the two conflicts are discussed, conflict Nur Musafir mosque at Batuplat in the city of Kupang and conflict Al Jami Muhajirin mosque at TTU Kefamenanu, NTT province, also pass through or experienced these phases although not all events on both the same on each phase of the conflict. Of the phases through which could eventually discovered several factors, both factors that contribute to initiate (read: the underlying) conflict and some of the factors that can resolve each conflict in question. The data used is primary data that interviews with the parties involved in or aware of this conflict. Apart from these parties, the primary data is also the author got from important documents issued by the government relating to this conflict, the documents from the builder of the mosque, the documents of the youth and the community. Secondary data was also writer in this study as the local newspaper clippings; Pos Kupang and Timor Express, online media, reference books related to the construction of the houses of worship conflict and some rules relating to freedom of religion and belief as of the 1945 Constitution, Law No.12 of 2005 concerning International Covenant on Civil and political rights and KB 2 Minister in 2006 that regulates the establishment of houses of worship and as a result of conflict resolution. The collected data is then processed with a qualitative description of the method of analysis, that is, explain and describe in detail the phenomena and also the views of the experts associated with the event or phenomenon. The results is the discovery of the factors that initiate conflict and factors that could then resolve the conflicts that arise in each phase of the conflict such as technical procedure factor that serves paradoxically to both conflicts, a factor that accompanies conflict issues that make the conflict more complex, action communities in conflict, the different types of conflict, locality dimensional conflict, the role of local government and the police, FKUB, Mass Media, and how the outcomes vary from two conflicts.

Kata Kunci : Pembangunan rumah ibadat, konflik dan tahapan-tahapan konflik