Laporkan Masalah

KONSEP MINIMAX DALAM KARYA MUSIK SLAMET ABDUL SJUKUR YANG BERJUDUL “UWEK-UWEK” DAN “100 ABG BABU”

Maria Octavia Rosiana Dewi, Dr. G.R Lono Lastoro Simatupang, M.A,

2013 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

Penelitian ini bertujuan untuk: 1).Mengungkapkan maksud dari konsep Minimax yang digunakan Slamet Abdul Sjukur dalam proses penciptaan karya musiknya. 2.)Menguraikan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proses kreatif Slamet Abdul Sjukur.3).Mengetahui wujud aplikasi penggunaan konsep Minimax dalam karya “Uwek-Uwek” dan “100 ABG BaBu”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Langkahlangkah yang dilakukan adalah pengolahan data, pemilihan dua karya Minimax yang akan dianalisis, serta proses analisis terhadap dua karya tersebut. Hasil dari penelitian ini: 1).Konsep Minimax adalah konsep yang digunakan pada suatu kondisi terbatas (minimal), kemudian dilakukan usaha dengan berfikir serta bertindak secara kreatif untuk mencapai tujuan maksimal. 2.)Faktor-faktor internal yang berpengaruh meliputi: dukungan dari keluarga saat Slamet Abdul Sjukur mulai belajar musik, kemudian pengalaman pengetahuan yang didapat dari guru-gurunya, juga perjuangan hidupnya dalam menempuh pendidikan selama 6 tahun tanpa harus mengeluarkan biaya sendiri serta usahanya hingga berhasil masuk ke dalam dunia musik profesional di Perancis. Faktor eksternalnya adalah adanya keterbatasan, baik dari kemampuan pemain dalam bermusik maupun dalam membaca notasi, kemudian penggunaan instrumen non-konvensional, serta waktu dan tema kreatif yang sering ditentukan oleh pihak pemesan. 3.)Konsep Minimax pada karya musik “Uwek-Uwek” diaplikasikan dengan melibatkan musisi amatir dan penggunaan organ mulut sebagai sumber bunyi non-konvensional (minimal) serta eksplorasi bunyi mulut (maksimal). Pada karya “100 ABG BaBu”, konsep Minimax diaplikasikan dalam hal pemilihan 100 remaja sebagai musisi awam dan kentongan sebagai instrumen yang mudah didapat (minimal), kemudian pengolahan kemampuan kreativitas improvisasi ke-100 remaja, yang ternyata melebihi dari bayangan Slamet Abdul Sjukur, serta penggunaan unsur ruang dalam karya tersebut (maksimal).

This study aims to: 1).Explains the Minimax concept used by Slamet Abdul Sjukur in his music work. 2).Elaborates the internal and external factors affecting Slamet Abdul Sjukur’s creativity process. 3).Understands the application concept of Minimax in the music work “Uwek-Uwek” and “100 ABG BaBu”. This study uses qualitative method. The steps are data processing, the choosing of two Minimax works as the object of the study, and the analysis of the chosen works. The study’s results are: 1).Minimax concept is done creatively in a limited condition (minimum) to get the maximum purpose. 2).The affecting internal factors are: the support of the family when Slamet Abdul Sjukur began to learn music, then the experiences he got from his teachers, and his life struggle to finish his six years study without paying for his own and his effort to enter professional music world in France. The external factor is the limitation in playing music and reading notation, then the nonconventional instrument usage with the time and creative theme ordered by the client. 3).The Minimax concept in “Uwek-Uwek” is applied involving amateur musician and using mouth organ as non-conventional sound source (minimum) along with the mouth’s sound exploration (maximum). In “100 ABG BaBu”, Minimax concept is applied in choosing 100 teenagers as common musician and kentongan as easily obtained instrument (minimum), the creativity processing of improvisation by the 100 teenagers, which surpassed Slamet Abdul Sjukur’s imagination, and the use of space element within the work (Maximum).

Kata Kunci : Minimax, Kreativitas, Karya Musik, Slamet Abdul Sjukur


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.