Laporkan Masalah

KARAKTERISTIK LOKASI INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) KOTA PANGKALPINANG

Al Infithaar, Retno Widodo Dwi Pramono, S.T., M.Sc.

2013 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah

Lokasi merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan ekonomi salah satunya adalah industri. Begitu juga dengan Industri Kecil Menengah (IKM) yang merupakan bagian dari industri. Pilihan lokasi kegiatan ekonomi sangat beragam, akan tetapi ada keterbatasan dari pelaku kegiatan ekonomi terlebih IKM dalam menentukan lokasi usahanya. IKM memiliki karakteristik yang unik dengan banyak permasalahan dan keunggulannya. Sebaran IKM di kota Pangkalpinang merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk dicermati. Hal ini berkaitan dengan pengembangan pola keruangan kota Pangkalpinang, serta adanya wacana untuk membuat kawasan khusus yang diperuntukan untuk IKM oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang. Beragam teori yang terkait dengan lokasi kegiatan ekonomi telah dikembangkan, akan tetapi tidak ada satu teori yang jika berdiri sendiri mampu untuk menjawab secara komprehensif mengenai pilihan lokasi sehingga kombinasi antara teori lokasi dan teori perilaku merupakan sebuah metode yang dipergunakan untuk mendapatkan pemahaman secara komprehensif mengenai pilihan lokasi IKM. Metode analisis overlay peta sebaran IKM dengan komponen pembentuk struktur ruang, dan kuisioner merupakan kombinasi untuk memahami karakteristik pilihan lokasi IKM di kota Pangkalpinang. Keberadaan pusat kota dengan beragam fasilitas dan keunggulannya merupakan daya tarik bagi IKM untuk berlokasi dekat dengan kawasan tersebut. Hal ini yang menyebabkan pola sebaran IKM di Kota Pangkalpinang cenderung memusat dan mengelompok. Jaringan jalan, pusat pelayanan/kegiatan, tingkat kepadatan, dan pola ruang/kawasan yang merupakan komponen pembentuk struktur ruang kota memberikan pengaruh terhadap pilihan lokasi IKM. Selain itu, pilihan lokasi IKM juga dipengaruhi oleh skala usaha. Berdasarkan preferensi pelaku IKM terdapat sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap lokasi IKM yaitu: kepentingan pribadi, pasar (market), utilitas dan ketersediaan lahan.

Location is one of important factors in economic activities including industry. That also happens to Small and Medium Enterprises (SME’s) as part of industry. Choice of location of economic activities is very diverse, but there are limitations of economic activities especially SME’s actors in determining the location of their business activities. SME’s has unique characteristics with a myriad of problems and advantages. Distribution of SME’s in Pangkalpinang city is an interesting phenomenon to observe. This is related to the development of spatial pattern of Pangkalpinang city as well as the discourse to create a special area dedicated to SMEs by the Pangkalpinang Government. Various theories related to the location of economic activity have been developed, but there is not one single theory that can comprehensively answer regarding the choice of location so that the combination of location theory and the theory of behavior is a method used to gain a comprehensive understanding of the choice of location of SMEs. Combination of a map of SME’s location with maps of spatial structure elements overlay analyses and questionnaire is critical method to address the characteristic of SME’s locations. The existence of city center with numerous facilities and advantage becomes a magnet for SME’s to locate relatively close to this area. This resulted to the pattern of SME’s location, which tend to be centered and clustering. Road network, center of activities, density and spatial pattern as element of internal city structure contribute to the choice of SME’s location. Choice of SME’s location is also influenced by the scale of SME’s. Based on the preference of SME’s owners, there are some factors influencing SME’s location in example: personal interest, market, utility and land availability.

Kata Kunci : Lokasi, IKM, Struktur ruang kota dan Preferensi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.