Laporkan Masalah

SIGNIFIKANSI ENAM PUISI DALAM ANTOLOGI PUISI MANTRA ORANG JAWA KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO: KAJIAN SEMIOTIKA RIFFAT

Septina Krismawati, Dr. Novi Kussuji I, M.Hum.,

2013 | Tesis | S2 Sastra

Mantra Orang Jawa (MOJ) merupakan penulisan ulang mantra-mantra Jawa dalam bentuk puisi. Dalam kebudayaan Jawa, mantra memiliki fungsi yang tidak terbatas. Hal tersebut menimbulkan suatu asumsi bahwa dalam kumpulan puisi MOJ yang merupakan puitisasi mantra-mantra Jawa terdapat sebuah makna yang khusus. Makna (signifikansi) tersebut tidak disampaikan secara langsung, melainkan melalui tanda-tanda. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan proses pencarian signifikansi terhadap enam puisi dalam antologi MOJ yang disampaikan melalui tanda-tanda. Puisi yang dijadikan sebagai sampel berjudul “Merasuk ke Jiwa Raga Orang Lain”, “Kidung”, “Mantra Keselamatan Diri”, “Mantra untuk Mendatangkan Harta Dunia”, “Mantra agar Dicintai Selamalamanya”, dan “Mantra Keselamatan Diri”. Pemaknaan terhadap enam puisi dalam antologi MOJ menggunakan teori semiotika Riffaterre. Tahap-tahap yang harus dilakukan, yaitu melakukan pembacaan secara heuristik dilanjutkan dengan pembacaan hermeneutik; menentukan matriks, model, dan varian; serta mencari hipogram yang berupa hipogram potensial dan hipogram aktual. Berdasarkan pembacaan yang dilakukan, keenam puisi yang dijadikan sampel memiliki makna yang berbeda. Namun, dalam masing-masing puisi tersebut ditemukan adanya pandangan-pandangan khusus dari masyarakat Jawa terhadap kehidupannya. Pandangan hidup masyarakat Jawa seperti ditemukan pada puisi-puisi dalam antologi MOJ tersebut berfungsi untuk mendapatkan kesempurnaan hidup. Dari matriks-matriks yang ditemukan dapat ditarik suatu benang merah bahwa puisipuisi dalam antologi MOJ memiliki tema kesempurnaan hidup menurut masyarakat Jawa

Mantra Orang Jawa (MOJ) is a rewrite of incantation of Java in the form of poetry. In Javanese culture, incantation has unlimited functions. This sparked an assumption that the anthology of MOJ has a special significance. However, the significance is not conveyed directly, but through signs. This study aims to perform the significance research process of the six poems in anthology of MOJ, which conveyed through signs. The poems title of sample were, “Merasuk ke Jiwa Raga Orang Lain”, “Kidung”, “Mantra Keselamatan Diri”, “Mantra untuk Mendatangkan Harta Dunia”, “Mantra agar Dicintai Selama-lamanya”, and “Mantra Keselamatan Diri”. The significance of the six poems in anthology of MOJ used Riffaterre’s semiotic theory. The steps should be taken were, the heuristic reading followed by a hermeneutic reading; determine matrix, models and variants, search for potential hipogram and actual hipogram. The results of this research shows that, the six poems that were sampled had a different significance. However, in each of these poems reveal any specific views of the Java community to life. Javanese philosophy of life as found in the poems in the anthology of MOJ is used to get the perfect life. According to the matrixs were found, can be drawn at one common thread that the poems in the anthology of MOJ has a theme perfect life according to the Java community

Kata Kunci : Mantra Orang Jawa, Semiotika Riffaterre, signifikansi (makna).


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.