SIGNIFIKANSI SERAT SASTRA GENDHING: KAJIAN SEMIOTIKA RIFFATERRE
YULI KURNIATI WERDININGSIH, Dr. Novi Siti Kussuji I.,
2013 | Tesis | S2 SastraPenelitian ini bertujuan menemukan signifikansi di dalam teks Serat Sastra Gendhing. Serat Sastra Gendhing berbentuk tembang (salah satu jenis puisi Jawa). Dilihat dari bentuknya, pesan dalam teks Serat Sastra Gendhing diekspresikan secara tidak langsung tetapi melalui berbagai tanda. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan teori dan metode Semiotika Riffaterre yang meliputi berbagai tahap, yakni pembacaan heuristik; pembacaan retroaktif (hermeneutik); pencarian matriks, model, dan varian; serta menemukan hipogram. Hasil penelitian ini adalah signifikansi yang diketahui dari hasil pembacaan heuristik dan hermeneutik; matriks, model, dan varian; serta hipogram. Hasil pembacaan heuristik berupa signifikansi teks yang masih menyebar. Hasil pembacaan hermeneutik adalah signifikansi yang lebih utuh, yakni dengan ditemukannya berbagai perumpamaan yang menunjukkan hubungan Tuhan dan manusia. Matriksnya adalah hubungan Tuhan dengan manusia, sedangkan modelnya adalah sastra gending yang merupakan metafora dari Tuhan dan manusia. Varian dari teks Serat Sastra Gendhing adalah sastra dengan gending; rasa dengan pangrasa; cipta dengan ripta; cermin dengan bayangan; ikan dengan samudera; niyaga dengan gamelan; papan dengan alat tulis; dalang dengan wayang; busur Arjuna dengan panah Srikandi; Hyang Wisnu dengan Kresna; asal muasal dan tujuan manusia; persatuan antara manusia dengan Tuhan. Hipogram teks Serat Sastra Gendhing terbagi menjadi dua, yakni hipogram potensial dan hipogram aktual. Hipogram potensial teks berupa pasangan oposisional yang menunjukkan oposisi antara Tuhan dan manusia. Secara berurutan, hipogram aktualnya adalah Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, dan Suluk Malang Sumirang, serta Al Quran.
The aim of this research is find Serat Sastra Gending’s significance. Serat Sastra Gending’ form is tembang (one of the Javanese poetry). Serat Sastra Gending’s messages are not expressed clearly, but its expressed by several signs. To find the significance of the used Riffaterre Semiotics theory and method that consist of several parts, they are Heuristic reading; Retroactive (Hermeneutic) Reading; matrix searching; model and varians; and hipogram finding. Result of this research are sourced by that several parts of Riffaterre Semiotics Theory and method result. Heuristic reading result is the text significance are spread in all of the text. Hermeneutic reading result is integrate significance, find several parable that showing God and Human relationship. The model that find is Serat Sastra Gending is God and human’s metaphor. The varians of Serat Sastra Gending are sastra with gending; rasa with pangrasa; cipta with ripta; mirror with shadow; fish with ocean; niyaga with gamelan; board with stationery; dalang with wayang; Arjuna’s bow with Srikandi’s arrow; Hyang Wisnu with Kresna; human’s origin with that aim; and God with Human union. Serat Sastra Gending’s hipogram are divided in two, they are potential hipogram and actual hipogram. The text’s potential hipogram is opositional pair that shows God and human oposition. In sequence the actual hipogram are Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, Suluk Malang Sumirang and also Quran.
Kata Kunci : Serat Sastra Gendhing, Semiotika Riffaterre, signifikansi, hubungan Tuhan dengan manusia.