Laporkan Masalah

PEMBANGUNAN BASISDATA SPASIAL 3D STRUKTUR GEOMETRI DAN TOPOLOGI UNTUK MENDUKUNG QUERI SPASIAL (Studi Kasus : Rusun Plasa Simpanglima, Semarang)

Wahyu Marta Mutiarasari, Trias Aditya Kurniawan Muhammad, ST., M.Sc., Ph.D.

2013 | Tesis | S2 Teknik Geomatika

Kadaster 3D adalah topik SIG menantang pada dewasa ini yang mencakup berbagai masalah yang berkaitan dengan penggunaan ruang secara vertikal. Representasi dari obyek 3D dalam kadaster 3D merupakan aspek yang penting. Dalam mewujudkan representasi dari obyek 3D, pembangunan basisdata spasial 3D menjadi perhatian khusus. Untuk merepresentasikan obyek spasial 3D, ada dua pendekatan dalam membangun struktur basisdata, yaitu sruktur geometri dan struktur topologi. Perbedaan mendasar antara kedua struktur tersebut adalah teknik penyimpanan data spasial. Penyimpanan data spasial pada struktur topologi tidak mengandung obyek redundan. Penelitian bertujuan untuk membangun basisdata spasial 3D baik struktur geometri dan struktur topologi dengan pendekatan 2.5D yang memberikan informasi kemampuan kedua basisdata untuk mendukung queri spasial dan implementasinya terhadap kasus riil kadaster. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model 3 dimensi Rusun Plasa Simpanglima Semarang yang merupakan data hasil pengukuran lapangan dan kumpulan data atribut Rusun Plasa Simpanglima Semarang. Model 3 dimensi tersebut dilakukan perbaikan untuk mendapat pemodelan wireframe dari Rusun Plasa Simpanglima Semarang. Model wireframe dikonversi ke dalam basisdata struktur geometri dan struktur topologi yang dibangun menggunakan perangkat lunak PostgreSQL 9.1 dengan ekstensi PostGIS 2.0.1. Setelah basisdata struktur geometri dan struktur topologi terbangun, identifikasi dilakukan terhadap kedua basisdata menggunakan operasi topologi dalam bentuk queri spasial. Selain itu, analisis data dengan menggunakan kasus-kasus riil kadaster dilakukan untuk mengetahui kemampuan basisdata dalam menyelesaikan kasus riil kadaster 3D. Perbandingan hasil operasi spasial antara basisdata struktur geometri dan struktur topologi disajikan dalam gambar grafik yang menunjukkan waktu eksekusi operasi spasial dalam milliseconds. Hasil operasi spasial menggunakan operasi topologi menunjukkan bahwa basisdata struktur topologi mengeksekusi query dua kali lebih cepat dibandingkan struktur geometri dengan menggunakan operator equals, disjoint, touches, intersects, dan overlaps, sedangkan dengan menggunakan operator within dan contains struktur topologi mengeksekusi query dua puluh satu kali lebih cepat. Untuk operator crosses, basisdata struktur geometri mengeksekusi queri spasial lebih cepat dibandingkan basisdata struktur topologi. Kemudian hasil analisis menggunakan kasus riil kadaster menunjukkan basisdata struktur topologi hanya mampu memberikan informasi kasus yang terkait hubungan ketetanggaan ruang pada obyek ruang di lantai satu Rusun Plasa Simpanglima dan batas bidang tanahnya.

3D Cadastre is a challenging GIS topic that includes a variety of issues related to the use of space vertically. Representation of the 3D objects in 3D Cadastre is an important aspect. In realizing the representation of 3D objects, the construction of 3D spatial database requires special attention. There are two approaches for building database structures to represent 3D spatial objects, namely geometry structure and topology structure. The fundamental difference between the two structures is on their storage methods. The storage of spatial data with topology structures does not contain redundant objects. This research is aimed at building 3D spatial databases of geometry structure and topology structure with 2.5D approach that provides information about the ability of both database structures to support spatial query and its implementation on a real cadastre case. The data used in this research are 3D models of Simpanglima Semarang Rusun Plasa that came from field measurements and attributes data collection. The constructed 3D models were edited to get a wireframe model of Simpanglima Semarang Rusun Plasa. The wireframe model was converted into geometry based structure and topology based structure and then stored by using PostgreSQL 9.1 software and PostGIS 2.0.1 extension. After the database of the geometry structure and topology structure were built, identification process was performed on the two databases using topological operations through spatial queries. In addition, data analysis using real cases cadastre was done to determine the ability of cronstructed databases in solving real world cases of 3D cadastre. Comparative result of spatial query between the geometry-based structure and topology-based structure is presented in a graphical image that shows the execution time of spatial operation in milliseconds. The result of spatial operation using topology queries shows that the database of topological structure executes queries two times faster than geometry structure by using operator equals, disjoint, touches, intersects, and overlaps, while by using operator within and contains topology structure executes twenty one times faster. For the crosses operator, the database of geometry structure executes spatial query faster than the database of topology structure. Then the result of the analysis using real 3D cadastre cases shows that topology-based data structure is only able to provide information related to space relationships in the case of adjacent room objects at first floor of Simpanglima Rusun Plasa and land border areas.

Kata Kunci : topologi, basisdata, kadaster, queri spasial


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.