IDENTIFIKASI Brucella abortus DARI BUFFY COAT DARAH SAPI YANG TERDUGA BRUCELLOSIS DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN DAN KLATEN DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) DAN FILOGENI ISOLAT BAKTERI YANG BERASAL DARI BEBERAPA DAERAH DI INDONESIA
Vera Duana Ambya, Prof. drh. Kurniasih, M.VSc., Ph.D.,
2013 | Tesis | S2 Sain VeterinerBrucellosis merupakan penyakit zoonosis yang berdampak serius pada kesehatan hewan dan manusia. Penyakit ini menjadi prioritas nasional dalam upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan di Indonesia. Pemeriksaan molekuler dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) telah dikembangkan untuk kepentingan diagnosa bakteri dan keragaman genetik. Bakteri ini bersifat fakultatif intraselluler sehingga dapat hidup di dalam sel fagosit maupun non fagosit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi B. abortus dari Buffy coat darah sapi secara molekuler dengan metode PCR dan analisis keragaman genetik beberapa isolat bakteri yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel buffy coat darah sapi yang berasal dari kabupaten Lampung Selatan dan Klaten, dengan jumlah sampel masing-masing delapan ekor, dan empat isolat bakteri yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia. Penelitian ini diawali dengan uji serologis Rose Bengal Test (RBT) dan sapi yang positif RBT dilanjutkan dengan uji Complement Fixation Test (CFT) sebagai diagnosa pembanding. Pemeriksaan molekuler dimulai dengan ekstraksi DNA menggunakan QIAGEN QIAamp DNA minikit, amplifikasi pada gen Omp2b menggunakan primer dengan susunan 5-GGTCAGCATAAAAAGCA AGC-3 sebagai forward dan 5-CCTTCAGCCAAATCAGAATG-3 sebagai reverse, elektroforesis, dan sekuensing. Hasil pemeriksaan serologis dari enam belas ekor sapi menunjukkan bahwa tiga ekor sapi dari Klaten positif RBT dan CFT. Hasil pemeriksaan molekuler terhadap enam belas sampel asal Lampung dan Klaten pada buffy coat darah sapi yang terduga brucellosis menunjukkan hasil negatif. Analisa keragaman genetik pada gen Omp2b pada isolat bakteri yang berasal dari empat daerah di Indonesia menunjukkan hubungan kekerabatan yang sangat dekat. Pohon filogeni menunjukkan bahwa empat sampel tersebut berada dalam satu grup walaupun nilai validitas hanya 60%. Identifikasi B. abortus dari buffy coat darah sapi tidak direkomendasikan kecuali dalam kondisi akut.
Brucellosis was a zoonotic diseases giving a risk to the health of human and animal. The disease became national priority for preventing, controlling and eradication in Indonesia. Molecular analysis with Polymerase Chain Reaction (PCR) method has been used for bacterial diagnosis and genetic variation. Bacteria was intracellular facultative so that could stay within phagocytic and no phagocytic celullars. Objective of study was to identify B. abortus from buffy coat of cattle blood with PCR method and genetic variation of bacterial isolates from several areas in Indonesia. Blood buffy coat of cattle was originated from South Lampung and Klaten with eight samples of each areas, and four isolate of B. abortus from several areas in Indonesia. Research was supported by serological test of Rose Bengal Test (RBT) and complement Fixation Test (CFT). Molecular examination consist of DNA extraction using Qiagen QIAmp DNA mini kit, amplification in Omp2b gen using forward primer: 5-GGTCAGCATAA AAAGCAAGC-3 and reverse primer: 5-CCTTCAGCCAAATCAGAATG-3, electrophoresis, and DNA sequencing. Four cattle were positive of RBT and CFT test from sixteen number of cattle. Result of PCR from blood buffy coat of cattle that symptomatic brucellosis. Phylogeny of four bacterial isolates showed that they were close related, even though its validity was low (60%). Identification of B. abortus from blood buffy coat of cattle was not recommended except from acute condition of brucellosis.
Kata Kunci : Brucella abortus, buffy coat, Polymerase Chain Reaction, filogeni