Laporkan Masalah

AMBIVALENSI NASIONALISME DRAMA ‘AUDAT AL-FIRDAUS KARYA ‘ALI AḤMAD BĀKATHĪR

MOHAMMAD ROKIB, Prof. Dr. Faruk, S.U.

2013 | Tesis | S2 Sastra

Kajian nasionalisme dalam sastra Arab sebagai sastra Dunia Ketiga belakangan ini banyak menaruh perhatian terhadap semangat nasionalisme sebagai gerakan perlawanan atas penjajahan. Bagaimanapun, kajian-kajian tersebut kurang menaruh perhatian terhadap ambivalensi nasionalisme yang tidak hanya mencermati perlawanan pejuang nasional terhadap penjajah tapi juga sesama kelompok pejuang. Kurangnya perhatian terhadap kajian ambivalensi nasionalisme tersebut mendorong penelitian ini mengkaji ambivalensi drama ‘Audat al-Firdaus karya Bākathīr. Proses ambivalensi nasionalisme dapat dilihat dari ekspresi-ekspresi nasionalitas sebagai cermin dari sikap ambivalen pejuang nasionalis dalam drama AF. Melalui kerangka pikir pascastrukturalis yang terkonsentrasi pada konsep ambivalensi Homi K. Bhabha, studi ini berusaha melihat ambivalensi nasionalisme para pejuang nasional dalam drama AF ketika melakukan perlawanan terhadap penjajah dan upaya merebut kemerdekaan. Cara penelitian terhadap masalah tersebut dilakukan dengan analisis wacana kolonial yang berusaha menyingkap relasi kuasa dalam narasi drama. Penelitian ini berargumen bahwa gagasan perjuangan dan nasionalisme tokoh nasional tidak lepas dari akibat perjumpaan terjajah dengan penjajah. Dalam melawan penjajah, tokoh nasional tidak hanya melawan penjajah tapi juga melawan kelompok nasional lain yang dianggap berseberangan. Tokoh Sulaiman yang berafiliasi kepada Syahrir secara terbuka berusaha melakukan perlawanan atau permusuhan terhadap tokoh Majid yang berafiliasi kepada Sukarno. Usaha tokoh pribumi untuk bersatu melawan penjajah tidak pelak memperjelas perbedaan dan permusuhan di antara mereka sendiri. Ketika mengidealkan kesatuan dan kerjasama sesama pribumi, pada saat yang sama keduanya justru bermusuhan dan bertentangan. Kasus tersebut dapat diurai melalui konteks ruang dan waktu, cinta dan benci, serta kesatuan dan perbedaan.

Most of recent nationalism studies in the Arab literature as third world literature have concerned on nationalism as fighting against colonizer. Scholars have mainly focused on colonizer as central problem of colonization. However, they have given less attention to colonized people as central issue of colonization. The lack of focus on colonized people has aroused my interest to make a study of ambivalence on nationalism movement in ‘Audat al-Firdaus written by Bākathīr. The process of ambivalence can be seen from nationality expressions as ambivalent action through actors’ expressions. Through post-structural perspective, particularly on ambivalence of Homi K. Bhabha, this study attempts to scrutinize ambivalent nationalism in the AF. The study applies colonial discourse analysis as a research method in exposing power relation in the play. This research reveals that ambivalent nationalism in the AF did not separate from colonizer and colonized encounter. In the movement against colonizer, colonized people not only fight colonizer but also against colonized. They attempt to unite their selves, but it precisely shows their differences. When they idealize unity and cooperation among colonized, in the same time, both of them exactly be in conflict. The case can be described through space and time, love and hate, and unity and diversity.

Kata Kunci : nasionalisme, ambivalensi, sastra Arab


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.