Laporkan Masalah

ANALISIS HIGHEST AND BEST USE (HBU) TERKAIT BUILD OPERATE AND TRANSFER (BOT) PADA LAHAN KOSONG MILIK PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT (Studi pada lahan kosong di Jl. Ismail Marzuki, Kelurahan Cilinaya, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Provinsi NTB)

Mohammad Gigih Pradhani, S.IP, Dr. Ertambang Nahartyo M.Sc.,

2013 | Tesis | S2 Magister Ek.Pembangunan

Kurang optimalnya pemanfaatan suatu aset sebenarnya dapat di minimalisir, yaitu dengan melakukan suatu studi terlebih dahulu yang menggunakan analisis penggunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use analysis) dan kemudian di analisis lagi ketika akan dikerjasamakan dengan pihak investor dengan analisis build operate and transfer (BOT). Dalam penelitian ini, analisis penggunaan tertinggi dan terbaik serta analisis build operate and transfer (BOT) digunakan untuk mengetahui seberapa optimalkah pemanfaatan dari lahan kosong milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berada di Jalan Ismail Marzuki. Dengan merujuk pada empat kriteria yang harus dianalisis, maka analisis penggunaan tertinggi dan terbaik menghasilkan penggunaan mix-use development (hotel bintang 3, mall 3 lantai, dan convention centre dengan daya tampung ± 7.000 orang) sebagai penggunaan yang tertinggi dan terbaik. Dengan melakukan perhitungan aliran kas (discounted cash flow) selama 30 tahun, maka dapat diketahui juga penggunaan manakah yang paling optimal, yaitu dengan membandingkan nilai Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Pay Back Period (PBP) untuk masing-masing penggunaan properti. Sementara itu berdasarkan analisis build operate and transfer (BOT) untuk penggunaan mix-use development (hotel, mall, dan convention centre), maka dapat diketahui bahwa kontribusi untuk pemerintah daerah didapat dari kontribusi sewa tanah, kontribusi sewa bangunan, dan kontribusi nilai sisa bangunan, sedangkan proyeksi penerimaan bagi investor selama 30 tahun adalah dari hasil operasional setelah dikurangi kontribusi untuk pemerintah daerah.

Less than optimal utilization of the asset can be actually be minimized, by doing some advance studies using highest and best use analysis and then again it will be analyzed in cooperation with build operate and transfer analysis. In this study, analysis of the highest and best use and build operate and transfer analysis try to use to determine how best to utilization of vacant land owned by the provincial government of West Nusa Tenggara that was on Jalan Ismail Marzuki. With reference to the four criteria that must be analyzed, the highest and best use analysis produced mix-use development ( 3 star hotel, mall with 3 floors, and the convention center with a capacity of ± 7.000 people) as the highest and best use. By calculating the cash flow for 30 years, it can be seen that the most optimal use of which, by comparing the value of net present value (NPV, internal rate of return, and pay back period for each property use. Meanwhile, based on analysis buil operate and transfer for use of mix-use development (hotels, malls, and convention centre), it can be seen that the contribution to the local government obtained from the contribution of land rent, contribution of building rent, and contribution of the residual value of the building, while revenue projections to investors for 30 years is the result of operations after reduced for contribution to local government.

Kata Kunci : idle aset, penggunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use), build operate and transfer (BOT), net present value (NPV), internal rate of return (IRR), pay back period (PBP)


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.