HUBUNGAN KADAR SOLUBLE CD40 LIGAND DENGAN GAGAL JANTUNG AKUT PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT
Putrika Prastuti Ratna Gharini, DR. dr. Budi Yuli Setianto, SpPD(K), SpJP(K),
2013 | Tesis | ILMU PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHLatar belakang: Inflamasi memiliki peranan penting pada patogenesis aterosklerosis dan kerentanan plak. Soluble CD40 ligand dilepaskan oleh trombosit teraktivasi dan memainkan peran penting dalam patofisiologi infark miokard akut (IMA). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kadar sCD40L pada pasien IMA tanpa atau dengan luaran kejadian kardiak buruk, dalam hal ini gagal jantung akut. Metode: Dilakukan dengan metode potong lintang pada pasien IMA-EST dan IMA- NEST yang dirawat di ICCU RSUP Dr. Sardjito. Pengambilan sampel dilakukan secara konsekutif. Diagnosis gagal jantung akut berdasarkan kriteria klinis Killip. Penentuan kadar sCD40L dengan metode ELISA. Metode statistik untuk menilai perbedaan kadar sCD40L dengan uji Student T. Analisis multivariat dengan regresi logistik forward stepwise untuk menilai apakah perbedaan sCD40L bersifat independen terhadap variabel lain. Nilai ambang ditentukan dengan kurva ROC. Hasil: Penelitian melibatkan 59 subjek penelitian dengan rerata usia 56 tahun. Kadar sCD40L lebih tinggi pada pasien IMA dengan gagal jantung akut yaitu 9307±1995 pg/ml, dibanding pada pasien IMA tanpa gagal jantung akut 7497±2488 pg/ml (nilai p=0,005). Pada analisis multivariat didapatkan variabel kadar sCD40L (nilai p= 0,048) dan kreatinin (p=0,006) secara statistik berbeda bermakna. Analisis kurva ROC dari kadar sCD40L memberikan nilai AUC tertinggi adalah pada nilai ambang sCD40L 9000 pg/mL. Kadar sCD40L ≥ 9000 pg/mL ditetapkan sebagai nilai ambang yang dapat menunjukkan persentase kejadian gagal jantung akut yang lebih tinggi. Pada nilai ambang tersebut, odds ratio adalah 4,125 dengan 95%CI 1,3 - 13,1. Simpulan: Kadar sCD40L lebih tinggi bermakna pada pasien IMA dengan gagal jantung akut dibandingkan pada pasien IMA tanpa gagal jantung akut. Nilai ambang kejadian gagal jantung pada pasien IMA 9000 pg/mL dengan odds ratio 4,125.
Background: Soluble CD40 ligand (sCD40L) is released by activated platelets and plays a crucial role in the progression and outcome of acute myocardial infarction (AMI). The study was conducted to determine the differences of sCD40L level in patients with AMI with or without cardiac events particularly of acute heart failure (AHF) Method: This study used cross-sectional method on patients with AMI admitted in ICCU Dr. Sardjito General Hospital. Consecutive sampling was conducted. The diagnosis of AHF based on Killip criteria. Determination of sCD40L level by ELISA method. Statistical methods for assessing differences of the level with Student T-test. Multivariate analysis was performed with stepwise forward logistic regression to assess whether this difference wass independent of other variables. Threshold value was determined by ROC curve. Results: The study involved 59 subjects with a mean age of 56 years. SCD40L levels were higher in AMI patients with AHF (9307 ± 1995 pg/ml), compared to AMI patients without AHF (7497 ± 2488 pg/ml, p = 0.005). On multivariate analysis, the variables sCD40L levels (p = 0.048) and creatinine (p = 0.006) were found statistically significantly different. ROC curve analysis of the sCD40L levels provide the highest AUC value was the threshold value of sCD40L 9000 pg/mL. The level of sCD40L ≥ 9000 pg/mL was defined as the threshold value to indicate the increased incidence of AHF. At this threshold value, the odds ratio was of 4.125 with 95% CI 1.3 to 13.1. Conclusion: sCD40L levels were significantly higher in AMI patients with AHF than in those without AHF. The threshold value was 9000pg/mL with the odds ratio 4.125.
Kata Kunci : soluble CD40 ligand, infark miokard akut, gagal jantung akut, Killip