SISTEM PENURUNAN KADAR KROM (III) LIMBAH CAIR INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT DENGAN KOMBINASI PRESIPITASI MENGGUNAKAN NATRIUM HIDROKSIDA DAN ADSORPSI MENGGUNAKAN BAGASSE FLY ASH
MEIRINNA, Ir. Moh. Fahrurrozi, M.Sc., Ph.D.,
2013 | Tesis | S2 Mag.Sistem TeknikLimbah cair pada industri penyamakan merupakan limbah dominan karena banyaknya penggunaan air dan bahan kimia dalam prosesnya. Limbah cair industri penyamakan kulit yang mengandung krom, potensial menyebabkan perubahan fisika dan kimiawi pada lingkungan. Krom merupakan logam berat berbahaya yang bersifat sulit terurai dan dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia, sehingga diperlukan pengolahan (treatment) terhadap limbah cair sebelum dilepas ke lingkungan. Salah satu metode yang diketahui dapat menurunkan kandungan logam berat adalah presipitasi menggunakan natrium hidroksida. Namun, treatment menggunakan metode presipitasi pun belum dapat menghasilkan kualitas limbah yang memenuhi standar baku mutu. Adsorpsi menggunakan bagasse fly ash (BFA) merupakan metoda penting pada tahap tertiary treatment yang menjanjikan untuk dapat mencapai kualitas limbah yang sesuai dengan baku mutu limbah penyamakan kulit. BFA merupakan alternatif adsorben dengan biaya murah, karena berasal dari limbah padat industri gula. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kondisi optimum dari kombinasi metode presipitasi dan adsorpsi dalam penerapannya terhadap penurunan konsentrasi krom (III) dalam limbah cair industri penyamakan kulit. Pada awalnya, penelitian ini menggunakan limbah sintetik untuk memperoleh kondisi optimum pada tahap adsorpsi. Kondisi optimum yang diperoleh kemudian diaplikasikan pada limbah industri penyamakan kulit. Limbah sintetik yang digunakan adalah Cr(NO3)3.9H2O. Proses adsorpsi menggunakan BFA teraktivasi maupun tanpa aktivasi. Konsentrasi krom (III) dalam filtrat dianalisis menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectroscopy). Parameter penelitian adalah pH presipitasi dan pH adsorpsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH optimum penurunan konsentrasi krom (III) yang dicapai dari kombinasi presipitasi dan adsorpsi masing-masing berada pada pH 8 dan pH 5. Efektifitas penurunan konsentrasi krom menggunakan kombinasi kedua metode berhasil menurunkan kandungan krom dari konsentrasi awal 544 mg/l menjadi 0,18 mg/l (menggunakan BFA teraktivasi), dengan efektifitas penurunan krom mencapai 99,97%. Hasil ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta nomor 7/2010 tentang baku mutu limbah cair kegiatan industri kulit wet blue, dengan nilai baku mutu adalah 0,4 mg/l./l.
Wastewater in the tannery industry is the main waste due to the use of a great amount of water and chemical substances in the process. Wastewater which contains chromium from the tanning materials potentially causes physical and chemical changes in the environment. Chromium is harmful heavy metal which is non-degradable and able to cause danger towards environment and human health. Therefore, it is important to employ treatments before discharging the wastewater to the environment. One of the known methods to reduce the content of heavy metal is precipitation using sodium hydroxide. However, precipitation alone can not meet the strict quality standard for tannery industrial wastewater. Adsorption using bagasse fly ash (BFA) is a key promising tertiary method to achieve the high treatment standard. BFA is a low cost adsorbent since it is prepared from solid waste from sugar industry. This research aims to study optimum operating condition of the implementation of a combination of precipitation and adsorption methods for reducing chromium (III) in the tannery industrial wastewater. Initially, this study used synthetic waste to obtain optimum conditions for precipitation and adsorption. The optimum conditions were then tested using real waste from tannery industry. Synthethic waste used in this process was Cr(NO3)3.9H2O. Adsorption process used both activated BFA as well as raw (unactivated) BFA. Concentration of crom (III) in the filtrate was determined by AAS (Atomic Absorption Spectrocopy). Parameters of the study were pH of the precipitation, and pH of the adsorption. Results of this study showed that the optimum pH to chrom (III) concentration reduction is achieved from the combination of precipitation at pH of 8 and adsorption at pH of 5. The effectiveness of the concentration reduction of chromium using combination of both of these methods managed to lower the concentration of chromium from initial concentration of 544 mg/l to 0,18 mg/l (using activated BFA), with the effectiveness of chromium reduction 99.97%. This result complies with the standard based on Yogyakarta Governor's decree number 7/2010 about wastewater quality standard for wet blue leather industrial activities, which is 0,4 mg/l.
Kata Kunci : krom, presipitasi, adsorpsi, bagasse fly ash.