Laporkan Masalah

ANALISIS ERGONOMI FISIK DAN MENTAL PADA PROGRAM KEGIATAN TARUNA AKADEMI ANGKATAN UDARA YOGYAKARTA

Eddy Kurniawan, Ir. Rini Dharmastiti, M.Sc., Ph.D.

2013 | Tesis | S2 Teknik Industri

Program kegiatan di Akademi ”ABC” sangat padat dan ketat karena mempunyai sasaran lulusan yang mempunyai kepribadian yang diandalkan, nalar yang berkembang dan terampil, tangkas dalam bertindak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beban fisik dan mental pada siswa Akademi “ABC”. Pengukuran beban kerja fisik dilakukan dengan mengukur denyut nadi sebelum dan setelah kegiatan, sedangkan beban kerja mental menggunakan tiga pengukuran yaitu NASA TLX, Simple Reaction Time (waktu reaksi), dan Short Term Memory. Jumlah sampel yang digunakan adalah 36 orang untuk kuesioner NASA TLX dan masing-masing 6 orang untuk pengukuran Simple Reaction Time dan Short Term Memory. Dari pengukuran denyut nadi, diketahui peningkatan rata-rata tertinggi perbedaan denyut nadi sebelum dan sesudah kegiatan adalah pada kegiatan lari siang, dengan denyut sebelum kegiatan 71 ± 2 denyut/menit menjadi 131 ± 9 denyut/menit setelah kegiatan, sedangkan peningkatan rata-rata terendah ada pada kegiatan bimbingan belajar kakak asuh, yaitu 67 ± 3 denyut/menit menjadi 68 ± 2 denyut/menit. Dari pengukuran menggunakan NASA TLX, didapat skor beban kerja tertinggi pada lari siang dengan skor 75 ± 11 dan terendah pada kegiatan pesiar (kegiatan bebas di luar Akademi “ABC”) 13 ± 8.Rentang skor NASA TLX dari 0 – 100. Dari pengukuran waktu reaksi, kegiatan yang waktu reaksi sebelum dan setelah kegiatan berbeda jauh terdapat pada kegiatan Kamis sore yaitu kegiatan pembinaan fisik dengan waktu reaksi sebelum kegiatan 361 ± 22 ms dan setelah kegiatan 472 ± 21 ms, sedangkan selisih waktu reaksi terkecil ada pada kegiatan Sabtu pagi pengasuhan dengan waktu reaksi sebelum kegiatan 338 ± 14 ms dan setelah kegiatan 351 ± 13 ms. Perbedaan daya ingat terbesar dengan metode Short Term Memory adalah kegiatan Jumat sore, yaitu kegiatan jasmil (pembinaan) yaitu rata-rata jumlah yang bisa diingat sebelum kegiatan 70% dan setelah kegiatan 43%. Sedangkan selisih Short Term Memory terkecil ada pada kegiatan Selasa sore, yaitu kegiatan jasmil (menembak) yaitu rata-rata jumlah yang bisa diingat sebelum kegiatan 68% dan setelah kegiatan 63%. Short Term Memory antara sebelum dan sesudah melakukan kegiatan berbeda secara signifikan.

-

Kata Kunci : Beban Kerja Fisik, Beban Kerja Mental, NASA TLX, Simple Reaction Time, dan Short Term Memory.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.