ANALISIS PENGARUH PERPAJAKAN TERHADAP TINGKAT TABUNGAN DI INDONESIA
Imam Arifin, Ir.,MA., Prof. Dr. Iswardono S. Permono, MA,
2013 | Disertasi | S3 Ilmu Ekonomi dan Studi PembangunanRiset ini bertujuan untuk menguji apakah kebijakan perpajakan memiliki pengaruh terhadap tingkat tabungan di Indonesia. Implikasi dari hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi sumbangan bagi proses pengambilan kebijakan perpajakan di Indonesia, khususnya dalam menganalisis efektivitas pengenaan pajak atas tabungan, yang pada saat ini diberlakukan secara final dengan tarif 20%, relatif lebih tinggi dibanding tarif progresif PPh orang pribadi bagi lapisan terendah sebesar 5%. menguji model estimasi Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini dilaksanakan dengan: 1) untuk melihat pengaruh variabel yang diteliti terhadap tingkat tabungan di Indonesia; 2) melihat pengaruh variabel kewilayahan terhadap tingkat tabungan di Indonesia; dan 3) menghitung nilai elastisitas perubahan PPh dan PPN terhadap tingkat tabungan di Indonesia yang akan dipergunakan dalam pembuatan skenario kebijakan. variabel yang Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa; pertama, memiliki pengaruh terhadap tingkat tabungan di Indonesia adalah variabel perpajakan (pajak total, PPh dan PPN) dan variabel non perpajakan (laju pertumbuhan penduduk dan angka partisipasi sekolah), sedangkan variabel yang tidak berpengaruh adalah suku bunga riil. Variabel pajak total, PPN, dan angka partisipasi sekolah berpengaruh positif terhadap tingkat tabungan di Indonesia. Sedangkan variabel PPh dan laju pertumbuhan penduduk memiliki pengaruh negatif terhadap tingkat tabungan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan hasil identifikasi terhadap variabel PPh, riset ini menunjukkan bahwa untuk kasus Indonesia, penerimaan PPh Pasal 21 ditambah dengan PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi dapat dipergunakan sebagai proxy atas variabel personal income tax. Kesimpulan kedua memperlihatkan bahwa untuk kasus Indonesia, variabel regional memiliki pengaruh terhadap tingkat tabungan, yaitu daerah dengan prasarana perbankan yang lebih baik memiliki pengaruh positif terhadap tingkat tabungan. Ketiga, sesuai hasil perhitungan dalam riset ini, nilai elastisitas PPh terhadap tingkat tabungan masyarakat adalah -0,20 dan nilai elastisitas PPN terhadap tingkat tabungan masyarakat adalah 0,46. Berdasarkan nilai besaran angka elastisitas PPh dan PPN tersebut, pemerintah dapat menggunakan kebijakan perpajakan sebagai tool untuk mempengaruhi tingkat tabungan masyarakat. Jika pemerintah bermaksud hendak menstimulasi pertumbuhan tingkat tabungan masyarakat, pemerintah dapat melakukan penurunan tarif PPh atas bunga tabungan atau bahkan menghapusnya.
This research aims to test whether tax policy has an influence on the level of savings in Indonesia. The implication of the analysis is expected to be a contribution to tax policy making process in Indonesia, particularly in analyzing the effectiveness of the taxes on savings, which is currently applied in the “witholding system“ with a rate of 20%, relatively higher than the progressive income tax rates for individual which the lowest layer is 5%. To achieve this objective, the research was conducted to: 1) test the model estimates to see the effect of the selected variables on the level of savings in Indonesia, 2) calculate the influence of regional variables on the level of savings in Indonesia, and 3) calculate the elasticity of changes in income tax and VAT on savings rate in Indonesia which will be used in making tax policy scenarios. The results of this study concluded that, first, the variables that have an effect on the savings rate in Indonesia are tax variables (total tax, income tax and VAT) and non-tax variables (population growth and level of school enrollment), whereas variable real interest rate had no effect. Variable of total tax, VAT, and level of school enrollment had positive effect on the savings rate in Indonesia. While the variable of Income tax and population growth had a negative impact on the level of savings in Indonesia. Based on the identification of variable of PPh, this research shows that for the case of Indonesia, PPh Article 21 coupled with Article 25/29 of Personal Tax Payer can be used as a proxy for the variable of personal income tax. The second conclusion shows that for the case of Indonesia, the variable of region has an influence on the level of savings, which is an area with a better banking infrastructure has a positive influence on the level of savings. Third, according to the results of the calculations in this study, the value of the elasticity of income tax on the savings rate is -0.20 and the elasticity of VAT on the savings rate is 0.46. Based on the value of the elasticity of Income Tax and VAT, the government can employ tax policies as a tool to influence the level of savings rate. If the government intends going to stimulate the growth rate of savings rate, the government can lower its tax rates on interest on savings or even remove it.
Kata Kunci : Personal Income Tax, tax ratio, saving ratio, pajak tabungan.