ANALISIS DETERMINAN PERMINTAAN BERSEKOLAH DAN KESEDIAAN MEMBAYAR (WILLINGNESS TO PAY) PENDIDIKAN DASAR BAGI RUMAH TANGGA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

Sri Kuncoro Damayanti, Dr. Budiono Sri Handoko, M.A.

2013 | Tesis | S2 Magister Ek.Pembangunan

Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi probabilitas bersekolah penduduk usia 7-15 tahun, (2) mengetahui tingkat responsibilitas probabilitas bersekolah terhadap perubahan biaya pendidikan bagi rumah tangga, dan (3) mengetahui tingkat kesediaan membayar pendidikan (WTP) bagi rumah tangga di Provinsi D.I. Yogyakarta tahun 2009. Dengan menggunakan data hasil Susenas 2009, penelitian ini menggunakan model logistik untuk menentukan faktor yang mempengaruhi probabilitas bersekolah usia 7-15 tahun. Untuk mengetahui respons rumah tangga terhadap probabilitas bersekolah akibat perubahan biaya dihitung dengan elastisitas. Sedangkan tingkat kesediaan membayar pendidikan bagi rumah tangga dihitung dengan pendekatan Compensating Variation (CV). Penghitungan WTP dengan pendekatan CV pernah dilakukan oleh Gertler and Glewwe (1989) dan Saqib (2004). Berdasarkan model logistik, probabilitas bersekolah penduduk usia 7-15 tahun pada pendidikan dasar di Provinsi D.I. Yogyakarta dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi seperti: jenis kelamin kepala rumah tangga, pendidikan kepala rumah tangga, jarak ke sekolah, umur anak, akses internet, biaya pendidikan, dan interaksi antara biaya pendidikan dengan pendapatan rumah tangga. Dengan melakukan simulasi terhadap perubahan biaya pendidikan maka elastisitas biaya pendidikan terhadap probabilitas bersekolah akan bernilai positif ketika subsidi pendidikan diberikan, artinya jika biaya pendidikan mengalami kenaikan maka probabilitas bersekolah akan meningkat. Sebaliknya, bila subsidi biaya pendidikan ditiadakan nilai elastisitasnya menjadi negatif yang berarti adanya kenaikan biaya pendidikan akan diikuti dengan penurunan probabilitas bersekolah. Secara rata-rata ketika program subsidi ditiadakan, probabilitas bersekolah usia 7-15 tahun akan turun 0,07 persen. Hasil perhitungan WTP dengan pendekatan CV yang dirinci menurut strata pendapatan, status wilayah, dan lapangan pekerjaan utama kepala rumah tangga menunjukkan bahwa pemberlakuan program subsidi biaya pendidikan akan menyebabkan nilai WTP bernilai positif, penghapusan subsidi dan kemudian diikuti dengan kenaikan biaya pendidikan pendidikan akan menyebabkan nilai WTP bernilai negatif.

This study purposes: (1) to determine the social economic factors that influence the schooling probability population aged 7-15 years, (2) to determine the level of responsiveness the schooling probability in changes of education costs for households, and (3) to determine the level of willingness to pay (WTP) for education to households in D.I. Yogyakarta Province in 2009. Using data Susenas 2009, this study used logistic models to determine the factors that influence the schooling probability population aged 7-15 years. To determine the response of households to the schooling probability due to changes in education cost calculated by elasticity. While the level of willingness to pay for education to households is calculated by Compensating Variation (CV) approach. WTP calculating by CV approach had ever been done by Gertler and Glewwe (1989) and Saqib (2004). Based on the logistic model, the probability of schooling population aged 7- 15 years on primary education in D.I.Yogyakarta Province is influenced by social economic factors such as: gender and education of household’s head, school distance, age of children, internet access, education cost, and interaction between education cost with household income. By simulating the change of education cost, the elasticity of the schooling probability will be positive when education subsidies is given. It means that if the education cost increase so the probability of schooling will increase too. In contrary, if the subsidized tuition fees waived so elasticity value becomes negative. It means the increasing education cost will be followed by decreasing schooling probability. On average, when subsidy program was removed, so schooling probability population aged 7-15 years will decrease 0.07 percent. WTP calculation results with CV approach which is specified by income strata, region, and job of household’s head, showed that subsidy of education fee program will be positive on WTP value. Removal subsidy followed by increasing of the education cost will cause negative value on WTP.

Kata Kunci : Probabilitas bersekolah usia 7-15 tahun, pendidikan dasar, model logistik, elastisitas, Willingness to Pay (WTP), Compensating Variation (CV).