Laporkan Masalah

UNSUR RELIK BAHASA JAWA KUNA PADA BAHASA JAWA DIALEK BANYUMAS DAN BAHASA JAWA STANDAR

ERWITA NURDIYANTO, Dr. Suhandano, M.A,

2013 | Tesis | S2 Linguistik

Periodisasi bahasa Jawa dapat dikelompokkan menjadi bahasa Jawa Kuna, bahasa Jawa Tengahan, dan bahasa Jawa Baru. Periodisasi pemakaian bahasa Jawa tersebut berdasarkan pada pertimbangan waktu kerajaan yang berkuasa, ciri-ciri lingual (unsur kebahasaan) maupun temporalnya (waktu pemakaian). Bahasa Jawa Kuna termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia dan diperkirakan mewariskan unsur-unsur kebahasaan pada bahasa Jawa Baru, dalam hal ini yang menjadi fokus penelitian adalah bahasa Jawa dialek Banyumas dan bahasa Jawa Standar dengan pertimbangan bahwa bahasa Jawa Standar berada di pusat budaya sedangkan bahasa Jawa dialek Banyumas jauh dari pusat budaya. Penelitian ini mengkaji mengenai unsur-unsur pewarisan bahasa Jawa Kuna pada bahasa Jawa dialek Banyumas dan bahasa Jawa Standar dengan menggunakan metode penelitian lapangan dan metode pustaka. Dalam menentukan kosakata Jawa Kuno diacu karya Zoetmulder berjudul Old Javanese-English Dictionary (2006), Kamus Jawa Kuna (Kawi-Indonesia) karangan L. Mardiwarsito (1978), dan Kamus Kawi (Djawa Kuno)-Indonesia Tjetakan ke III karangan Wojowasito yang berdasarkan bahan dari Soewito Santoso. Bukti-bukti kualitatif menunjukkan bahwa terdapat adanya inovasi dan retensi dalam segi fonologi dan leksikon yang diperoleh melalui rekonstruksi fonologi yang berupa penemuan kaidah perubahan bunyi secara sporadis yang meliputi ellipsis, lenition, ephenthesis, sinkope, apokope, aphaeresis, protesis, fortisi, monoftongisasasi dan metathesis yang terjadi baik pada bunyi vokal maupun bunyi konsonan. Sedangkan rekonstruksi leksikon terlihat pada perbedaan makna dalam leksem, serta pembentukan kata dalam bahasa Jawa Kuna pada bahasa Jawa dialek Banyumas dan bahasa Jawa Standar.

Javanese division of history periods is grouped into Old Javanese, Middle Javanese and New Javanese. The division of history periods of Javanese usage is based on the consideration of the empire power, linguistic features and time of usage. The old Javanese is as one of Nusantara language in the Austronesia and it is supposed to inherit linguistic elements in New Javanese. The focus of this research is Javanese, Banyumas dialect and Javanese, standard dialect by considering standard dialect is in culture center, while Banyumas dialect is far from culture center. This research examines the elements of Old Javanese inheritance toward Javanese Banyumas dialect and Javanese, standard dialect by using field research method and literature method. In determining Old Javanese Vocabularies refers to Zoetmulder work in title Old Javanese-English Dictionary (2006), Kamus Jawa Kuno (Kawi-Indonesia) by L.Mardiwarsito (1978) and Kamus Kawi (Djawa Kuno)- Indonesia third edition by Wojowasito based on Soewito Santoso. Qualitative evidences show that there is innovation and retention in phonological element and lexicon obtained through phonological reconstruction, that is the invention of sound change principle sporadically, such as ellipsis, lenition, ephenthesis, sinkope, apokope, aphaeresis, protesis, fortisi, monoftongisasi and metathesis in both of vocal and consonant phoneme. Lexicon construction is meaning difference in lexeme and word formation in Old Javanese toward Javanese, Banyumas dialect and Javanese, standard dialect.

Kata Kunci : Linguistik Diakronis, Retensi, Inovasi, Jawa Kuna, Dialek Banyumas, Dialek Standar


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.