SISTEM SAPAAN KEKERABATAN BAHASA MANDARIN KAJIAN SOSIOLINGUISTIK
Tang Yanyi, Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, S.U., M.A.,
2013 | Tesis | S2 LinguistikPenelitian yang berjudul Sistem Sapaan Kekerabatan Bahasa Mandarin bertujuan untuk mendeskripsikan sapaan kekerabatan bahasa Mandarin dari aspek klasifikasi, pola penggunaan dan faktor penyebab kekayaan sapaan kekerabatan dalam bahasa Mandarin. Sistem sapaan kekerabatan bahasa Mandarin merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji dari perspektif sosiolinguistik. Fenomena tersebut bukan hanya berkaitan dengan aspek kebahasaan saja, melainkan juga dengan aspek nonkebahasaan, yaitu berkaitan dengan sosial budaya. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif-deskriptif. Penyediaan data dilakukan dengan metode pustaka, metode introspektif dan wawancara, serta metode simak dan catat. Metode yang digunakan dalam analisis data adalah metode padan. Hasil penelitian ini secara ringkas dapat dipaparkan sebagai berikut. Pertama, klasifikasi sapaan kekerabatan dalam bahasa Mandarin dapat dilihat dari dua lapisan, yaitu lapisan bentuk dan lapisan makna. Kedua, bahasa Mandarin menyediakan berbagai bentuk sapaan untuk penutur untuk digunakan untuk menyapa kekerabatan. Pemilihan bentuk sapaan kekerabatan bahasa Mandarin berserta variasinya dipengaruhi oleh faktor-faktor nonkebahasaan, yaitu garis keturunan, jenis kelamin, generasi, usia, urutan, status perkawinan, daerah asal dan situasi. Penggunaan sapaan kekerabatan juga berkaitan dengan tiga kaidah sapaan, yaitu kaidah alternasi, kaidah kookurensi, dan kaidah kolokasi. Ketiga, secara nonkebahasaan, kekayaan sapaan kekerabatan dalam bahasa Mandarin tidak dapat terlepas dari filsafat dan kebudayaan masyarakat Cina. Selain dipengaruhi filsafat dan kebudayaan, kekayaan sapaan kekerabatan juga dipengaruhi oleh faktor kebahasaan yaitu diserapnya istilah kekerabatan dari dialek-dialek di Cina.
This research, and titled Addressing System of Kinship in Mandarin, aims to describe the addressing system of kinship in Mandarin from the aspects of the classification, the usage of kinship addressing and to explain the factors causing Mandarin language is rich with kinship addressing. The addressing system of kinship in Mandarin is an interesting phenomenon to study from the sociolinguistic perspective. The phenomenon does not deal only with aspect of lingual, but also with aspect of sociocultural. This research was conducted with a qulitative-descriptive approach. The collection and provision of data was done by the method of literature, method of introspection and interview, and method of obsevation and record. The method used in data analysis is the pragmatic, referential identity method and translasional method. The results of this research can be described briefly as follows. First, the kinship terms of address can be classified based on forms and meanings. Second, Mandarin provides various forms of addressing for speakers to use to address their relatives. The selection of the forms in Chinese kinship terms and its variations are influenced by nonlingual factors i.e. lineage, gender, generation, age, ranking, marital status, region of origin and situation. The usage of kinship terms of address is also associated with three addressing rules, i.e. alternation rule, cooccurence rule, and collocation rule. Third, from aspect of non-lingual, the wealth of kinship terms in Mandarin can not be separated from the Chinese philosophy and culture. Besides influenced by philosophy and culture, the richness of kinship address in Chinese is also influenced by lingual factor that absorbed kinship terms of the dialects in China.
Kata Kunci : bahasa Mandarin, sapaan, kekerabatan