KAJIAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PADA UNIT PLTD TELLO KOTA MAKASSAR
Muhammad Kamil, SKM, Prof. DR. Sudarmadji, M.Eng.Sc
2013 | Tesis | S2 Ilmu LingkunganKegiatan produksi Unit PLTD dapat menghasilkan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan berpotensi menjadi pencemar bagi lingkungan bila tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan analisis deskriptif yang menggunakan data penelitian pengelolaan limbah B3 pada Unit PLTD Tello Makassar dan PT. Multazam sebagai data pendukung. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara menggunakan kusioner dan wawancara mendalam dengan teknik Purposive Sampling. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi jenis, sumber dan karakteristik limbah B3 yang terdapat dalam Neraca Limbah B3 Unit PLTD Tello Makassar sesuai PP No. 18 Tahun 1999 Jo PP No. 85. Tahun 1999, (2) Mengkaji sistem pengelolaan limbah B3 yang dilakukan serta faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaannya, dan (3) Menyusun langkah-langkah yang dapat dijadikan solusi dalam perbaikan dan pembenahan pengelolaan limbah B3 di Unit PLTD Tello Makassar dengan mengacu pada prosedur dan persyaratan yang berlaku. Hasil penelitian menunjukkan 1) Jenis limbah B3 yang dihasilkan adalah oli bekas, fiber asbes dan majun padat terkontaminasi. Jenis limbah terbanyak dihasilkan adalah oli bekas berasal dari proses produksi (pelumasan mesin-mesin pembangkit) sebanyak 707.60 ton (neraca limbah B3 periode Juli 2011 – Maret 2012) yang merupakan sumber pencemaran potensial bagi lingkungan di sekitar perusahaan, 2) Sistem pengelolaan limbah B3 belum sepenuhnya dilaksanakan sesuai prosedur yang dipersyaratkan antara lain: jenis kemasan dan batas waktu penyimpanan limbah B3 padat dalam gudang, sistem simbol dan label, tata cara penyimpanan limbah dalam gudang (TPS) serta dokumen limbah B3 (pihak ketiga), 3) Sistem pengelolaan limbah oli bekas menggunakan 3 Oil Trap sebagai bak pengolahan untuk memisahkan minyak yang masih bercampur air dan 1 bak kontrol berfungsi dengan baik, 4) Hasil uji laboratorium limbah B3 cair berada dibawah ambang batas baku mutu yang dipersyaratkan sehingga aman untuk dibuang ke sungai Tello Makassar, 5) Keberadaan Unit PLTD Tello Makassar menimbulkan dampak yang mengganggu masyarakat sekitar berupa getaran dan kebisingan, 6) Solusi perbaikan dan pembenahan pengelolaan limbah B3 Unit PLTD Tello Makassar adalah: a) Membenahi hal-hal yang belum memenuhi prosedur yang dipersyaratkan dalam Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 Jo Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah B3, b) Pihak ketiga memperbaiki dokumen limbah B3 dengan mengikuti prosedur yang ditetapkan dalam Kepdal/02/1995, c) Memasang alat peredam pada mesin pembangkit (generator) untuk mencegah dampak negatif yang ditimbulkan pada masyarakat sekitar akibat kebisingan dan getaran.
Any Diesel Power Electricity Generator (DPEG) production activity can develop hazardous wastes and can be potential to polute environment if it do not be well maintained. This is a qualitative research with descriptive analysis using the data research of hazardous wastes management of DPEG Unit of Tello Makassar and PT. Multazam as supported data. The data are collected through observation and also interview with quesionaire and depth interview techniques, that were selected with purposive sampling technique. The purposes of this study are : (1) to identify kinds, sources, and characteristics of DPEG Unit of Tello Makassar hazardous wastes based on Indonesian Goverment Regulation No. 18 period 1999 Jo Indonesian Goverment Regulation No. 85 period 1999, (2) to study the hazardous wastes management system and the factors that influence, and (3) to propose steps of solution for fixing and rearranging DPEG Unit of Tello Makassar hazardous wastes managemnt based on applicable procedures and conditions. The data analysis results show that: (1) lubricating oil used, fiber asbestos, and contaminated solid dust cloth, and the biggest wastes was lubricating oil used from the production process (generator lubrication) and the volume is 707,60 tons (hazardous wastes balance sheet of Juli 2011- Maret 2012 period) that was a potential pollution resources for company environment; (2) the DPEG Unit of Tello Makassar hazardous wastes processing were not fully in accordance with conditional procedures, such as: a) the packaging and limit time storing of solid hazardous wastes in storehouse, symboling and labelling system, storing procedures of hazardous and poisonous wastes in storehouse (TPS), and hazardous wastes document (third party), (3) the system of oil used treatment used 3 oil traps as tub storage for separating oil used from water and one controlling tub that was well functioned, (4) The laboratorium test result of liquid hazardous wastes was under boderlined conditional qualification, that it was safe to be send away into Tello Makassar river (5) The existence of DPEG Unit of Tello Makassar gave disturbance effect for the neighborhood with its vibration dan noise, (6) The solution for better DPEG Unit of Tello Makassar hazardous and toxic wastes management are: a) fixing all features that is not in accordance with conditional procedures in Indonesian Goverment Regulation No. 18 Period 1999 Jo Indonesian Goverment Regulation No. 85 Period 1999 about hazardous and toxic wastes management, b) third party fix the document of hazardous wastes following procedures set in Kepdal/02/1995, c) installing absorber in the generator to eliminate negatif effects for the neighbourhood caused by the noise and vibration.
Kata Kunci : Pengelolaan, Limbah B3, Unit PLTD Tello Makassar