RELASI KUASA DALAM DINAMIKA PERTAMBANGAN TIMAH (Studi Kasus terhadap Tambang Timah Inkonvensional di Desa Lampur Kabupaten Bangka Tengah)
CITRA ASMARA INDRA, Derajad S. Wedhyarto, M.si.
2013 | Tesis | S2 SosiologiPerubahan regulasi tentang pertimahan diperkuat dengan keluarnya Undang-undang tentang otonomi daerah oleh pemerintah pusat memberikan celah ataupun pintu masuk bagi pemerintah daerah untuk mengambil alih pengelolaan timah. Pemerintah Daerah kemudian menggunakan kewenangannya dengan mengeluarkan Peraturan Daerah yang mengijinkan masyarakat umum untuk menambang timah secara inkonvensional. Inkonvensional artinya pihak yang melakukan penambangan selain dari dua perusahaan besar, yaitu PT. Timah, Tbk. dan PT. Koba Tin yang telah memonopoli pengelolaan timah sejak jaman penjajahan Belanda, serta mereka yang menjadi mitra kedua perusahaan itu. Perda tersebut menjadi payung hukum bagi masyarakat dari berbagai lapisan untuk menambang timah secara besar-besaran tanpa ada konsekuensi untuk mereklamasi tanah bekas galian mereka. Implikasi dari terbitnya regulasi tentang pertimahan terhadap dinamika pertambangan timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya di Desa Lampur, Kabupaten Bangka Tengah, kemudian melihat pola relasi antara bos timah dan anak buah dalam kaitan dengan terbitnya regulasi tersebut pada kehidupan para penambang, serta sejauh mana perubahan sosial terjadi dalam dinamika penambangan timah secara inkonvensional menjadi pertanyaan-pertanyaan dari rumusan masalah dalam penelitian ini yang dijawab pada bab-bab selanjutnya. Metode penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Metode ini memberikan akses atau peluang kepada peneliti untuk menelaah secara mendalam, detail, intensif dan menyeluruh terhadap unit sosial yang diteliti. Penentuan informan dilakukan secara bertujuan (purposive). Lokasi penelitian di Desa Lampur, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tepatnya di lokasi-lokasi penambangan Timah Inkonvensional. Pengumpulan data dilakukan dengan mempergunakan teknik observasi dan wawancara. Informan adalah para bos Timah Inkonvensional baik dengan modal besar maupun modal kecil, para penambang, serta akademisi yang mengetahui seluk beluk bisnis pertimahan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, display data, pengambilan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa relasi kuasa dalam dinamika pertambangan antara level atas dan bawah, yaitu Pemerintah Pusat dan Daerah terlihat jelas dari tarik ulur mengenai peraturan tentang pertimahan untuk kepentingan pribadi, kelompok, dimana aktor-aktor politik bermain di dalamnya sehingga perubahan-perubahan aturan tentang pertimahan dikeluarkan karena adanya desakan satu kelompok atas dasar kepentingan politik dan ekonomi semata. Masyarakat pada level dasar hanya sebagai penonton dan mendulang ampas dari kontestasi kekuasaan pusat dan daerah sedangkan keuntungan bisnis timah hanya dinikmati oleh segelintir kelompok (birokrat, pengusaha).Dampak dari penambangan Timah Inkonvesional serta kondisi lingkungan yang parah akibat penambangan liar tidak bisa dihindari dan sejauh ini kurang adanya upaya dari pemerintah untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi ataupun memberikan solusi sebagai antisipasi apabila cadangan timah habis di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini.
Regulatory changes on tin by the central government or the entrance slit for local governments to take over the management of tin strengthened by the release of law on regional autonomy. Government then uses its authority to issue a local regulation that allows the general public to mine tin unconventional. Unconventional means parties other than the two mining companies, namely PT. Timah Tbk. and PT. Koba Tin has monopolized the management of lead since the Dutch colonial era, and those who become partners of both companies. Law is a legal umbrella for the people from different walks to mine tin massively without any consequences to reclaim their land dug. The implications of rising regulation of the dynamics of tin tin mining in Bangka Belitung province, particularly in Lampur village, Central Bangka regency, then look at the pattern of the relationship between the boss and the tin men in connection with the issuance of these regulations on the lives of the miners, and the extent of social change in the dynamics of the unconventional tin mining into the questions of the research question in this study are answered in the following chapters. This research method using a case study method, by using these methods provide access to or opportunities for researchers to examine in-depth, detailed, intensive and thorough review of the social unit under study. Determination of informants conducted aiming (purposive). The research location Lampur village, Central Bangka regency, Province of Bangka Belitung precisely at locations unconventional tin mining. The data was collected using observation and interview techniques. Informants are good bosses Unconventional Lead with big capital and small capital, miners, and academics who know the ins and outs of the tin business. The data analysis technique used in this study is the reduction of data, display data, conclusions and verification. The results reveal that the dynamics of power relations in the mining between the upper and lower levels, the central and regional governments is obvious from the tug on the tin regulations for personal, group, where political actors play in it so these changes rules on tin excluded because of the insistence of the group on the basis of political and economic interests alone. Society at the basic level as a spectator and wash the dregs of contestation of power while the central and local businesses benefit enjoyed only by a small lead group (bureaucrats, businessmen). The impact of mining tin Inkonvesional and severe environmental conditions caused by illegal mining is inevitable and so far the lack of effort from the government to repair the damage that has occurred or provide solutions to anticipate where tin reserves depleted in the province of Bangka Belitung.
Kata Kunci : Relasi Kuasa, Pertambangan, Pertimahan, Timah Inkonvensional