Laporkan Masalah

NASIONALISME DALAM SEPAK BOLA INDONESIA TAHUN 1950-1965

Rojil Nugroho Bayu Aji, Dr. Sri Margana M.Phil

2013 | Tesis | S2 Sejarah

Sepak Bola Indonesia tidak bisa dipisahkan dari sisi sosial dan politik, terutama dengan nasionalisme. Sepak bola dapat dijadikan sebagai wadah untuk menumbuhkan nasionalisme dalam rangka pembentukan karakter bangsa. Setelah Indonesia merdeka dan selesainya masa revolusi di Indonesia, maka perjuangan bangsa Indonesia tidak lagi berjuang mengangkat senjata, melainkan dengan diplomasi untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan serta memperkenalkan nama Indonesia di tatanan dunia internasional. Salah satu usaha itu dilakukan oleh PSSI melalui sepak bola. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah wacana dan upaya negara menjadikan sepak bola sebagai sarana untuk menumbuhkan nasionalisme di era Sukarno (1950-1965), sehingga nama Indonesa dikenal di dunia internasional. Sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa arsip yang tersimpan di kantor Arsip Nasional Indonesia dan juga sumber media cetak yang memberitakan tentang sepak bola dan nasionalisme, baik media cetak yang sejaman dengan kurun waktu penelitian maupun pemberitaan setelahnya. Bukubuku yang berkaitan dengan sepak bola dan nasionalisme juga digunakan oleh penulis untuk penelitian ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sepak bola Indonesia tidak bisa dipisahkan dari politik nasionalisme di era Sukarno. Meskipun nasionalisme yang dibangun melalui sepak bola bersifat sesaat, namun raihan prestasi sepak bola dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dan kebanggaan bagi warga negara bangsa. Sepak bola merupakan suatu bentuk alat perjuangan bangsa dan negara sebagai perwujudan nasionalisme.

Indonesian Football cannot be separated from the social and political side, especially with nationalism. Football can be used to emerge nationalism in order to establish national character building. After Indonesia's independence, and the end of the revolution era, Indonesian struggling is not use weapon anymore, but by diplomacy to gain recognition of sovereignty and introduce the name of Indonesia in the international world order. One attempt did by PSSI through football. The primary issue in this research are discourse and state efforts to create football as tool to form nationalism in the Sukarno era (1950-1965), so that the name of Indonesia recognizable in international order. Sources that used in this research are archives were taken from National Archive of Indonesian Republic as well as media sources about football and nationalism, both reporting in the same time (1950-1965) and contemporary. Books related to football and nationalism is also used. Through this research conclude that Indonesian football were mix with politics of nationalism in Sukarno era. Even so nationalism that formed by football was temporarily, however achievement from football can be used as inspiration and national pride for citizen. Finally, football was a tool of national struggling as a realization of nationalism.

Kata Kunci : Sepak Bola, Nasionalisme, Sukarno, dan Indonesia


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.