Laporkan Masalah

ANALISIS WACANA KRITIS PADA HEADLINE MEDIA MASSA ‘THE JAKARTA POST’

AMIROTUL ROIFAH, Dr. F. X. Nadar

2013 | Tesis | S2 Linguistik

Headline merupakan judul berita utama dan sebagai intisari berita tersebut. Headline sebagi bagian terpenting dari media baik untuk menarik pembaca untuk membaca beritanya maupun untuk menimbulkan efek tertentu pada pembaca. Oleh karena itu strategi penjudulan menjadi hal sangat penting untuk mencapai semua itu. Hal itu sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui 1) strategi penjudulan wacana headline tentang isu kenaikan harga BBM direpresentasikan oleh media massa ‘The Jakarta Post,’ 2) makna wacana headline media massa ‘The Jakarta Post’ tentang isu kenaikan harga BBM, 3) fungsi wacana headline media massa ‘The Jakarta Post’ tentang isu kenaikan harga BBM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan teori perubahan sosial Fairclough yang mefokuskan pada elemen linguistik kata, tata bahasa, metafora dan grafis (tambahan). Pembahasan pertama penelitian ini menghasilkan bentuk-bentuk strategi representasi dalam penjudulan headline isu kenaikan harga BBM yang digunakan media ‘The Jakarta Post’. Media ‘The Jakarta Post’ menggunakan representasi kata, tata bahasa, metafora, dan grafis untuk menghasilkan headline yang sesuai dengan prinsip pragmatik jurnalistik yaitu ekspresif, prosesibilitas, jelas, tidak ambigu, ekonomis dan menarik. Bentuk-bentuk representasi yang digunakan untuk memberi gambaran kepada pembaca tentang bagaimana peristiwa dinilai positif dan negatif maupun untuk mengkategorikan peristiwa dan juga untuk menggambarkan ideologi yang dimiliki media. Pembahasan kedua penelitian ini menghasilkan makna headline dalam headline media massa ‘The Jakarta Post’ yang berhubungan dengan kenaikan harga BBM. Makna yang ditimbulkan wacana headline ini dihasilkan dari konteks berita berita, konteks sosial dan representasinya. Secara umum makna headline berisi penolakan publik terhadap kenaikan harga BBM, karena rencana SBY menaikkan harga BBM lebih berdasarkan misi politik dan terbukti telah memberatkan rakyat. Pembahasan ketiga penelitian ini menghasilkan tiga fungsi dari adanya wacana headline tentang isu kenaikan harga BBM dalam media masa ‘The Jakarta Post’. Fungsi yang pertama yaitu untuk mempengaruhi pembaca agar tetap menolak kenaikan harga BBM dan mendorong publik untuk mencari solusi BBM dari pada bergantung pada BBM yang harganya bisa dipermainkan. Fungsi kedua yaitu menggambarkan respon publik terhadap kenaikan harga BBM. Respon yang tergambarkan dalam headline semua berisi penolakan terhadap kenaikan harga BBM. Dan fungsi ketiga yaitu menggambarkan ideologi media. Ideologi media mengikuti pihak dominan, yaitu rakyat. Media berideologi menolak kenaikan harga BBM karena telah memberatkan perekonomian rakyat. Penelitian ini hanya berfokus pada elemen linguistik kata, tata bahasa, metafora dan grafis. Untuk itu disarankan kepada peneliti selanjutnya agar meneliti elemen lain atau elemen yang saman baik dengan teori yang sama atau berbeda untuk lebih memperdalam penelitian ini.

Headline is the main news head. Headline as the most important part of the media to attract readers to read the story and to cause a certain effect to the readers. Therefore head strategies become very important to achieve all of that. This is in accordance with the objectives of this study include to know 1) the head strategy of headlines discourse about fuel-price hike issue represented by 'The Jakarta Post’ mass media, 2) the meaning of headline discourse on 'The Jakarta Post' mass media about fuel-price hike issue, and 3) the function of headline discourse on 'The Jakarta Post' mass media about fuel-price hike issue. The method used in this research is descriptive qualitative by Fairclough social change theory that focuses on linguistic elements of words, grammar, metaphor and graphics (addition). The first discussion of this study resulted the forms of representation in headline head strategies of fuel-price hike issue which used by 'The Jakarta Post' media. Media 'The Jakarta Post' using word representations, grammar, metaphors, and graphics for resulting headlines in accordance with pragmatics journalism principles that is expressive, prosessibility, clear, unambiguous, economical and attractive. The forms of representation that is used is to give the reader an overview of how the events assessed positive and negative as well as to categorize events and also to describe the ideology owned media. The second ddiscussions of these study resulted the meaning of headlines in the 'The Jakarta Post' mass media dealing with fuel-price hike. The meaning of this headline discourse is resulted from news context, social context and representation. Generally the meaning of headline contain public opposition to fuel-price hike, because Yudhoyono planning to raise fuel prices more based on political missions and has proven burden society. The third discussions of this study resulted three functions from the existing of discourse headlines about fuel-price issue in 'The Jakarta Post' mass media. The first function is to influence readers to remain reject fuel-price hike and encourage public to seek solutions of fuel than rely on fuel which the price can be mocked. The second functionsis is to describe the public response to fuel-price prices hike. Responses that described in all of headlines contain rejection to fuel-price hike. And the third function is to describe the media ideology. The media ideologi follow the dominant, that is society. Media ideologies is reject fuel-price hike because has been burden the society economy. This study only focuses on the linguistic elements of words, grammar, metaphor and graphics. It is recommended to further research in order to examine other elements or the same elements either by the same or different theories to deepen this research further

Kata Kunci : analisis wacana kritis, representasi, headline


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.