Analisa Strategi Change Management pada penerapan Standarisasi Kebijakan Operasional perkebunan kelapa sawit menggunakan Implementasi System ERP (Studi pada PT ABC)
Andi Imannuddin, Dr. Hardo Basuki, Ph.D.
2013 | Tesis | S2 Magister ManajemenPT. ABC adalah suatu bidang usaha yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit terintegrasi, yang berlokasi di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. PT ABC memproduksi minyak kelapa sawit dan inti sawit (CPO dan PK). Disamping mengelola perkebunannya sendiri, PT ABC juga mengembangkan perkebunan Plasma dan Kemitraan. Adapun pendapatan yang diterima oleh PT ABC adalah berasal dari penjualan atas produk Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) per tahunnya. Pendapatan lain berasal dari penjualan bibit dan produk turunan (Cangkang) kepada pihak ekternal. Kebijakan operasional yang tidak standar di seluruh lokasi perkebunan kelapa sawit perusahaan menyebabkan kenaikan biaya operasional dan menurunnya kualitas hasil produksi dari minyak kelapa sawit (CPO) dan inti sawit (PK). PT ABC membuat dan menerapkan standarisasi kebijakan operasional yang di dukung dengan implementasi system ERP baru. Kebijakan operasional yang standar dapat digunakan sebagai suatu pedoman yang dapat mengatur mengenai ketentuan operasional perusahaan dalam rangka memberikan kepastian dan ketertiban dalam operasional pembayaran gaji/premi dan penerapan sanksi yang terkait dengan kegiatan operasional perkebunan kelapa sawit di dalam lingkungan perusahaan PT ABC. Perusahaan melakukan implementasi system ERP untuk mendukung penyelesaian dan pelaksanaan standarisasi kebijakan operasional. Sehingga dengan di terapkan standarisasi kebijakan operasional dapat meningkatkan pengendalian, kinerja dan kualitas hasil produksi. Tetapi perubahan kebijakan operasional yang di dukung dengan implementasi system ERP baru dapat menyebabkan terjadinya resistensi dari seluruh karyawan jika tidak menggunakan suatu strategi change management yang tepat. Penulis menganalisa apakah PT ABC telah menggunakan strategi change management yang optimal di dalam menerapkan standarisasi kebijakan operasional dengan menggunakan implementasi system ERP yang baru. Sehingga dapat mengurangi terjadinya resistensi dan meningkatkan kinerja dan kualitas hasil produksi bagi perusahaan. Penelitian analisis kualitatif deskriptif ini dilakukan atas informasi yang didapat melalui hasil kuesioner, wawancara dengan para narasumber, internal memo kebijakan operasional perusahaan, catatancatatan, dan data-data lain yang terkait dengan penerapan standarisasi kebijakan operasional dengan menggunakan implementasi system ERP baru. Atas analisa yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa: Strategi change management tidak optimal diterapkan di dalam implementasi system ERP diperusahaan PT. ABC. Sehingga menyebabkan tingginya resistensi terhadap keberhasilan penyelesaian implementasinya. Dari segi resiko usaha, besarnya resiko kerugian sangat besar, karena perusahaan telah mengeluarkan biaya investasi dalam jumlah besar pada implementasi system ERP baru dan penerapan standarisasi kebijakan operasional.
PT. ABC is a line of business engaged in the integrated oil palm plantation, located in Pangkalan Bun, Kotawaringin West, Central Kalimantan. PT ABC produces palm oil and palm kernel oil (CPO and PK). In addition to managing its own plantations, PT ABC also develop plasma plantations and Partnerships. The revenue received by the PT ABC is derived from sales of Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel (PK) per year. Other income comes from the sale of seeds and derived products (shells) to external parties. Operational policies that are not standard across enterprises palm oil plantations causes an increase in operating costs and a decline in the quality of the production of crude palm oil (CPO) and palm kernel (PK). PT ABC create and implement standardized operational policies supported by the implementation of a new ERP system. Standard operational policies that can be used as a guideline to regulate the provision of the company's operations in order to provide operational certainty and order in payment of salary / premium and sanctions related to the operations of oil palm plantations in the neighborhood of PT ABC. Companies implementing ERP system support the completion and implementation of standardized operating policies. Operational policy and enforced standardization may improve control, performance and quality production. But the change in operational policy which is supported by the implementation of a new ERP system may lead to resistance from employees when not using a proper change management strategy. The author analyzed whether PT ABC has been using change management strategies that are optimal in implementing standardized operating policies using the implementation of the new ERP system, so as to reduce resistance and improve performance and quality production for the company. The research is descriptive qualitative analysis carried out on the information that can be through the results of questionnaires, interviews with informants, internal company memo operational policies, records, and other data relating to the implementation of standardized operating policies using the new ERP system implementation. From the analysis that has been done, it is concluded that: Change in management strategies are not optimal learned for the implementation of the ERP system for PT. ABC. Thus leading to high resistance to the successful completion of implementation. In terms of business risk, the magnitude of the risk of loss is very large, because the company has to pay a large amount of investment in the implementation of a new ERP system and implementation of standardized operating policies.
Kata Kunci : change management, standarisasi kebijakan operasional, dan system ERP