PERUMUSAN KARAKTER DOKTER UNTUK DAERAH TERPENCIL: STUDI FENOMENOLOGIS DI NTT
NICHOLAS EDWIN HANDOYO, Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D
2013 | Tesis | S2 Ilmu Pendidikan KedokteranLatar Belakang. Daerah-daerah terpencil dengan tingkat pendapatan daerah yang minim seperti Nusa Tenggara Timur menghadapi permasalahan jumlah tenaga medis yang kurang dan distribusinya tidak merata. Dokter-dokter PTT hanya bertahan 1-2 tahun saja dan tingkat mutasi dokter yang tinggi ini menghambat pembangunan kesehatan di daerah terpencil. Namun, terdapat beberapa dokter yang bertahan lama bekerja di daerah terpencil. Apakah alasan mereka bertahan bekerja di daerah terpencil? Karakter seperti apa yang mereka miliki? Apakah karakter tersebut dapat dibentuk melalui pendidikan di fakultas kedokteran? Tujuan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakter dokter yang sesuai untuk daerah terpencil, faktor yang mempengaruhi pilihan karir, proses pembentukan karakter, dan cara intervensinya melalui pendidikan di fakultas kedokteran. Metode. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek adalah dokter umum yang bekerja di daerah terpencil selama > 10 tahun. Focused group discussion diikuti oleh 8 subjek. One-to-one indepth interview yang menerapkan kriteria maximum variation sampling diikuti oleh 31 subjek. Hasil wawancara ditranskripsi dan dilakukan analisis isi (content analisis) menggunakan program Open code 3.6 oleh 2 orang peneliti. Hasil koding dibandingkan antara kedua peneliti dan dikelompokkan ke dalam tema dan subtema yang muncul. Hasil. Faktor keluarga dan aktualisasi diri berperan dominan dalam pilihan karir di daerah terpencil. Faktor karakter turut berperan dalam membuat keputusan untuk datang, menetap, maupun pindah dari daerah terpencil. Ditemukan 9 tipe karakter yang bertahan di daerah terpencil dengan 6 tipe di antaranya yang perlu dikembangkan melalui pendidikan kedokteran dengan community oriented curriculum dan refleksi sebagai strategi utama. Agama berkontribusi besar dalam pembentukan karakter yang berpihak pada daerah terpencil, namun belum banyak diteliti dalam bidang pendidikan kedokteran.
Background. Rural areas with low income, such as East Nusa Tenggara, face dificulties of shortage and misdistribution of health professionals. PTT doctors only stay for one to two years and this high rate of mobility hinders health improvement in rural areas. Nevertheless, there are doctors who have stayed for long time in rural areas. What are their reasons? What kind of character they have? Can the characters be shaped through education in medical faculty? Objective. To identify characters of doctor suitable to work in rural, factors influencing rural career choice, the process of character development, and the intervention through medical education. Methods. Qualitative research through phenomenological approach. Subjects were general practitioners who have worked in rural for > ten years. Focused group discussion completed by eight participants. One-to-one indepth interview according to maximum variation sampling criteria completed by 31 participants. Interview results were transcribed and content analysed using Open code 3.6 by two researchers. The coding result were compared between two researchers and grouped into emerging themes and subthemes. Results. Family and self actualization factors play dominan role in rural career choice. The character of doctor also plays a significant role in making decision to come, to stay, or to leave from rural area. Nine types of character were found, and six among them were sugested to be developed through medical education with community oriented curriculum and reflection as the main strategy. Religion has great contribution on the development of rural doctor’s characters, but not being explored yet in medical education research.
Kata Kunci : daerah terpencil, karakter, motivasi, pendidikan kedokteran, pilihan karir, undergraduate