RESPONS MASYARAKAT AKAR RUMPUT (GRASS-ROOTS) TERHADAP WACANA PERTAHANAN PRODUKSI NEGARA (STUDI KASUS TERHADAP MASYARAKAT AKAR RUMPUT DI BANGKA BELITUNG)
Soewarno Widjonarko, Prof. Dr. Djoko Suryo, MA
2013 | Disertasi | S3 Kajian Budaya dan MediaBagaimana masyarakat akar rumput (grass-roots) di Bangka Belitung mengkonstruksi makna pertahanan Indonesia di tengah pertarungan wacana yang diproduksi negara menjadi fokus masalah di dalam penelitian ini. Secara teoritik pertahanan negara dipahami sebagai realitas yang dikonstruksi secara sosial. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan tradisi fenomenologi. Metode ini dipilih karena permasalahan yang dikaji membutuhkan sejumlah data lapangan yang aktual dan kontekstual yang didasarkan atas keterkaitan masalah yang dikaji dengan sejumlah data primer dari subyek penelitian yang tidak dapat dipisahkan dari latar alamiahnya. Data digali melalui wawancara mendalam dan focus group discuccion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat akar rumput menciptakan lambang-lambang dan melekatkan makna kepadanya dengan caranya sendiri. Makna yang dilekatkan kepada lambang-lambang tersebut dikonstruksi menurut pengalaman komunikasi antarpribadi, pengamatan terhadap realitas objektif di dalam kehidupan mereka, dan kesepakatan diantara pemakai lambang sebagai alat komunikasi sosial. Wacana pertahanan negara yang berkembang di kalangan masyarakat akar rumput sebagian didominasi pemerintah lewat lambang dan wacana yang dikonstruksi negara seperti dalam bentuk aturan dan kebijakan. Hal ini menegaskan bahwa wacana adalah representasi kekuasaan sekaligus alat dominasi. Untuk menandinginya masyarakat akar rumput menciptakan wacananya sendiri yang fungsional dalam mengatur dan mengendalikan kehidupan mereka sendiri. Konstruksi makna pertahanan negara di kalangan masyarakat akar rumput direpresentasikan dalam bentuk lambang yang diciptakannya sendiri. Hal yang melambangkan bisa berbentuk benda atau wacana. Representasi makna itu dipertukarkan dalam proses komunikasi antarpribadi. Selain menciptakan representasi makna pertahanan negara berdasarkan pengalaman dan pengamatannya, masyarakat akar rumput menginterpretasikan simbol yang diproduksi negara. Interpretasi masyarakat akar rumput terhadap simbol atau lambang pertahanan negara dimodifikasi menurut pemikirannya sendiri.
How grass roots in Bangka Belitung construct the definition of Indonesia defense among discourse battles produced by the state is the focus of investigation in this research. Theoretically, state defense is regarded as a reality that is socially constructed. This research is qualitatively conducted with phenomenological tradition. This method is chosen because the problems investigated need to have a number of actual and contextual field data that are based on the connection of problems analyzed and primary data from subjects of research that can be separated from their natural setting. Data are collected by means of intensive interview and focus group discussion. The result shows that grass roots create symbols and define them by their own ways. The meanings for the symbols are constructed based on their interpersonal communication experiences, observations on objective reality in their lives, and agreement among the symbols users as a tool of social communication. State defense discourses growing in grass roots are partly dominated by the government though through symbols and discourses that are constructed by the state in the form of rules or policies. This asserts that discourses are representations of power and means of domination. In apposition to this, grass roots create their discourses that are functional in organizing and controlling their lives. Construction of state defense meaning among grass roots is represented in symbols created by them. What symbolizes can be one thing or a discourse. This meaning representation is exchanged in interpersonal communication process. Besides creating representation of state defense meaning based on their experiences and observations, grass roots interpret symbols produced by the state. The interpretation from the grass roots on the symbols of state defense is modified based on their reasoning.
Kata Kunci : produksi wacana, pertahanan negara, masyarakat akar rumput, representasi realitas.