Laporkan Masalah

FAKTOR RISIKO INFEKSI HIV PADA USIA MUDA DI KLINIK VOLUNTARY COUNSELING TESTING (VCT) YOGYAKARTA

ISMAEL SALEH, dr. Sumardi, Sp.PD-KP

2013 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Tropis

Latar Belakang: Penyakit infeksi HIV/AIDS saat ini merupakan masalah kesehatan terbesar di dunia. Kasus HIV/AIDS di Indonesia terbanyak dilaporkan pada kelompok usia muda, termasuk di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mengetahui faktor determinan dan faktor risiko kejadian HIV terutama pada kalangan usia muda yang merupakan salah satu populasi rentan, baik karena karakteristik individu dan keluarganya, pengaruh media, pengaruh teman sebaya, penggunaan bahan maupun perilaku berisikonya, diperlukan untuk dapat menentukan upaya pencegahan yang efektif. Tujuan: Mengetahui hubungan antara faktor risiko dengan infeksi HIV pada usia muda di Klinik VCT Yogyakarta. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan disain potong lintang dengan populasi penelitian seluruh klien usia muda di klinik VCT Yogyakarta dan sampel didapatkan dari Klinik VCT Griya Lentera PKBI Yogyakarta dan Klinik Edelweis RSUP Sardjito. Variabel faktor risiko didapatkan dari hasil wawancara sedangkan hasil tes HIV didapatkan dari Klinik VCT. Hasil: Dari 62 responden, 74,2% diantaranya perempuan, rata-rata umur 24,4 tahun, 62,9% pendidikan rendah, 82,3% pernah migrasi, 62,9% mendapat pengawasan yang kurang dari keluarga, 61,3% pernah menggunakan TV/HP untuk pornografi, 56,5% mendapatkan tekanan tinggi dari teman sebaya, 62,9% pernah merokok dan mengkonumsi alkohol, 98,4% pernah melakukan hubungan seksual, 95,2% masih berhubungan seksual dalam 6 bulan terakhir, 93,5% melakukan hubungan seksual berisiko,32,3% positif HIV dan transmisi penularan secara heteroseksual (55%). Kesimpulan: Infeksi HIV pada usia muda di Klinik VCT Yogyakarta, secara bivariat berhubungan dengan jenis kelamin, status tempat tinggal, tingkat pendidikan, hubungan dengan orangtua, penggunaan media TV/HP dan internet untuk pornografi, sedangkan secara multivariat terkait dengan pendidikan SMAPT, tinggal bersama orangtua/keluarga, konsumsi alkohol dan obat terlarang dalam 6 bulan terakhir. Disarankan untuk meningkatkan upaya pencegahan yang lebih komprehensif pada usia muda sesuai dengan faktor yang berhubungan dengan perilaku berisiko tertular HIV.

Background: HIV/AIDS is a health problem in the world. The Highest HIV/ AIDS cases in Indonesia is reported in young age groups, including in Province of Yogyakarta (DIY). Knowing the determinant and risk factors for HIVis necessary to determine effective prevention programs, especially in young age which one of the vulnerable populations, either because of the characteristics of the individual and the family, media influence, peer pressure, substance use and risky behavior. Objective: To know the relationship between risk factors for HIV infection among young age in VCT clinic of Yogyakarta. Methods: This study used a cross-sectional design with the entire study population young clients at VCT clinics Yogyakarta and samples obtained from VCT clinics of Griya Lentera PKBI Yogyakarta and Edelweis Clinics of Dr Sardjito Hospital. Variable risk factors obtained from interviews and HIV test results obtained from VCT clinics. Results: Of the 62 respondents, 74.2% were female, age average were 24.4 years old, 62.9% low education, 82.3% had migration, 62.9% received less monitoring from families, 61.3% ever use the TV / HP for pornography, 56.5% getting high pressure from peers, 62.9% had been smoking and alcohol consumption, 98.4% had ever sexual intercourse, 95.2% had sexual intercourse in the last 6 months, 93.5% had risky sexual intercourse, 32.3% of HIV positive and 55% through heterosexual. Conclusion: HIV infection among young people in VCT Clinic of Yogyakarta, by bivariate analysis correlated with gender, residency status, education level, relationship with parents, TV / mobile and internet used to watch pornography. However, according to multivariate analysis, HIV infection of young-age related with education level at senior high school and college, residing with their parents/ family and in the last 6 months are still using alcohol and illicit drugs. It is recommended to enhance more comprehensive prevention at young people in accordance with the factors associated with HIV risk behavior.

Kata Kunci : infeksi HIV, usia muda, karakteristik individu, keluarga, teman sebaya, penggunaan media, penggunaan bahan, perilaku berisiko.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.