PEMAHAMAN IBU DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA BALITA KELUARGA MISKIN DI SLUM AREA KOTA YOGYAKARTA

A.Vanda Harizona, Dr. Pungky Ardani Kusuma, Sp.A(K)

2013 | Tesis | S2 Kedokteran Klinik

Latar belakang : Infeksi saluran kemih atau ISK merupakan salah satu penyakit infeksi yang jarang diwaspadai oleh orang tua. Pengetahuan ibu berperan penting dalam menentukan tindakan terhadap permasalahan kesehatan balita. Faktor sosial ekonomi dan higiene sanitasi dicurigai menjadi faktor risiko terjadinya ISK secara umum. Tujuan : Mengetahui pemahaman ibu mengenai ISK dan hubungannya dengan kejadian ISK pada balita keluarga miskin di slum area Kota Yogyakarta. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan case control. Kasus adalah balita usia 2-5 tahun yang terdiagnosis ISK dan bertempat tinggal tetap di 2 kecamatan termiskin di Kota Yogyakarta. Kontrol adalah balita keluarga miskin yang terdiagnosis negatif ISK (tidak mengalami ISK). Pemilihan sampel dilakukan secara consecutive/ quota sampling. Penentuan sampel mempergunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Penentuan kejadian ISK menggunakan hasil pemeriksaan dipstick urine dan penilaian pengetahuan menggunakan kuesioner serta wawancara mendalam (kualitatif). Analisis data dilakukan menggunakan uji Mc. Nemar untuk menentukan hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian infeksi saluran kemih, tingkat kepercayaan yang dipergunakan sebesar 95%. Hasil: Tidak terdapat perbedaan karakteristik dasar pada kedua kelompok yang diteliti kecuali pada variabel jenis kelamin balita. Pemahaman ibu berhubungan dengan kejadian ISK (p=0,033) dan merupakan faktor risiko dengan nilai OR 2,08. Hasil kualitatif memberikan gambaran masih kurangnya pemahaman ibu tentang ISK secara umum. Gejala ISK secara umum sudah dapat dikenali, namun pengambilan keputusan untuk segera berobat masih belum dilakukan kecuali ada gejala yang spesifik. Faktor risiko lain untuk ISK adalah jenis kelamin perempuan (OR 13,3) , ASI tidak eksklusif (OR 1,5), anomali saluran kencing (OR 1,5), kebiasaan mandi berendam (1,46) dan tempat BAB-BAK di jamban umum (OR 1,6). Analisis regresi logistik menunjukkan pemahaman ibu yang kurang dan jenis kelamin balita perempuan bersama-sama dapat memprediksi kejadian ISK sampai 23,86%. Kesimpulan: Pemahaman ibu merupakan faktor risiko yang penting bagi kejadian ISK pada balita keluarga miskin di slum area Kota Yogyakarta. Pemahaman yang masih kurang perlu ditingkatkan melalui pendekatan berbasis masyarakat.

Background: Urinary tract infection or UTI is one of the infectious diseases that are rarely aware of the parents. Maternal knowledge plays an important role in determining action on infant health problems. Socio-economic factors and hygienic sanitation suspected UTI risk factors in general. Objective: To know about UTIs maternal understanding and relationship with the incidence of UTI in young children of poor families in the slum area of the city of Yogyakarta. Method : This study used mixed methods design, case control design was used to determine the risk factors for UTI and qualitative approach was used to explore mothers comprehension about UTI. Cases were children aged 2-5 years diagnosed with UTI and permanent residence in the two poorest districts in Yogyakarta. The controls are poor toddler diagnosed with UTI negative (not having UTI). The selection of a consecutive sample / quota sampling. Determination of the sample using the inclusion and exclusion criteria. Determination of the incidence of UTI using a urine dipstick test results and assessment of knowledge using a questionnaire and in-depth interviews (qualitative). Data analysis was performed using a test Mc. Nemar to define the relationship between mother's knowledge with the incidence of urinary tract infection, the level of confidence that is used by 95%. Result: There were no differences in baseline characteristics in the two groups studied except for gender of under five. Mothers comprehension associated with the occurrence of UTI (p = 0.033) and is a risk factor with a value of OR 2.08. The qualitative results provide a picture of the mothers comprehension about UTI,the mothers are still lack of understanding of UTI in general. UTI symptoms in general are identified, but the decision to seek treatment immediately is not done unless there are specific symptoms. Other risk factors for UTI were female gender (OR 13.3), non-exclusive breastfeeding (OR 1.5), urinary tract anomalies (OR 1.5), bubble bathing (1.46) and urinate habit in public toilet (OR 1.6). Logistic regression analysis showed lack of understanding of the mother and under five sex (female) together can predict the incidence of UTI is up to 23.86%. Conclusion: Lack of comprehension about UTI among the mothers is an important risk factor for the incidence of UTI in under five children of poor families in the slum area of Yogyakarta municipality. The lack of comprehension among mothers needs to be improved through community-based approaches.

Kata Kunci : infeksi saluran kemih, balita, miskin, slum area, pengetahuan ibu