PAPARAN SUSU SAPI SEBAGAI FAKTOR PROGNOSTIK DERMATITIS ATOPIK DALAM TIGA BULAN PERTAMA KEHIDUPAN

Putu Ayu Widyanti, dr.Endy Paryanto, MPH, Sp.A(K)

2013 | Tesis | S2 Ked.Klinik/MS-PPDS

Latar Belakang.Insiden dermatitis atopik meningkat pada umur awal kehidupan. Susu sapi sebagai protein asing yang pertama kali masuk ke tubuh bayi diperkirakan sebagai faktor prognostik dermatitis atopik. Tujuan.Pembuktian paparan susu sapi sebagai faktor prognostik dermatitis atopik dalam tiga bulan pertama kehidupan Metode.Analitik observasional,desain kohort, dengan subyek bayi baru lahir dari 1 April 2012 sampai 30 Agustus 2012 di Rumah Sakit Sanglah Denpasar sebanyak 138 orang. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok yaitu terpapar susu sapi (68 orang) dan tidak terpapar susu sapi (68 orang) diikuti selama 3 bulan. Variabel prognostik yang dianalisis yaitu paparan susu sapi, berat badan lahir, jenis kelamin, umur kehamilan saat dilahirkan, paparan asap rokok, riwayat atopi pada ibu, riwayat atopi pada ayah, riwayat atopi pada kedua orangtua dan pemberian makanan padat dini. Dicari angka cumulative incidence dan incidence rate pada masing-masing kelompok. Semua variabel yang menunjukkan kurve Kaplan Meier yang tidak bersilangan diuji dengan analisis Cox’s proportional hazard function. Kemaknaan dengan hazard ratio (HR) dan interval kepercayaan 95%. Analisis statistik dilakukan dengan SPSS version 20. Hasil.Sebanyak 138 subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Tujuh subyek dikeluarkan dari kelompok tidak terpapar susu sapi karena terpapar susu sapi, dimasukkan (drop in) ke kelompok paparan susu sapi. Cumulative incidence pada masing-masing kelompok adalah 17,1% dan 8,8%. Incidence rate pada masing-masing kelompok adalah 54,5% dan 66,7%. Setelah dilakukan analisis multivariat didapatkan hasil paparan susu sapi tidak bermakna sebagai faktor prognostik dermatitis atopik dalam 3 bulan pertama kehidupan (HR 1,94; IK 95% 0,73 - 5,17). Simpulan.Paparan susu sapi bukan merupakan faktor prognostik terjadinya dermatitis atopik dalam 3 bulan awal kehidupan.

Background.Atopic dermatitis incidence has increased in early life. Cow's milk as the first foreign proteins for the baby is expected as a prognostic factor of atopic dermatitis. Objective.Prooving exposure to cow's milk as a prognostic factor of atopic dermatitis in the first three months of life Methods.Observational analytic cohort design, the subject was newborn from 1 April 2012 until August 30, 2012 in Denpasar Sanglah Hospital 138 subjects. Subjects were divided into 2 groups exposed to cow's milk (68 people) and not exposed to cow's milk (68 people) were followed for 3 months. Prognostic variables were analyzed, namely exposure to cow's milk, birth weight, sex, gestational age at birth, exposure to cigarette smoke, a history of atopy in the mother, the father's history of atopy, history of atopy in both parents and early solid feeding. Cumulative incidence rate and the incidence rate in each group was calculated. All variables that showed Kaplan Meier curve that did not cross, examined by the analysis of Cox's proportional hazard function. Significance with hazard ratio (HR) and 95% confidence intervals. Statistical analysis was performed with SPSS version 20. Results. Subjects who meet the inclusion and exclusion criteria (138 subjects) was analyzed. Cumulative incidence was 17.1% and 8.8% respectively. Incidence rate was 54.5% and 66.7% respectively. After multivariate analysis, exposure to cow's milk was not significant as a prognostic factor of atopic (HR 1,94; IK 95% 0,73 - 5,17). Conclusion.Cow's milk exposure was not a prognostic factor of atopic dermatitis in the initial 3 months of life.

Kata Kunci : Prognostik, paparan susu sapi, dermatitis atopik