Laporkan Masalah

EVALUASI PEMILIHAN ANTIBIOTIKA BERDASARKAN UJI KULTUR KUMAN DAN SENSITIVITAS ANTIBIOTIKA PADA PASIEN GANGREN DIABETIK DI BANGSAL RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

Laily Vitria Adhitama, Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt

2013 | Tesis | S2 Mag.Farmasi Klinik

Latar Belakang : Terapi antibiotika pada pasien gangren diabetik rawat inap di RSUD Gambiran hampir semuanya diberikan secara empiris dan studi tentang evalauasi penggunaan antibiotika pada gangren diabetik belum pernah dilakukan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemilihan antibiotika berdasarkan hasil pola kuman dan sensitivitas terhadap antibiotika di RSUD Gambiran Kota Kediri, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pembuatan pedoman penggunaan antibiotika yang rasional untuk mencegah timbulnya resistensi kuman dan meningkatkan nilai outcome klinis pasien gangren diabetik. Metode : Penelitian dilakukan secara observasional, data pada kelompok kontrol diambil secara retrospektif dari catatan medis pasien. Sedangkan data kelompok perlakuan diambil secara prospektif dengan menggunakan terapi antibiotika gangren diabetik yang sesuai dengan uji kultur bakteri dan sensitivitas antibiotikanya Hasil dan Pembahasan : Sampel yang digunakan sebanyak 30 pada data retrospektif maupun prospektif. Pola antibiotika empiris di RSUD Gambiran terbesar adalah penggunaan antibiotika tunggal (63% - 67%) yaitu Sefotaksim, sedangkan antibiotika kombinasi sebesar 33% - 37% yaitu kombinasi Seftriakson + Metronidazol dan Seftriakson + Siprofloksasin. Pemilihan antibiotika sudah sesuai dengan pedoman dari Eron (2003) kecuali pada kombinasi Siprofloksacin dan Sefalosporin generasi III. Dosis, frekuensi dan durasi pemberian antibiotika sudah sesuai dengan rekomendasi Eron (2003), kecuali untuk dosis Siprofloksasin yaitu terjadi sub dosis. Kultur bakteri yang didapatkan adalah 97% bakteri gram negatif (29) dan 3% bakteri gram positif (1). Bakteri terbanyak adalah P. aeruginosa sebesar 20% (6). Sensitivitas antibiotika Imipenem dan Meropenem sebesar 97%, Sefotaksim (73%), Ceftazidim (69%), Siprofloksasin (62%), Piperacillin-Tazobactam (82%) dan Amikacin (83%). Resistensi kuman yang terbesar adalah dengan Amoxicillin/Penicillin sebesar (77%) dan Cefuroxime (62%). Hasil evaluasi penggunaan antibiotika pada lama terapi dan kesembuhan, kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menunjukkan hasil berlawanan. Untuk kelompok perlakuan lama terapi terbanyak adalah 8-10 hari sebesar 30% (9) sedangkan pada kelompok kontrol adalah 11-14 hari sebesar 43% (13). Kesimpulan : Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemilihan antibiotika berdasarkan uji kultur kuman dan sensitivitas antibiotikanya dapat memberikan outcome klinis yang lebih baik dan penurunan lama terapi.

Background : Antibiotic therapy on gangrenous diabetic inpatients wards at RSUD Gambiran almost all of them given the empirical and study of evaluation use of antibiotic among gangrenous diabetic patients has not been done. Objective : This research aim is to evaluate the selection of antibiotic by bacteria culture test and sensitivity to antibiotic at RSUD Gambiran Kota Kediri, so it can be used as the guidelines for rational antibiotic selection to prevent the emergence of resistance bacteria and improve clinical outcome at gangrenous diabetic patient. Method : The study use observasional design. Data on the control group were taken retrospectively from patient’s medical records. Data on the treatment group were taken prospectively by use of antibiotic therapy according to culture bacteria and sensitivity test results. Result : During research in hospital use 30 patient at retrospective and prospective group. Pattern of empirical antibiotic in RSUD Gambiran is the largest single use of antibiotic (63% - 67%) that is Cefotaxime,while combination use of antibiotic (33% - 37%) there are Seftriakson + Metronidazol and Seftriakson + Siprofloksasin. Selection of antibiotic are accordance with pattern from Eron (2003) except in combination of Ciprofloxacine and Cephalosporin III. Dose, frequncy and duration of antibiotic treatment is in accordance with the pattern from Eron (2003), except the dose of Ciprofloxacine is under dose. Bacteria cultures that were obtained 97% (29) gram negative bacteria and 3% (1) gram positive bacteria. Most bacteria are P. aeruginosa 20% (6). Sensitivity of bacteria to antibiotics is Imipenem and Meropenem for 97%, Cefotaxime for 73%, Ceftazidime for 69%, Ciprofloxacine for 62%, Piperacillin-Tazobactam 82% and Amikacin 83%. The greatest germs resistance is with Amoxicillin/Penicillin sebesar (77%) and Cefuroxime (62%). Results of evaluation of the selection antibiotics in therapy and healing duration at the control and treatment group showed the opposite result. For treatment group duration of therapy was 8-10 days is the most for 30% (9), while at control group duration of therapy was 11 – 14 days is the most for 43% (13). Kesimpulan : Conclution of this study showed that the selection of antibiotic based on culture and sensitivity bacteria can provide a better clinical outcome and reduction in duration of therapy.

Kata Kunci : antibiotika, gangren diabetik, kultur kuman, sensitivitas, resistensi,tunggal, kombinasi, outcome klinis.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.