Signifikansi Lima Puisi Dalam Antologi “Al-JadÄwil†Karya IlyÄ AbÅ« MÄdhÄ«: Kajian Semiotika Riffaterre
Lutfiyah Alindah, Dr. Novi Kussuji I, M. Hum
2013 | Tesis | S2 SastraPuisi sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa karya sastra memiliki ciri khas bahasa yang berbeda dengan pemakaian bahasa pada umumnya. Sifat bahasa yang arbitrer inilah yang seringkali menimbulkan makna yang ambigu karena bahasa dalam puisi tidak sama dengan bahasa sehari-hari. Hal yang menarik pada puisi IlyÄ AbÅ« MÄdhÄ« adalah sebagai penyair mahjar, puisi AbÅ« MÄdhÄ« tidak lepas dari pengaruh akulturasi dua budaya yakni Barat dan Timur yang berpengaruh pada corak puisi AbÅ« MÄdhÄ« bergaya dialog dengan dua karakter dan pemakaian perumpamaan dari alam semesta. Secara umum, corak puisi dengan pemakaian perumpamaan hanya mengungkapkan imjinasi-imajinasi secara pribadi. Hal ini berbeda dengan puisi-puisi AbÅ« MÄdhÄ« yang tidak hanya berbicara tentang imajinasi semata, tetapi berbicara tentang realita sosial baik moral atau kondisi masyarakat yang terjadi pada saat itu. Tujuan penelitian ini adalah menemukan keutuhan makna (signifikansi) dalam antologi al-jadÄwil karya IlyÄ AbÅ« MÄdhi. Melalui pendekatan semiotika Riffaterre, penelitian ini memaknai lima puisi dalam antologi al-jadÄwil yakni puisi yang berjudul al-Chajar al-shaghÄ«r (batu kecil), al- MasÄ (senja), al-YatÄ«m (yatim), Ana (aku) dan MatÄ yadzkuru al-wathan an- Nuwam? (kapankah yang tertidur itu ingat negaranya?). Pengumpulan data dilakukan dengan observasi teks, penentuan sumber data, pembacaan teks secara berulang-ulang dan penerjemahan. Analisis data dilakukan dengan (1) pembacaan heuristik, (2) pembacaan hermeneutik, (3) mencari varian, matriks dan model (4) mencari hipogram potensial, (5) mencari hipogram actual. Hasil penelitian menunjukkan puisi yang berjudul al-Chajar as-ShaghÄ«r memiliki matriks keinginan untuk berubah dengan hipogram aktual Falsafat al- ChayÄt bagian kedua, puisi yang berjudul al-MasÄ memiliki matriks optimisme dengan hipogram aktual Falsafat al-ChayÄt bagian pertama, puisi al-YatÄ«m memiliki matriks kemiskinan, dengan hipogram aktual berupa ayat al-Qur’an, puisi yang berjudul AnÄ yang memiliki matriks kebebasan dengan hipogram teks dalam al-Qur’an (2) ayat 256 dan puisi yang berjudul MatÄ Yadzkuru al-wathan an-Nuwam? yang memiliki matriks kesengsaraan dengan hipogram aktual kitab Taurat. Kelima matriks dari lima puisi dalam antologi al-JadÄwil tersebut menggambarkan keterpurukan yang diakibatkan oleh kondisi seseorang ketika meninggalkan negara asli ke negara lain disebabkan terjadi aksi politik yakni perang. Dominasi matriks tersebut bisa ditarik pada satu benang merah bahwa lima puisi dalam antologi al-JadÄwil memiliki tema eksil.
Poetry as a result of human creation in literature has different languages characterized with usual language generally. The arbitrary as nature of language often leads to be ambiguous meaning because the language in the poem is not the same like usual language. The interesting in poetry’s Ilya AbÅ« Madhi, as mahjar poet, the AbÅ« Madhi’s poetry was not escape from the influence of two acculturation between Western and Eastern cultures that influenced AbÅ« Madhi’s poetry style that has dialogue style by two characters and the use of imagery of the universe. Generally, the style of the poem by using parables only expressed imagination personally. So, the AbÅ« Madhi’s poems are different that not just talked about imagination, but talk about social reality either moral or social conditions that occured at that time. The purpose of this study is finding significance meaning in AbÅ« MÄdhī’s anthology al-JadÄwil. Through Riffaterre semiotic approach, this study interpret five poems in the aljadÄwil anthology. They are al-chajar al-shaghÄ«r (small tone), al-masÄ (evening), al-yatÄ«m (orphan), ana (me) and MatÄ yadzkuru al-wathan an-Nuwam?(when asleep remembers his country). The data collection is done by observating text, determining source data, reading and translating. Data analysis done by (1) heuristic reading, (2) hermeneutic reading, (3) searching variant, model and matrix (4) finding potential hipogram, and (5) searching actual hipogram. The results of this research shows that the poem entitled al-Chajar as-ShaghÄ«r has a desire to change matrix with the actual hipogram Falsafat al-ChayÄt in second part, the poem entitled al-Masa has optimism matrix with actual hipogram Falsafat al-ChayÄt in first part, the poem of al-YatÄ«m has poverty matrix with the actual hipogram of the Koran, the poem entitled AnÄ has freedom matrix by al- Qur'an (2):256 hipogram and the poem titled MatÄ Yadzkuru alwathan an-Nuwam? has misery matrix by Torah as actual hipogram. Fifth matrix of five poems in the anthology al-JadÄwil describes the deterioration caused by the person's condition when leaving native country to another country due to the war because of political action. The dominance matrix can be drawn at one common thread that five poems in the anthology al-JadÄwil have exile themes.
Kata Kunci : signifikansi, al-JadÄwil, semiotika