ANALISIS PARATEKSTUAL TERHADAP HIKAYAT WAYANG ARJUNA KARYA MUHAMMAD BAKIR
Rias Antho Rahmi Suharjo, Dr. Kun Zachrun Istanti, S.U.
2013 | Tesis | S2 SastraTujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana elemen-elemen parateks dalam naskah Hikayat Wayang Arjuna karya Muhammad Bakir ini berperan dalam memberikan gambaran perihal muatan teks. Elemen-elemen parateks dalam naskah ini juga dapat turut berperan dalam kaitannya dengan penyelenggaran persewaan naskah HWA. Paratekstualitas dalam naskah ini menjadi penting untuk diteliti karena dapat memberikan gambaran perihal muatan teks kepada para calon penyewa naskah. Objek material dalam penelitian ini adalah elemen-elemen parateks pada naskah Hikayat Wayang Arjuna dengan kode Ml.244. Adapun elemen-elemen parateks dalam naskah ini, yang dibahas dalam tulisan ini, meliputi format penulisan, tanda-tanda dan catatan-catatan, nama penulis teks, ilustrasi, penanggalan, epigraf, please insert, sampul, kata pengantar, serta epiteks privat. Hikayat Wayang Arjuna ini berkisah tentang Rajuna yang dimusuhi raja-raja dan para batara karena kelakuannya dan pernyataannya bahwa ia “lanang sejagat sejagat ning lanangâ€. Dalam hikayat ini Arjuna mengalami kejadian-kejadian fantastis, misalnya ketika dipenggal ia hidup kembali, menjadi kembar empat dan membuat rusuh di dunia dan di kayangan. Namun, berkat Semar dan para punakawan, kerusuhan tersebut dapat diredam dan permasalahan dapat terselesaikan. Dalam menangani penelitian ini, yang mengacu pada pandangan Genette, dilakukan tiga adaptasi perihal elemen parateks: Rubrikasi, penanggalan, dan ilustrasi. Rubrikasi merupakan suatu elemen parateks yang tidak disebut dan dibicarakan Genette dalam bukunya. Namun demikian, rubrikasi dicantumkan mengingat fungsinya dalam rangka mempertajam teks. Ilustrasi dan penanggalan merupakan elemen-elemen parateks yang disebut namun tidak dibahas lebih lanjut oleh Genette dalam bukunya. Untuk mencapai tujuan penelitian, digunakan pendekatan filologi dan sastra. Pendekatan filologi digunakan untuk menangani permasalahan yang berkenaan dengan naskah dan transliterasi. Pendekatan sastra, khususnya teori Parateks Gerard Genette, digunakan untuk menganalisis elemen-elemen parateks dalam naskah Hikayat Wayang Arjuna berkode Ml.244. Berkenaan dengan parateks naskah, dari penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa elemen-elemen parateks naskah dibuat setelah teks ditulis. Elemenelemen parateks naskah tersebut dibuat oleh Muhammad Bakir—sebagai pengarang serta sebagai penerbit—dan pegawai Genootshap yang turut memberikan catatan dan stempel pada naskah. Elemen-elemen parateks naskah tersebut ditujukan kepada para pemegang naskah, seperti calon penyewa naskah, penyewa naskah, serta pembaca naskah. Adapun fungsi elemen-elemen parateks tersebut adalah untuk memberikan gambaran perihal muatan teks kepada para pemegang naskah.
The aim of this study is to know how the paratext elements in Hikayat Wayang Arjuna manuscript written by Muhammad Bakir take a part to show preview about the content of the text. Paratext elements in this manuscript also take a part in relation to the HWA manuscript rental. Paratextuality in this manuscript are important to be research because can give preview about the text content toward manuscript renter candidates. The object of this study is the paratext elements of Hikayat Wayang Arjuna which code is Ml.244. Paratext elements in this manuscript, which will be talk in this tesis, include formats, signs and notes, name of the author, illustration, date, epigraph, please insert, cover, preface, and private epitext. Hikayat Wayang Arjuna tells about Rajuna who despised by kings and male deities because of his behavior and his statement that he was “lanang sejagat sejagat tiyang lanangâ€. In this story, Arjuna has fantastic story, for examples are that he is alive after his head had cut, Arjuna become four and be the trouble makers in the earth and ‘kayangan’. Because of Semar and Punakawan, the trouble can be captured and finished. When doing this research, which refers to Genette, three adaptations are doing related to paratext elements: Rubrication, date, and illustration. Rubricate is a paratext element which not mention by Genette in his book. But here, in this thesis, rubricate is include because of its function which is to sharp the text. Ilustration and date are paratext elements which are mention by Genette but they are not being talk more by Genette in his book. Philology and Literary approach are used for achieved the aim of this research. Philology approach is used for solving the problems which are related to the manuscript and text transliteration. Literary approach, especially Gerard Genette theory of Paratext, is used for analyze paratext elements in the Hikayat Wayang Arjuna manuscript whose code is Ml.244. Related to the paratext elements of manuscript, from the study which has been done, we know that paratext elements are made after the text had been written. The senders of paratext elements are Muhammad Bakir—as the author and as the publisher—and Genootschap employees who also give notes and stamp on the manuscript. The addressees of paratext’s elements are the holders of the manuscript; such as the manuscript renter candidates, the manuscript renters, and the readers. The function of these paratext’s elements is to communicate the text content to the manuscript holders.
Kata Kunci : Elemen-elemen Parateks, Parateks, Hikayat Wayang Arjuna