KAJIAN SEDIMENTASI WADUK SAGULING, PROPINSI JAWA BARAT

Arman Manalu, Prof. Dr. Ir. H. Bambang Agus Kironoto,

2013 | Tesis | S2 Mag.Pengl.Bencana Alam

Waduk Saguling dengan luas DAS ± 5.382 Ha dan volume air 982.000.000 m 3 pada elevasi permukaan maksimum ± 643 m berfungsi sebagai penampung air dan sumber tenaga untuk menggerakkan Turbin dengan kapasitas total 700 MW untuk menyediakan kebutuhan Listrik Jawa-Bali. Disamping itu Waduk Saguling juga berfungsi sebagai tempat wisata, budidaya ikan air tawar serta pertanian. Dari tahun ketahun waduk Saguling telah mengalami peningkatan sedimentasi melebihi ambang batas laju sedimentasi rencana sebesar 4.0 juta m 3 /thn yang berpengaruh pada kapasitas tampungan waduk. Apabila sedimentasi tidak dikendalikan akan menggangu proses operasi waduk dan mempercepat usia pakai waduk karena waduk akan dipenuhi sedimen. Untuk itu perlu dilakukan penelitian seberapa besar umur layanan waduk Saguling yang tersisa. Penelitian ini dilakukan dengan menghitung laju erosi pada daerah tangkapan air (catchment area) dengan metode USLE. Kemudiaan menghitung nilai SDR dengan membandingkan volume sedimen hasil pemeruman (Echosounding) dan hasil erosi permukaan, mengkaji pemadatan sedimen dengan analisa butir. Selanjutnya sisa umur layanan waduk akan dihitung dengan metode tampungan mati (dead storage). Dari perhitungan didapatkan hasil bahwa laju erosi permukaan lahan berdasarkan peta tataguna lahan tahun 1994 sebesar 6.74 mm/thn dengan nilai SDR 0.284, sedangkan berdasarkan peta tataguna lahan tahun 2009 sebesar 6.96 mm/thn dengan nilai SDR 0.296. Dengan metode tampungan mati (dead storage) diketahui bahwa sisa umur layanan waduk Saguling tinggal 33 tahun lagi terhitung mulai tahun 2009. Apabila dilakukan konservasi lahan dengan tingkat kebarhasilan 75 %, maka umur layanan waduk dapat diperpajang selama 11 tahun, sehingga waduk masih dapat beroperasi selama 44 tahun lagi terhitung tahun 2009.

Saguling reservoir with catchment area ± 5382 ha and 982 million m 3 of water volume at maximum surface elevation + 643 m serves as a water reservoir and a source of energy to drive turbines with a total capacity of 700 MW and can be scaled up to 1400 MW of electricity to supply the needs of Java-Bali Island. Besides that, Saguling also serves as a tourist, freshwater fish farming and agriculture. From year to year Saguling reservoir sedimentation has increased sedimentation rate exceeds the threshold of 4.0 million m 3 /yr plans that affect the capacity of the reservoir. If the sedimentation could not be controlled, would interfere with the operation of reservoirs and will shorten the life of the reservoir because subject will be filled with sediment. Therefore it is necessary to study how much longer useful life of Saguling reservoir The research was conducted by calculating the rate of erosion in the catchment area with USLE method. Then calculate the value of SDR by comparing the volume of sediment yield from land erotion with sediment yield from echosounding, assess sediment compaction by grain analysis. Furthermore, the remaining service life of the reservoir will be calculated by dead storage method. From calculations showed that the rate of surface erotion by land-use map 1994 was 6.74 mm / yr with a value of SDR 0.284, while based on the land use map in 2009 amounted to 6.96 mm / yr with a value of SDR 0.296. With dead storage method is known that the reservoirs Saguling service life is 33 years away, starting from the year 2009. If land conservation efforts with a success rate 75%, then the reservoir service life can be extended for 11 years, so that the reservoir can still operate for 44 years starting in 2009.

Kata Kunci : Erosi lahan, SDR, Endapan sedimentasi waduk, Umur layanan waduk