DAMAGE EXPOSURE ESTIMATION DUE TO COASTAL FLOOD AND SEA LEVEL RISE IN PEKALONGAN MUNICIPAL USING PARTICIPATORY GIS METHOD TO SUPPORT SPATIAL PLANNING

Anang Widhi Nirwansyah, Dr.rer.nat. Muh Aris Marfai, M.Sc.

2013 | Tesis | S2 Geografi

Wilayah pesisir telah menjadi wilayah yang rawan karena proses endogen dan exogen bumi termasuk pemanasan global dan perubahan iklim. Kondisi demikian juga terkait dengan ekstraksi dari potensi fisik dan biodiversitas yang dilakukan oleh masyarakat pesisir. Jumlah populasi penduduk yang besar menyebabkan peningkatan tekanan baik fisik ataupun sosial dan menyebabkan kerentanan pesisir terhadap bencana termasuk badai dan banjir. Banjir pesisir dan kenaikan muka air laut (sea-level rise) yang saat ini terjadi di pesisir utara Jawa, termasuk di Kota Pekalongan memberikan dampak terhadap kondisi fisik kota maupun sosial masyarakat pesisir yang tinggal di sepanjang kawasan pesisir Kota Pekalongan. Perencanaan tata ruang yang telah dimanifestasikan dalam RTRW Kota Pekalongan tahun 2009-2029 menyebutkan wilayah pesisir Kota Pekalongan memiliki potensi kerentanan terhadap bencana pesisir termasuk rob, banjir dan abrasi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografi yang diterapkan dalam penghitungan kerugian dari banjir pasang dan kenaikan muka air laut melalui kegiatan Participatory GIS. Pengkolaborasian informasi kualitatif dari masyarakat dengan penggunaan citra satelit QuickBird dan Geo-Eye dari Google Earth untuk identifikasi penggunaan lahan dan modeling kenaikan muka air laut dengan skenario IPCC (6 mm/tahun) pada tahun 2012, 2030, dan 2050, serta menghasilkan peta tingkat kerentanan pesisir berdasarkan informasi masyarakat. Ekstraksi dan analisa data spasial dilakukan dengan ArcGIS 9.3, ArcView 3.3 serta analisa nilai lahan berdasarkan NJOP Kota Pekalongan dengan Microsoft Excel.’ Hasil penelitian ini berupa (1) Modeling banjir pasang dan kenaikan muka air laut di Kota Pekalongan dalam bentuk peta, (2) Informasi kerentanan lahan dari hasil kegiatan GIS partisipatif masyarakat, (3) Angka estimasi kerugian banjir pasang dan kenaikan muka air laut di Kota Pekalongan pada tahun 2012, 2030 dan 2050.

Coastal areas have become prone areas due to endogenous and exogenous processes of the earth including global warming and climate change. These conditions are also associated with the extraction of physical potential and biodiversity conducted by the coastal communities. A large number of population led to an increase in either physical or social pressure and causes of coastal vulnerability to disasters, including hurricanes and floods. Coastal flooding and sea level rise (sea-level rise) that is currently happening on the north coast of Java, including the Pekalongan municipal an impact on the urban physical and social conditions of coastal communities living along the coastal area of Pekalongan. Spatial planning that has been manifested in the years 2009-2029 RTRW Pekalongan Pekalongan coastal also states have the potential vulnerability to disasters, including coastal flood, flooding and abrasion. The study was conducted using Geographic Information Systems technology is applied in calculating the loss of flood tide and sea level rise through Participatory GIS. Collaborating qualitative information from the public by using QuickBird satellite image and Geo-Eye of Google Earth to identify land use and modeling of sea level rise by the IPCC scenarios (6 mm / year) in 2012, 2030, and 2050, and to produce vulnerability maps coast based on the information society. Extraction and analysis of spatial data is done by ArcGIS 9.3, ArcView 3.3 and the analysis of land price based NJOP of Pekalongan with Microsoft Excel. The results of this study either (1) Modeling the flood tide and sea level rise in Pekalongan in the form of maps, (2) of land vulnerability information from the public participatory GIS activities, (3) Figures for estimated losses on the flood tide and sea level rise in the City Pekalongan in 2012, 2030 and 2050.

Kata Kunci : banjir pasang, kenaikan muka air laut, estimasi kerugian, GIS partisipatif