PENGARUH PEMAKAIAN PROTESA MAKSILOFASIAL DENGAN DAN TANPA HOLLOW BULB PASCA HEMIMAXILLECTOMY TERHADAP KEJELASAN SUARA

Susi Wijiati, Drg. H. Suparyono Saleh, Sp.Pros(K)

2013 | Tesis | S2 Prostodonsia

Faktor penyebab dilakukannya hemimaxillectomy karena adanya tumor jinak atau ganas pada dasar maksila, kelainan bawaan atau karena trauma. Akibat hemimaxillectomy akan terdapat hubungan terbuka antara rongga mulut, rongga hidung dan sinus yang disebut dengan defek. Untuk mengatasi defek tersebut diperlukan suatu protesa maksilofasial yang salah satu tujuannya adalah untuk mengembalikan fungsi bicara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh protesa maksilofasial dengan dan tanpa hollow bulb pasca hemimaxillectomy terhadap kejelasan suara. Subyek penelitian berjumlah 6 orang dengan defek Klas II Aramany. Pada subyek dilakukan perekaman suara memakai protesa maksilofasial dengan hollow bulb dan tanpa hollow bulb dengan mengucapkan kata buy/bobby/puppy dengan menggunakan software cool edit versi 2.0. Data yang didapat dianalisa dengan membandingkan frekuensi rata-rata antara pemakai protesa maksilofasial dengan hollow bulb dan tanpa hollow bub dengan analisa uji t test. Hasil analisis Uji-t menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara pemakai protesa maksilofasial tanpa hollow bulb dan pemakai protesa maksilofasial dengan hollow bulb (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah pemakaian protesa maksilofasial dengan hollow bulb pasca hemimaxillectomy berpengaruh meningkatkan kejelasan suara daripada tanpa hollow bulb.

The causative factors of hemimaxillectomy was the existence of malignant or benign tumour at the maxilla base, congenital malformation or trauma. The effect of hemimaxillectomy is the opening space of oral cavity, nasal cavity and sinus, which named defect. To overcome the defect, maxillofacial prothesis is needed to restore the function of speech. The purpose of this study was to determine the effect of maxillofacial prosthesis with and without post-hemimaxillectomy hollow bulb on the clarity of the speech sound. Six subject was follow the criteria, with Class II Aramany defect. Speech sound was recorded when using the maxillofacial prothesis with and without hollow bulb, the subjects were ordered to say buy/bobby/puppy, and the sound recorded using cool edit software version 2.0. Data would be analyzed by t test by compairing the average frequence of the sound when used maxilofacial frequence with and without hollow bulb. The result of the t test analysis showed a significant differences between subject that used the maxilofacial prothesis with and without hollow bulb (p<0,05). The conclusion of this study was the use of post hemimaxillectomy maxillofacial prosthesis with a hollow bulb affect the increased the clarity of speech sound.

Kata Kunci : Protesa maksilofasial, hemimaxillectomy, hollow bulb, kejelasan suara.