Laporkan Masalah

ANALISIS TINGKAT KEMISKINAN KELUARGA DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2009 DENGAN APLIKASI ADePT (AUTOMATED DEVELOPMENT ECONOMIC AND POVERTY TABLES)

Hafidh Amrullah, Dr. Budiono Sri Handoko, M.A.

2012 | Tesis | S2 Magister Ek.Pembangunan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kemiskinan keluarga di Provinsi Banten. Analisis dilakukan berdasarkan profil kemiskinan keluarga yang diperoleh. Data yang digunakan adalah data SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) kor rumah tangga tahun 2009 yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) Republik Indonesia. Alat analisis yang digunakan meliputi STATA (Statistical Data Analysis) dan ADePT (Automated Development Economic and Poverty Tables). Hasil penelitian mengindikasikan bahwa profil kemiskinan keluarga di Provinsi Banten secara umum adalah terdiri dari: lebih banyak terjadi di perkotaan yang sebagian besar ada di wilayah Kabupaten Tangerang, kepala keluarga lakilaki berusia 15-19 tahun yang bila ditelaah lagi berstatus keluarga awal yang belum memiliki anak atau baru memiliki satu anak. Profil kemiskinan tersebut erat kaitannya dengan posisi strategis Provinsi Banten sebagai daerah satelit ibukota Jakarta sehingga menarik kaum migran yang menuju Jakarta untuk menetap di daerah-daerah pinggiran Jakarta seperti Tangerang. Belum lagi keterbatasan infrastruktur di daerah Banten Selatan seperti Pandeglang dan Lebak yang membuat kedua daerah tersebut relatif tertinggal sumber daya manusia dan perekonomiannya bila dibandingkan dengan daerah lainnya di Provinsi Banten.

This study aims to determine the household poverty profile in Banten Province. The analysis was conducted based on the obtained household poverty profile. This study using 2009’s SUSENAS (National Socioeconomic Survey) core data obtained from Statistics Indonesia. Both STATA (Statistical Data Analysis) and ADePT (Automated Economic Development and Poverty Tables) are used as the analysis tools. The results indicate that the profile poverty in Banten Province consist of: tend to be occurred in urban areas and mostly found in Tangerang Regency, male heads of households 15-19 years in age, beginning family and mostly do not have any children or recently have a single child. These poverty profiles are closely related to Banten Province's strategic position as a satellite area of capital Jakarta thus making it attractive for the urban to settle in the suburbs of Jakarta such as Tangerang. Besides, the poor infrastructure in South Banten area like Pandeglang and Lebak make both relatively left behind in human resources and the economy when compared with other regions in Banten Province.

Kata Kunci : Profil Kemiskinan Keluarga, Provinsi Banten, STATA (Statistical Data Analysis) dan ADePT (Automated Development Economic and Poverty Tables)


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.